Senin, 10 April 2017

Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI: PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN PAI



MAKALAH
PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER
PEMBELAJARAN PAI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Drs. H. Akhirin, M.Ag.





Disusun Oleh:
Kelompok 5 (Lima)
1.      Siswanto                              (141310003134)
2.      Choirin Widadiyah              (141310003147)
3.      Wina Resmiati                      (141310003073)

 

UNIVERSITAS ISLAM NAHDHLATUL ULAMA’  ( UNISNU ) JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Taman Siswa (pekeng) No. 09 Tahunan Jepara. Telp/Fax (0291)593132
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah membeikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran PAI dengan baik.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI. Selain itu kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana penegembangan media pembelajaran PAI.
Kami menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang.

                                                                 Jepara, 10 November 2016



                                                                  Penulis














DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................          i
DAFTAR ISI.........................................................................................................         ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................................................         1
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................         2
C.     Tujuan Makalah..........................................................................................         2
BAB II       PEMBAHASAN
A.    Pengertian...................................................................................................         3
B.     Jenis-jenis...................................................................................................         3
C.     Manfaat......................................................................................................         7
D.    Prinsip-prinsip.............................................................................................         8
E.     Langkah-langkah Pengembangan...............................................................         9
BAB III     PENUTUP
A.    Simpulan....................................................................................................       13
B.     Saran..........................................................................................................       15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................       16












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Dengan adanya media, akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan pembelajaran.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dewasa ini bukan lagi merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar, karena ketidakjelasan bahan atau materi yang disampaikan dapat dibantu dengan hadirkan media sebagai perantara.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran dan media juga digunakan sebagai alat, metode serta tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Pengembangan media pembelajaran sangatlah penting karena penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi sangatlah penting untuk membentuk keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran, sehingga tujuan pembelajaran bisa  tercapai secara maksimal.
Oleh karena itu pengembangan media pembelajaran sangatlah diperlukan, berhubung saat ini penulis menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Agama Islam maka penulis mengangkat makalah ini dengan tema “Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran PAI”.





B.     Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah ini pemakalah menguraikan beberapa permasalahan yaitu:
1.        Apa pengertian media dan sumber pembelajaran PAI?
2.        Apa saja jenis-jenis media dan sumber pembelajaran PAI?
3.        Apa manfaat dari media dan sumber pembelajaran PAI?
4.        Bagaimana prinsip pengembangan media pembelajaran PAI?
5.        Bagaimana langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI?

C.       Tujuan Makalah
Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui arti dan konsep dasar media pembelajaran PAI
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran PAI
3.      Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari media pembelajaran PAI
4.      Untuk menegtahui tentang prinsip pengembangan media pembelajaran PAI
5.      Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara, yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan.
Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (software). Software adalah informasi atau bahan ajar yang aakan disampaikan kepada siswa, sedangkn hardware adalah sarana atau peralaatan yang digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut. Dengan demikian media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajika pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut.[1]
Sumber belajar adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu guru atau siswa dalam upaya mencapai tujuan. Sumber belajar dipilih berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dasar.
Keaktifan belajar tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan sumber belajar yang digunakan. Setiap bentuk bahan belajar menuntut digunakannya sumber belajar tertentu yang cocok untuk menunjang keefektifan belajar. Sumber belajar ini termasuk kedalam lingkungan belajar, yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses belajar.[2]

B.     Jenis-Jenis
Media pembelajaran sangat beragam dan dapat membantu siswa dalam dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap efektififtas penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran.
Adapun media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu, antara lain:
1.      Berdasarkan kemampuan Indra
a.       Media audio
Yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indra telinga atau pendengaran. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara.
b.      Media visual
Yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk rupa yang dapatdilihat.
c.       Media audio visual
Yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera pendengaran dan indra penglihatan. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk rupa.
2.      Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya
a.       Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas
Yaitu dapat menjangkau tempat yang luas dengan jumlah orang atau siswa yang banyak. Contohnya radio dan televisi.
b.      Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas
Yaitu hanya dapat menjangkau tempat atau ruangan tertentu dan terbatas dengan umlah orang atau siswa yang tidak banyak. Contohnya papan tulis, slide, overhead projector (OHP).

3.      Berdasarkan pengguna atau pemakainya
a.       Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara masal atau banyak orang.
b.      Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual atau perorangan, misalnya dengan modul.
4.      Berdasarkan dimensinya
a.       Media dua dimensi
Jenis media pembelajaran yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Contohnya ialah poster, bagan dan gambar.
b.      Media tiga dimensi
Jenis media pembelajaran yang minimal mempunyai tiga ukuran yaitu panjang, lebar dan tinggi.
5.      Berdasarkan proyeksinya
a.       Media proyeksi
Jenis media pembelajaran yang bisa diproyeksikan atau dipancarkan dengan menggunakan proyektor sehingga gambarnya dapat terlihat pada layar.
b.      Media tidak diproyeksikan
Jenis media pembelajaran yang tidak bisa diproyeksikan atau dipancarkan.[3]
Selain jenis-jenis media tersebut, terdapat juga sumber-sumber belajar yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mendapatkan bahan belajar, diantaranya:
1.      Sumber bahan belajar yang tercetak
a)      Buku teks
Buku teks sebagai sumber bahan belajar utama dalam penyusunan silabus, sebaiknya tidak satu jenis atau dari satu orang pengarang. Buku teks yang digunakan hendaknya bervariasi agar mendapatkan materi pembelajaran yang luas.
b)      Buku kurikulum
Buku kurikulum sangat penting bagi pedoman untuk menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pembelajaran, yang hanya berisi pokok-pokoknya saja sehingga guru harus lebih aktif dan kreatif mengembangkan materi pembelajaran tersebut.
c.       Penerbitan berkala
Penerbitan berkala seperti koran atau majalah yang terbit harian maupun mingguan. Namun tidak semua penerbitan dijadikan materi pembelajran, karena yang dipilih adalah berkaitan dengan bahan belajar satu mata pelajaran.
d.      Laporan hasil penelitian
Biasanya diterbitkan oleh perguruan tinggi, lembaga penelitian, para peneliti. Manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang aktual dan mutakhir.
e.       Jurnal
Jurnal merupakan penerbitan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah. Manfaatnya ialah mendapatkan bahan belajar yang kebenarannya telah dikaji dan diuji.
2.      Sumber belajar berupa media elektronik hasil rekayasa teknologi
Seperti, internet, televisi, VCD/DVD, radio, kaset, dan sebagainya. Media elektronik ini yang dimanfaatkan adalah program-programnya yang berkaitan dengan bahan belajar suatu mata pelajaran.
3.      Narasumber
Yaitu orang-orang yang mempunyai keahlian pada suatu bidang yang sesuai dengan materi pembelajaran. Narasumber dapat didatangkan didepan kelas maupun siswa yang dibawa ketempat narasumber.
4.      Lingkungan
Lingkungan dalam hal ini ialah yang berhubungan dengan materi pemebelajaran.[4]
C.     Manfaat
Adapun nilai dan manfaat media pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:
1.      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkkan proses dan hasil belajar.
2.      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Seperti:
a.       Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.
b.      Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer, film, dan video
c.       Peristiwa alam seperti meletusnya gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan.[5]

Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik.
2.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret.
3.      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.      Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
5.      Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro.
6.      Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat.
7.      Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.[6]

D.    Prinsip-prinsip
Untuk mengembangkan media pembelajaran tidak bisa sembarangan, namun harus direncanakan dan memeperhatikan beberapa prinsip berikut ini:
1.      Mudah mendapatkan bahan bakunya, diutamakan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal siswa atau sekitar sekolah.
2.      Multi guna atau manfaatnya banyak. Media pembelajaran sebaiknya bisa digunakan tidak hanya untuk menjelaskan satu materi pembelajaran, melainkan banyak materi pembelajaran.
3.      Menimbulkan kreatifitas siswa.
Media pembelajaran hendaknya membuat siswa menjadi senang dalam belajar dan mengembangkan daya khayal atau imajinasinya sehingga mereka dapat bereksperimen dan bereksplorasi.
4.      Menarik perhatian, sehingga siswa berminat untuk menggunakannya dan mendapatkan pemahaman dari materi pembelajaran yang disampaikan melalui media pembelajaran tersebut.
5.      Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, baik fisik, mental, atau pikirannya.



E.     Langkah Pengembangan
Kegiatan pengembangan media pembelajaran secara garis besar harus melalui tiga langkah besar yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.  Sementara dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media, Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1.      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh sederhananya langkah ini dapat dimulai dengan cara mengenalisa topik-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa: Seorang anak berusia 7 tahun diharapkan sudah berprilaku hidup sehat dengan rajin membaca, rajin menabung, tidak boros, namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup hemat.
Adanya kebutuhan tersebut inilah yang menjadi dasar pijakan dalam membuat media pembelajaran, karena dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan  yang dimiliki siswa.
2.      Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional objective) dengan operasional dan khas.
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa; artinya tujuan itu benar-benar harus menyatakan adanya perilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree)
A =   Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B =   Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C =   Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D =   Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
3.      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
4.      Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
5.      Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang disebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun pendidik dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntun pendidik dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan          data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.


6.      Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian medianya maka dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan revisi terhadap aspek yang dianggap kurang, sehingga para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut.[7]








BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Dari pembahasan-pembahasan diatas dapat disimpulan, sebagai berikut:
1.      Media merupakan perantara, yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (software).
Sumber belajar adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu guru atau siswa dalam upaya mencapai tujuan.
2.      Media pemeblajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu, antara lain:
a.       Berdasarkan kemampuan Indra
1)      Media audio
2)      Media visual
3)      Media audio visual
c.       Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya
1)      Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas
2)      Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas
c.       Berdasarkan pengguna atau pemakainya
1)      Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara masal atau banyak orang.
2)      Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual atau perorangan, misalnya dengan modul.
d.      Berdasarkan dimensinya
1)      Media dua dimensi
2)      Media tiga dimensi
e.       Berdasarkan proyeksinya
1)      Media proyeksi
2)      Media tidak diproyeksikan
sumber-sumber belajar yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mendapatkan bahan belajar, diantaranya:
a.       Sumber bahan belajar yang tercetak
1)      Buku teks
2)      Buku kurikulum
3)      Penerbitan berkala
4)      Laporan hasil penelitian
5)      Jurnal
b.      Sumber belajar berupa media elektronik hasil rekayasa teknologi
c.       Narasumber
d.      Lingkungan
3.      Media juga memiliki beberapa manfaat salah satunya ialah media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkkan proses dan hasil belajar. Salah satu manfaat sumber belajar menurut Rohani ialah memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik.
4.      Langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut: menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan pembelajaran (instructional objective) dengan operasional dan khas, merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan, mengembangkan alat pengukur keberhasilan, menulis naskah media serta mengadakan tes atau uji coba dan revisi.



B.     Saran
Dengan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu dari referensi atau pedoman pendidik dalam pengembangan media pembelajaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Dengan segala keterbatasan dan kemampuan penulis, maka untuk pengembangan lebih lanjut disarankan kepada para pembaca untuk turut mencari reverensi lain terkait dengan materi ini guna menjadi masukan kepada penulis dan perbaikan serta penyempurnaan kedepannya.



































DAFTAR PUSTAKA

Dra. Sumiati dan Asra, M.Ed.. 2008. Metode pembelajara. Bandung: CV Wacana Prima.

Drs. Rudi Susilana, M.Si. dan Cepi Riyana, M.Pd.. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.




[1] Drs. Rudi Susilana, M.Si. dan Cepi Riyana, M.Pd., Media Pembelajaran (Bandung: CV Wacana Prima, 2008), hlm. 6.
[2] Dra. Sumiati dan Asra, M.Ed., Metode pembelajaran (Bandung: CV Wacana Prima, 2008), hlm. 149
[3] Dra. Sumiati dan Asra, M.Ed., Op Cit. hlm. 160-162
[4] Dra. Sumiati dan Asra, M.Ed., Op Cit. hlm.149-150
[5]  Drs. Rudi Susilana, M.Si. dan Cepi Riyana, Op Cit. Hlm. 9-10
[6] Diakses dari, http://nurul-pai.blogspot.com/01/sumber-belajar.html Pada tanggal 09 Novemberr 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar