Senin, 10 April 2017

Bahasa Indonesia: LAPORAN



MAKALAH BAHASA INDONESIA
LAPORAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
Choirin Widadiyah (141310003147)
Latifatun Ni’mah (141310003110)
Rohmatin Maghfiroh (141310003130)

 

UNIVERSITAS ISLAM NAHDHLATUL ULAMA’  ( UNISNU ) JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Taman Siswa (pekeng) No. 09 Tahunan Jepara. Telp/Fax (0291)593132


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan tema “Laporan”. Selain itu penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang cara menyusun laporan secara baik dan benar.
Dalam proses penulisan makalah ini penulis mendapatkan bantuan, dukungan dan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis haturkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Jepara, 05 Oktober 2015


Penulis


 
                                                                









DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................          i
DAFTAR ISI.........................................................................................................         ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................................................         1
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................         2
C.     Tujuan Makalah..........................................................................................         2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lapora......................................................................................         3
B.     Fungsi dan Tujuan Laporan........................................................................         5
C.     Jenis-jenis Laporan.....................................................................................         5     
D.     Syarat-syarat Laporan yang Baik..............................................................         9
E.     Langkah Pembuatan Laporan.....................................................................       10

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................       11
B.     Saran..........................................................................................................       12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................       13





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam melaksanakan berbagai tugas atau kegiatan, tak jarang kita diharapkan atau bahkan diwajibkan untuk membuat atau menulis sebuah laporan. Laporan sebagai penanda bahwa pelaksanaan suatu kegiatan telah selesai. Oleh sebab itu, laporan merupakan pertanggung jawaban paling akhir dari pelaksanaan suatu kegiatan.
Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi. Karena dalam suatu organisasi hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu pertanggungjawaban terlaksana secara efektif dan efisien.
Kerja sama antara atasan dan bawahan bisa dilakukan melalui komunikasi, baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa diterima dengan baik maka syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik harus diperhatikan. maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang bagus. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.
Mengenai bentuk atau jenis laporan mengikuti bentuk atau jenis suatu kegiatan yang dilaksanakan. Misalnya, kegiatan penelitian, paktik di laboratorium, seminar, lokakarya, dan rapat, tentu bentuk laporannya berbeda-beda. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis mengangkat tema laporan dalam makalah ini, agar nantinya dapat dijadikan salah satu acuan untuk membuat laporan yang baik dan benar.

B.     Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah ini pemakalah menguraikan beberapa permasalahan yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan laporan?
2.      Apa fungsi dan tujuan dari pembuatan laporan?
3.      Apa saja jenis-jenis laporan itu?
4.      Apakah syarat-syarat laporan yang baik?
5.      Bagaimana cara membuat laporan yang baik dan benar?

C.    Tujuan makalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan laporan.
2.      Untuk menambah wawasan tentang fungsi dan tujuan dari pembuatan laporan
3.      Untuk menambah pengetahuan tentang jenis-jenis laporan.
4.      Untuk mengetahui syarat-syarat membuat laporan yang baik
5.      Untuk mengetahui langkah-langkah membuat laporan yang baik dan benar.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Laporan
Laporan adalah segala sesuatu yang dilaporkan dari seseorang atau suatu badan sehubungan dengan tugas yang dibebankan kepadanya.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia laporan adalah segala sesuatu yang dilaporkan.
Keraf berpendapat bahwa laporan adalah suatu cara berkomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.[1]
Adapun F X Soedjadi berpendapat bahwa laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan atau pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada antara mereka.[2]
Berdasarkan batasan mengenai laporan tersebut, maka dapat didefinisikan laporan adalah bentuk berkomunikasi secara lisan maupun tulis dari seseorang atau kelompok orang (tim) untuk menyampaikan informasi kepada orang lain atau suatu badan (institusi) berkaitan dengan tanggung jawab atau tugas yang diberikan atau dibebankan kepadanya.[3]
Adapun dasar proses pembuatan laporan, yaitu:
1.      Pemberi Laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, kelompok (tim), badan atau institusi yang ditugaskan untuk melaksanakan suatu kegiatan aktivitas tertentu. Laporan juga dapat disusun oleh seseorang, badan, instansi pemerintah untuk disampaikan kepada seseorang, badan, institusi pemerintah yang dianggap perlu untuk mengetahui proses hingga akhir pelaksanaan suatu kegiatan atau aktivitas.
2.      Penerima Laporan
Penerima laporan bisa berupa perseorangan, badan, atau intitusi. Penerima laporan yang berbeda-beda (perseorangan, badan, atau institusi) tersebut mengakibatkan laporannya yang disusun oleh pemberi laporan juga berbeda-beda dalam hal gaya, isi, dan tujuan laporan. Hal ini yang menyebabkan bentuk-bentuk laporan memiliki gaya, isi, dan tujuan bervariasi yang disesuaikan dengan karakteristik bentuk laporan yang dikehendaki oleh penerima laporan.
3.      Sifat Laporan
Suatu laporan dapat dikategorikan baik jika mampu memenuhi fungsinya, yaitu mampu mempengaruhi pembacanya sebagaimana yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat berupa perbaikan, perubahan, bantuan, perkembangan, penegasan sikap, pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan laporan.
Laporan yang baik harus ditulis dengan bahasa yang baik dan benar sesuai EYD. Kalimat yang digunakan untuk menguraikan laporan harus menggunakan kalimat efektif, sehingga pembaca laporan dapat memahami gagasan atau isi laporan yang dimaksudkan oleh pembuat laporan.
Sifat-sifat yang perlu diperhatikan agar terciptanya laporan yang baik:
a.       Pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan
b.      Seberapa dalam pengetahuan pelapor mengenai permasalahan yang dilaporkan
c.       Pelapor harus bisa menyusun laporan yang disesuaikan dengan tingkat kesibukan penerima laporan
d.      Pelapor mengetahui selera penerima laporan
e.       Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit
f.       Laporan disajikan secara menarik.[4]
B.     Fungsi dan tujuan laporan
Laporan sebagai salah satu cara berkomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada seseorang atau instansi, memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1.      Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan, kebijakan, keputusan atau pemecahan masalah.
2.      Memberitahukan atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan kegiatan.
3.      Merupakan bahan untuk pendokumentasian.
4.      Merupakan sumber informasi.
Laporan juga memiliki suatu tujuan, secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.         Untuk mengatasi suatu masalah.
b.        Untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.
c.         Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
d.        Untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan.
e.         Untuk menentukan langkah-langkah atau tindak lanjut yang tepat terhadap penyelesaian terhadap suatu masalah.[5]

C.    Jenis-jenis Laporan
Berdasarkan media yang digunakan, laporan dapat disampaikan secara lisan dan tertulis.
1.      Laporan lisan
Laporan yang disampaikan sesuai dengan situasi yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan laporan tertulis.

2.      Laporan Tertulis
Laporan yang disampaikan dengan menuangkannya dalam sebuah tulisan yang terstruktur.
Menurut isi atau masalah yang disampaikan, laporan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.      Laporan peristiwa
Laporan peristiwa yaitu laporan yang menyajikan berita tentang proses ataupun keadaan berlangsungnya suatu peristiwa.
2.      Laporan perjalanan
Laporan perjalanan yaitu laporan yang menyajikan kegiatan perjalanan ke suatu tempat yang dianggap unik atau menarik.
3.      Laporan diskusi
Laporan diskusi ialah laporan mengenai catatan singkat jalannya diskusi atau rapat.
Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menulis laporan hasil diskusi antara lain:
a)      Nama kelompok atau instansi
b)      Tujuan melakukan diskusi
c)      Permasalahan yang hendak didiskusikan
d)     Pelaksanaan diskusi
e)      Kesimpulan hasil diskusi
f)       Saran
Laporan hasil diskusi dapat dilampiri hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan diskusi, mislanya notula, makalah pembicara dan daftar hadir peserta.
4.      Laporan kegiatan
Laporan kegiatan yaitu laporan yang dibuat setelah mengadakan sebuah kegiatan dengan tujuan tertentu.
5.      Laporan penelitian
Laporan penelitian yaitu laporan yang mengemukakan suatu keadaan atau peristiwa berdasarkan hasil pengamatan atau penelitian.[6]
Adapun menurut pemberi dan penerimanya laporan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.      Laporan berbentuk formulir isian
Pembuat laporan tidak perlu membuat format laporan sendiri, tetapi cukup dengan mengisi formulir laporan yang telah disiapkan, kemudian diserahkan kepada penerima laporan. Laporan jenis ini biasanya bersifat rutin, dan berbentuk angka-angka.
2.      Laporan berbentuk surat
Bahasa yang digunakan dalam laporan berbentuk surat juga harus mengikuti bahasa surat haruslah jelas, lugas, singkat, santun dan resmi.
3.      Laporan berbentuk memorandum
laporan berbentuk memorandum hampir mirip dengan laporan berbentuk surat, tetapi isinya lebih singkat. Pada umumnya bentuk laporan seperti ini digunakan dalam suatu organisasi atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
4.      Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan adalah laporan yang digunakan untuk mengidentifikasi laporan-laporan yang menyajikan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai untuk mencapai suatu tujuan yang umum.
Adapun laporan keadaan adalah laporan yang menggambarkan kondisi atau keadaan yang ada pada saat laporan yang bersangkutan dibuat.
Laporan perkembangan dan laporan keadaan sebenarnya saling berkaitan, karena dalam suatu laporan yang mengemukakan perkembangan-perkembangan yang telah dicapai, tidak lepas dari aspek-aspek keadaan yang ada. Begitu juga sebaliknya, dalam laporan keadaan juga tidak dapat lepas dari aspek-aspek segala sesuatu yang telah terjadi sebelumnya.
5.      Laporan berkala
Laporan berkala dibuat atau disusun dalam jangka waktu tertentu. Sederhananya, laporan berkala ini dapat disusun dalam bentuk-bentuk formulir atau meorandum. Berdasarkan bentuk-bentuk yang sederhana tersebut, dapat diadakan penyempurnaan sehingga menjadi bentuk yang lengkap dan bentuk yang kompleks berupa laporan tahunan.
6.      Laporan laboratoris
Tujuan dari laporan laobratoris adalah untuk menyampaikan hasil percobaan atau kegiatan  yang dilakukan dalam laboratoria. Oleh karena itu laporan ini hanya memuat perobaan-percobaan yang telah dilakukan tanpa menggunakan referensi mengapa laporan tersebut dibuat atau disusun.
7.      Laporan formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh badan atau institusi penerima laporan. Adapun ciri-ciri laporan formal sebagai berikut:
a)      Harus ada halaman judul
b)      Ada surat pernyataan
c)      Memiliki daftar isi
d)     Terdapat ikhtisar atau abstrak untuk mengawali laporan
e)      Pendahuluan
f)       Rekomendasi
g)      Isi laporan
h)      Bahasa yang digunakan merupakan bahsa resmi[7]

D.    Syarat-syarat laporan yang baik
Agar laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat peranannya maka harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
1.      Jelas
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik dalam pemakaian bahasa, istilah maupun kata-kata harus yang mudah dimengerti.
2.      Mengenai sasaran permasalahannya
Hindari pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga dalam hal penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelas dan tidak terkesan bertele-tele agar bisa fokus ke intinya.
3.      Lengkap
Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permaslahan tersebut.
4.      Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
5.      Tetap
Lapoaran didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
6.      Obyektif dan faktual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya dan dibuat secara obyektif.

7.      Harus ada proses timbal balik
Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga memancing minat pembaca. Jika pembaca memberikan respon berarti menunjukan adanya proses timbal balikyang bisa memanfaatkan laporan tersebut.
E.     Langkah-langkah dalam pembuatan laporan
Menurut F X Soedjadi laporan merupakan hal yang sangat penting sehingga pembuatan laporan haruslah tepat, adapun ketepatan tersebut haruslah melalui prosedur-prosedur yang tepat pula dimana prosedur pembuatan laporan mencakup beberapa pokok langkah, yaitu:
1.      Pengumpulan data dan fakta
Laporan yang tepat adalah laporan dengan data yang lengkap dan memuat fakta yang akurat. Agar data dan fakta tersebut nyata dan dapat dipercaya maka pengumpulannya bisa dengan cara mengadakan wawancara bagi data dan fakta yang memerlukan dukungan pendapat yang obyektif.
2.      Pemindahan tabulating data dan fakta
Setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya adalah melakukan pemilihan data dan fakta tersebut. Mengumpulkan data dan fakta sesuai dengan cakupan bahasan laporan tersebut.
3.      Membuat kerangka laporan
Pembuatan kerangka laporan sangat diperlukan karena dalam kerangka ini termasuk juga didalamnya pemaparan mengenai bab-bab laporan yang dibuat ataupun inti masalah yang dirangkum dalam suatu laporan.[8]










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.      Laporan adalah bentuk berkomunikasi secara lisan maupun tulis dari seseorang atau kelompok orang (tim) untuk menyampaikan informasi kepada orang lain atau suatu badan (institusi) berkaitan dengan tanggung jawab atau tugas yang diberikan atau dibebankan kepadanya.
2.      Laporan memiliki banyak fungsi, yaitu: memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan, kebijakan, keputusan atau pemecahan masalah, memberitahukan atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan sebagai sumber informasi.
3.      Laporan juga memiliki suatu tujuan, secara umum yaitu: untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan, mengadakan pengawasan dan perbaikan dan juga untuk menentukan langkah-langkah atau tindak lanjut yang tepat terhadap penyelesaian terhadap suatu masalah.
4.      Laporan memiliki banyak jenis, yaitu:
Berdasarkan media yang digunakan, laporan dapat disampaikan secara lisan dan tertulis.
Menurut isi atau masalah yang disampaikan, laporan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu: laporan peristiwa, laporan perjalanan, laporan diskusi, laporan kegiatan, dan laporan penelitian.
Adapun menurut pemberi dan penerimanya laporan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: laporan berbentuk formulir isian, laporan berbentuk surat, laporan berbentuk memorandum, laporan perkembangan, laporan keadaan, laporan berkala, laporan laboratoris dan laporan formal.
5.      Agar laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat peranannya maka harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: jelas, mengenai sasaran permasalahannya, lengkap, tepat waktu, cermat, obyektif dan faktual.
6.      Prosedur pembuatan laporan mencakup beberapa pokok langkah, yaitu: pengumpulan data dan fakta, pemindahan tabulating data dan fakta, serta pembuatan kerangka laporan
B.     Saran
Laporan sebagai suatu sarana komunikasi antar perseorangan atau seseorang dengan suatu badan yang didalamnya terdapat informasi baik disampaikan secara tertulis ataupun lisan. Laporan yang baik termasuk salah satu dari komunikasi yang baik. Untuk itu disarankan sebelum membuat laporan harus terlebih dahulu memahami seluk-beluk tentang laporan itu. Sebagai salah satu referensi makalah ini bisa dipergunakan secara bijak.





















DAFTAR PUSTAKA

Kanzunnudin, Mohammad. 2013. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Kudus: Yayasan Adhigama

Priyatni, Endah Tri, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 3 SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang: Bumi Aksara

Soimatun. Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Sukoharjo: CV. Sindunata






















[1] Mohammad Kanzunnudin, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Kudus, 2013), Hlm. 239

[3] Mohammad Kanzunnudin, Op.Cit. Hlm. 239
[4] Ibid, Hlm. 240-242

[5] Endah Tri Priyatni, et al,  Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 3 SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Hlm. 127-128.
[6] Soimatun, Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Sukoharjo: CV. Sindunata). Hlm. 21.
[7]Mohammad Kanzunnudin, Op.Cit. Hlm. 243-247

2 komentar: