MAKALAH
PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER
PEMBELAJARAN PAI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Drs. H. Akhirin, M.Ag.
Disusun
Oleh:
Kelompok
5 (Lima)
1.
Siswanto (141310003134)
2.
Choirin
Widadiyah (141310003147)
3.
Wina
Resmiati (141310003073)
UNIVERSITAS ISLAM NAHDHLATUL ULAMA’ ( UNISNU ) JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
Jl. Taman Siswa (pekeng) No. 09 Tahunan Jepara.
Telp/Fax (0291)593132
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah membeikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran PAI” dengan baik.
Adapun maksud
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI. Selain itu kami
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang bagaimana penegembangan media pembelajaran PAI.
Kami
menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di
masa mendatang.
Jepara,
10 November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian................................................................................................... 3
B. Jenis-jenis................................................................................................... 3
C. Manfaat...................................................................................................... 7
D. Prinsip-prinsip............................................................................................. 8
E. Langkah-langkah
Pengembangan............................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................... 13
B. Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Dengan adanya media, akan lebih
meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan pembelajaran.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dewasa ini bukan lagi
merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Kehadiran media mempunyai
arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar, karena ketidakjelasan
bahan atau materi yang disampaikan dapat dibantu dengan hadirkan media sebagai
perantara.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran dan media juga digunakan sebagai alat, metode
serta tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi
dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
Pengembangan media pembelajaran sangatlah penting karena penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi sangatlah penting untuk membentuk keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran bisa tercapai secara
maksimal.
Oleh karena itu pengembangan media pembelajaran sangatlah diperlukan,
berhubung saat ini penulis menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Agama
Islam maka penulis mengangkat makalah ini dengan tema “Pengembangan Media dan
Sumber Pembelajaran PAI”.
B.
Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat
pada pokok persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah ini
pemakalah menguraikan beberapa permasalahan yaitu:
1.
Apa pengertian media
dan sumber pembelajaran PAI?
2.
Apa saja jenis-jenis
media dan sumber pembelajaran PAI?
3.
Apa manfaat dari media
dan sumber pembelajaran PAI?
4.
Bagaimana
prinsip pengembangan media pembelajaran PAI?
5.
Bagaimana
langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI?
C.
Tujuan Makalah
Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui arti dan konsep dasar media
pembelajaran PAI
2.
Untuk mengetahui
jenis-jenis media pembelajaran PAI
3.
Untuk mengetahui fungsi
dan manfaat dari media pembelajaran PAI
4.
Untuk
menegtahui tentang prinsip pengembangan media pembelajaran PAI
5.
Untuk
mengetahui langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal
dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara,
yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan.
Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan
atau perangkat keras (hardware) dan
unsur pesan yang dibawanya (software).
Software adalah informasi atau bahan
ajar yang aakan disampaikan kepada siswa, sedangkn hardware adalah sarana atau peralaatan yang digunakan untuk
menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut. Dengan demikian media pembelajaran
memerlukan peralatan untuk menyajika pesan, namun yang terpenting bukanlah
peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut.[1]
Sumber belajar adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk
membantu guru atau siswa dalam upaya mencapai tujuan. Sumber belajar dipilih
berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi dasar.
Keaktifan belajar tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan sumber belajar
yang digunakan. Setiap bentuk bahan belajar menuntut digunakannya sumber
belajar tertentu yang cocok untuk menunjang keefektifan belajar. Sumber belajar
ini termasuk kedalam lingkungan belajar, yang dapat meningkatkan kadar
keaktifan dalam proses belajar.[2]
B.
Jenis-Jenis
Media pembelajaran sangat beragam dan dapat membantu siswa dalam
dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu
sendiri juga menentukan terhadap efektififtas penggunaan media pembelajaran
dalam pembelajaran.
Adapun media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan
ciri-ciri tertentu, antara lain:
1.
Berdasarkan
kemampuan Indra
a.
Media
audio
Yaitu
jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indra telinga atau
pendengaran. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bunyi atau
suara.
b.
Media
visual
Yaitu
jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau
penglihatan. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk rupa
yang dapatdilihat.
c.
Media
audio visual
Yaitu
jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera pendengaran dan
indra penglihatan. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara
dan bentuk rupa.
2.
Berdasarkan
daya atau kemampuan liputannya
a.
Media
pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas
Yaitu
dapat menjangkau tempat yang luas dengan jumlah orang atau siswa yang banyak.
Contohnya radio dan televisi.
b.
Media
pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas
Yaitu
hanya dapat menjangkau tempat atau ruangan tertentu dan terbatas dengan umlah
orang atau siswa yang tidak banyak. Contohnya papan tulis, slide, overhead projector (OHP).
3.
Berdasarkan
pengguna atau pemakainya
a.
Media
pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara masal atau banyak orang.
b.
Media
pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual atau
perorangan, misalnya dengan modul.
4.
Berdasarkan
dimensinya
a.
Media
dua dimensi
Jenis
media pembelajaran yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar.
Contohnya ialah poster, bagan dan gambar.
b.
Media
tiga dimensi
Jenis
media pembelajaran yang minimal mempunyai tiga ukuran yaitu panjang, lebar dan
tinggi.
5.
Berdasarkan
proyeksinya
a.
Media
proyeksi
Jenis
media pembelajaran yang bisa diproyeksikan atau dipancarkan dengan menggunakan
proyektor sehingga gambarnya dapat terlihat pada layar.
b.
Media
tidak diproyeksikan
Jenis
media pembelajaran yang tidak bisa diproyeksikan atau dipancarkan.[3]
Selain
jenis-jenis media tersebut, terdapat juga sumber-sumber belajar yang dapat
digunakan oleh pendidik untuk mendapatkan bahan belajar, diantaranya:
1.
Sumber
bahan belajar yang tercetak
a)
Buku
teks
Buku
teks sebagai sumber bahan belajar utama dalam penyusunan silabus, sebaiknya
tidak satu jenis atau dari satu orang pengarang. Buku teks yang digunakan
hendaknya bervariasi agar mendapatkan materi pembelajaran yang luas.
b)
Buku
kurikulum
Buku
kurikulum sangat penting bagi pedoman untuk menentukan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan materi pembelajaran, yang hanya berisi pokok-pokoknya
saja sehingga guru harus lebih aktif dan kreatif mengembangkan materi
pembelajaran tersebut.
c.
Penerbitan
berkala
Penerbitan
berkala seperti koran atau majalah yang terbit harian maupun mingguan. Namun
tidak semua penerbitan dijadikan materi pembelajran, karena yang dipilih adalah
berkaitan dengan bahan belajar satu mata pelajaran.
d.
Laporan
hasil penelitian
Biasanya
diterbitkan oleh perguruan tinggi, lembaga penelitian, para peneliti.
Manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang aktual dan mutakhir.
e.
Jurnal
Jurnal
merupakan penerbitan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah. Manfaatnya ialah
mendapatkan bahan belajar yang kebenarannya telah dikaji dan diuji.
2.
Sumber
belajar berupa media elektronik hasil rekayasa teknologi
Seperti,
internet, televisi, VCD/DVD, radio, kaset, dan sebagainya. Media elektronik ini
yang dimanfaatkan adalah program-programnya yang berkaitan dengan bahan belajar
suatu mata pelajaran.
3.
Narasumber
Yaitu
orang-orang yang mempunyai keahlian pada suatu bidang yang sesuai dengan materi
pembelajaran. Narasumber dapat didatangkan didepan kelas maupun siswa yang
dibawa ketempat narasumber.
4.
Lingkungan
Lingkungan
dalam hal ini ialah yang berhubungan dengan materi pemebelajaran.[4]
C.
Manfaat
Adapun nilai
dan manfaat media pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:
1.
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian
pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkkan proses dan
hasil belajar.
2.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.
Media pembelajaran
dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Seperti:
a.
Kejadian langka yang
terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan
melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.
b.
Kejadian atau percobaan
yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer,
film, dan video
c.
Peristiwa alam seperti
meletusnya gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama
seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan.[5]
Menurut Rohani
manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1.
Memberikan pengalaman belajar secara langsung
dan konkret kepada pesert didik.
2.
Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin
diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret.
3.
Dapat menambah dan
memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.
Dapat memberi informasi
yang akurat dan terbaru.
5.
Dapat membantu
memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun
makro.
6.
Dapat memberi informasi
yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat.
D.
Prinsip-prinsip
Untuk mengembangkan media pembelajaran tidak bisa sembarangan,
namun harus direncanakan dan memeperhatikan beberapa prinsip berikut ini:
1.
Mudah
mendapatkan bahan bakunya, diutamakan yang ada disekitar lingkungan tempat
tinggal siswa atau sekitar sekolah.
2.
Multi
guna atau manfaatnya banyak. Media pembelajaran sebaiknya bisa digunakan tidak
hanya untuk menjelaskan satu materi pembelajaran, melainkan banyak materi
pembelajaran.
3.
Menimbulkan
kreatifitas siswa.
Media
pembelajaran hendaknya membuat siswa menjadi senang dalam belajar dan
mengembangkan daya khayal atau imajinasinya sehingga mereka dapat bereksperimen
dan bereksplorasi.
4.
Menarik
perhatian, sehingga siswa berminat untuk menggunakannya dan mendapatkan
pemahaman dari materi pembelajaran yang disampaikan melalui media pembelajaran
tersebut.
5.
Menyesuaikan
dengan tingkat perkembangan siswa, baik fisik, mental, atau pikirannya.
E.
Langkah
Pengembangan
Kegiatan pengembangan media pembelajaran secara garis besar harus melalui
tiga langkah besar yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara dalam rangka melakukan
desain atau rancangan pengembangan program media, Arief Sadiman, dkk,
memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program
media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1.
Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah
kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh
sederhananya langkah ini dapat dimulai dengan cara mengenalisa topik-topik
materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada
langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual,
gerak atau diam).
contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan
karakteristik siswa: Seorang anak berusia 7 tahun diharapkan sudah berprilaku
hidup sehat dengan rajin membaca, rajin menabung, tidak boros, namun dalam
kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan
bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup hemat.
Adanya kebutuhan tersebut inilah yang menjadi
dasar pijakan dalam membuat media pembelajaran, karena dengan dorongan
kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan
siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
2.
Merumuskan tujuan
pembelajaran (Instructional objective) dengan operasional dan khas.
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional
dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diingat, yaitu: tujuan
pembelajaran harus berorientasi kepada siswa; artinya tujuan itu benar-benar
harus menyatakan adanya perilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh
setelah proses belajar dilakukan.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki
empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior,
Condition, dan Degree)
A = Audience adalah
menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B = Behavior adalah
menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah
pembelajaran berlangsung
C = Condition adalah
menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat
mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D = Degree adalah
menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
3.
Merumuskan butir-butir materi secara terperinci
yang mendukung tercapainya tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah
dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan
yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun
adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses
belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka
langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada
tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
4.
Mengembangkan alat
pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya
dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur
ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari
materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan
tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh
pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang
dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta
mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah
siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang
digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika
tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai
tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas
penyajiannya.
5.
Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi
pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari
pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan
di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka
materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang disebut naskah
program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai
penuntun pendidik dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntun pendidik
dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan
gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang
harus direkam.
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah
adalah berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran. selanjutnya pengumpulan data
dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah,
pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.
6.
Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau
mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan
tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh
pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau
sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya,
maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik
melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes
lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan
media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki
hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Jika semua
langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi yang
perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk
diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata
setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi
atau kualitas sajian medianya maka dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan
revisi terhadap aspek yang dianggap kurang, sehingga para penggunanya akan mudah
menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari
pembahasan-pembahasan diatas dapat disimpulan, sebagai berikut:
1.
Media
merupakan perantara, yaitu perantara sumber pesan dengan
penerima pesan. Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware)
dan unsur pesan yang dibawanya (software).
Sumber belajar
adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu guru atau
siswa dalam upaya mencapai tujuan.
2.
Media
pemeblajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu, antara
lain:
a.
Berdasarkan
kemampuan Indra
1)
Media
audio
2)
Media
visual
3)
Media
audio visual
c.
Berdasarkan
daya atau kemampuan liputannya
1)
Media
pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas
2)
Media
pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas
c.
Berdasarkan
pengguna atau pemakainya
1)
Media
pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara masal atau banyak orang.
2)
Media
pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual atau
perorangan, misalnya dengan modul.
d.
Berdasarkan
dimensinya
1)
Media
dua dimensi
2)
Media
tiga dimensi
e.
Berdasarkan
proyeksinya
1)
Media
proyeksi
2)
Media
tidak diproyeksikan
sumber-sumber belajar yang dapat digunakan oleh pendidik untuk
mendapatkan bahan belajar, diantaranya:
a.
Sumber
bahan belajar yang tercetak
1)
Buku
teks
2)
Buku
kurikulum
3)
Penerbitan
berkala
4)
Laporan
hasil penelitian
5)
Jurnal
b.
Sumber
belajar berupa media elektronik hasil rekayasa teknologi
c.
Narasumber
d.
Lingkungan
3.
Media juga memiliki beberapa manfaat salah
satunya ialah media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkkan proses dan hasil
belajar. Salah satu manfaat sumber belajar menurut Rohani ialah memberikan
pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik.
4.
Langkah-langkah yang harus
diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai
berikut: menganalisis kebutuhan dan karakteristik
siswa, merumuskan tujuan pembelajaran (instructional
objective) dengan operasional dan khas, merumuskan butir-butir
materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan, mengembangkan alat pengukur keberhasilan, menulis
naskah media serta mengadakan tes atau uji coba dan revisi.
B.
Saran
Dengan makalah ini diharapkan dapat menjadi
salah satu dari referensi atau pedoman pendidik dalam pengembangan media
pembelajaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tiada gading
yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Dengan segala keterbatasan dan
kemampuan penulis, maka untuk pengembangan lebih lanjut disarankan kepada para
pembaca untuk turut mencari reverensi lain terkait dengan materi ini guna menjadi
masukan kepada penulis dan perbaikan serta penyempurnaan kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Dra. Sumiati dan Asra, M.Ed.. 2008. Metode pembelajara. Bandung: CV Wacana Prima.
Drs. Rudi Susilana, M.Si. dan Cepi Riyana, M.Pd.. 2008. Media
Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Diakses dari, http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html Pada tanggal
11 November 2016
[1] Drs.
Rudi Susilana, M.Si. dan Cepi Riyana, M.Pd., Media Pembelajaran (Bandung: CV
Wacana Prima, 2008), hlm. 6.
[3] Dra.
Sumiati dan Asra, M.Ed., Op Cit. hlm. 160-162
[5] Drs. Rudi Susilana, M.Si. dan Cepi Riyana, Op Cit. Hlm. 9-10
[6] Diakses dari, http://nurul-pai.blogspot.com/01/sumber-belajar.html Pada tanggal 09 Novemberr 2016
[7] Diakses
dari, http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html Pada tanggal 11 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar