Masyarakat
Andalusia masih menganggap kehadiran Islam di Negara mereka merupakan ancaman
dan juga penjajah bagi mereka, keadaan ini memperkuat nasionalisme masyarakat
Kristen Andalusia. Akhirnya setelah kurun waktu tujuh setengah abad Daulah
Umayyah berkuasa mulai mengalami masa kelemahan, disamping faktor diatas ada
beberapa faktor yang menjadi penyebab runtuhnya Daulah Umayyah di Andalusia:
1.
Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
Tidak
adanya peraturan tentang pola pemilihan dan pengalihan kepemimpinan menyebabkan
perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Sistem monarki membuat masing-masing
ahli waris merasa berhak untuk menjabat sebagai pemimpin setiap ada kekosongan
kepemimpinan. Karena faktor itulah muncul kerajaan-kerajaan dan kekuatan kecil
di sekitar Andalusia, munculnya Muluk at-Tawaif ini juga yang memperparah keadaan
sehingga Granada sebagai pusat kekuasaan Islam terakhir di Andalusia, jatuh
ketangan Ferdinand dan Isabella.
2.
Tidak adanya Ideologi Pemersatu
Orang-orang
pribumi enggan untuk menerima para muallaf menjadi bagian dari mereka.
Akibatnya kelompok etnis non Arab sperti etnis Salvia dan Barbar sering
menggrogoti dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap
sejarah sosial dan ekonomi negeri tersebut, ini menunjukan tidak adanya
idiologi yang member makna persatuan, disamping juga tidak adanya figure yang
menjadi pengaut idiologi tersebut.
3.
Keterpurukan
Ekonomi
Kegigihan
para penguasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan sedikit mengabaikan
perkembangan perekonomian mengakibatkan timbul kesulitas ekonomi yang
memberatkan dan berpengaruh terhadap perkembangan politik dan militer.
4.
Terasing
Islam di
Andalusia bagaikan negeri kecil yang terpencil dan terasing, ia jarang
mendapatkan perhatian dan bantuan kecuali dari Afrika Utara. Hal ini
mengakibatkan tidak ada yang membantu membendung kebangkitan Kristen di wilayah
Andalusia. Kekuatan Kristen inilah yang lambat laun mulai menggrogoti Islam di
Andalusia.
Sumber:
Kementrian Agama Republik Indonesia. 2019. Buku Siswa : Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas X. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar