MAKALAH BAHASA INDONESIA
LAPORAN
Disusun untuk
memenuhi tugas
mata
kuliah Bahasa
Indonesia
Disusun oleh:
Choirin Widadiyah
(141310003147)
Latifatun
Ni’mah (141310003110)
Rohmatin
Maghfiroh (141310003130)
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDHLATUL ULAMA’ ( UNISNU )
JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Taman Siswa (pekeng) No. 09 Tahunan Jepara.
Telp/Fax (0291)593132
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
meyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan tema “Laporan”. Selain
itu penulis
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
cara menyusun laporan secara baik dan benar.
Dalam proses penulisan makalah ini penulis mendapatkan bantuan, dukungan dan semangat dari
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis haturkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan
makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan
guna perbaikan di masa mendatang.
Jepara, 05 Oktober 2015
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lapora...................................................................................... 3
B. Fungsi
dan Tujuan Laporan........................................................................ 5
C. Jenis-jenis
Laporan..................................................................................... 5
D. Syarat-syarat Laporan yang Baik.............................................................. 9
E. Langkah
Pembuatan Laporan..................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 11
B. Saran.......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
melaksanakan berbagai tugas atau kegiatan, tak jarang kita diharapkan atau
bahkan diwajibkan untuk membuat atau menulis sebuah laporan. Laporan sebagai
penanda bahwa pelaksanaan suatu kegiatan telah selesai. Oleh sebab itu, laporan
merupakan pertanggung jawaban paling akhir dari pelaksanaan suatu kegiatan.
Laporan
mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi. Karena dalam suatu
organisasi hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari
keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan
dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan,
ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan
suatu pertanggungjawaban terlaksana secara efektif dan efisien.
Kerja
sama antara atasan dan bawahan bisa dilakukan melalui komunikasi, baik
komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut
bisa diterima dengan baik maka syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi
terbentuknya laporan yang baik harus diperhatikan. maka seseorang perlu
mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang bagus. Sehingga
dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi
maupun dalam mencapai tujuan organisasi.
Mengenai
bentuk atau jenis laporan mengikuti bentuk atau jenis suatu kegiatan yang
dilaksanakan. Misalnya, kegiatan penelitian, paktik di laboratorium, seminar,
lokakarya, dan rapat, tentu bentuk laporannya berbeda-beda. Berkaitan dengan
hal tersebut, maka penulis mengangkat tema laporan dalam makalah ini, agar
nantinya dapat dijadikan salah satu acuan untuk membuat laporan yang baik dan
benar.
B.
Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok
persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah ini pemakalah
menguraikan beberapa permasalahan yaitu:
1.
Apa yang dimaksud
dengan laporan?
2.
Apa fungsi dan tujuan
dari pembuatan laporan?
3.
Apa saja jenis-jenis
laporan itu?
4.
Apakah syarat-syarat
laporan yang baik?
5.
Bagaimana cara membuat
laporan yang baik dan benar?
C.
Tujuan makalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan makalah
ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
tentang apa yang dimaksud dengan laporan.
2.
Untuk menambah wawasan
tentang fungsi dan tujuan dari pembuatan laporan
3.
Untuk menambah
pengetahuan tentang jenis-jenis laporan.
4.
Untuk mengetahui
syarat-syarat membuat laporan yang baik
5. Untuk
mengetahui langkah-langkah membuat laporan yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Laporan
Laporan adalah segala sesuatu yang
dilaporkan dari seseorang atau suatu badan sehubungan dengan tugas yang
dibebankan kepadanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia laporan
adalah segala sesuatu yang dilaporkan.
Keraf berpendapat bahwa laporan adalah
suatu cara berkomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada seseorang atau
suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.[1]
Adapun F X Soedjadi berpendapat bahwa
laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan atau
pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada antara
mereka.[2]
Berdasarkan batasan mengenai laporan
tersebut, maka dapat didefinisikan laporan adalah bentuk berkomunikasi secara
lisan maupun tulis dari seseorang atau kelompok orang (tim) untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain atau suatu badan (institusi) berkaitan dengan
tanggung jawab atau tugas yang diberikan atau dibebankan kepadanya.[3]
Adapun
dasar proses pembuatan laporan, yaitu:
1. Pemberi
Laporan
Pemberi laporan dapat
berupa perseorangan, kelompok (tim), badan atau institusi yang ditugaskan untuk
melaksanakan suatu kegiatan aktivitas tertentu. Laporan juga dapat disusun oleh
seseorang, badan, instansi pemerintah untuk disampaikan kepada seseorang,
badan, institusi pemerintah yang dianggap perlu untuk mengetahui proses hingga
akhir pelaksanaan suatu kegiatan atau aktivitas.
2. Penerima
Laporan
Penerima laporan bisa
berupa perseorangan, badan, atau intitusi. Penerima laporan yang berbeda-beda
(perseorangan, badan, atau institusi) tersebut mengakibatkan laporannya yang
disusun oleh pemberi laporan juga berbeda-beda dalam hal gaya, isi, dan tujuan
laporan. Hal ini yang menyebabkan bentuk-bentuk laporan memiliki gaya, isi, dan
tujuan bervariasi yang disesuaikan dengan karakteristik bentuk laporan yang
dikehendaki oleh penerima laporan.
3. Sifat
Laporan
Suatu laporan dapat
dikategorikan baik jika mampu memenuhi fungsinya, yaitu mampu mempengaruhi
pembacanya sebagaimana yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat berupa
perbaikan, perubahan, bantuan, perkembangan, penegasan sikap, pengambilan keputusan
sesuai dengan tujuan laporan.
Laporan yang baik harus
ditulis dengan bahasa yang baik dan benar sesuai EYD. Kalimat yang digunakan
untuk menguraikan laporan harus menggunakan kalimat efektif, sehingga pembaca
laporan dapat memahami gagasan atau isi laporan yang dimaksudkan oleh pembuat
laporan.
Sifat-sifat yang perlu
diperhatikan agar terciptanya laporan yang baik:
a. Pelapor
harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan
b. Seberapa
dalam pengetahuan pelapor mengenai permasalahan yang dilaporkan
c. Pelapor
harus bisa menyusun laporan yang disesuaikan dengan tingkat kesibukan penerima
laporan
d. Pelapor
mengetahui selera penerima laporan
e. Laporan
yang dibuat harus sempurna dan komplit
f. Laporan
disajikan secara menarik.[4]
B.
Fungsi
dan tujuan laporan
Laporan
sebagai salah satu cara berkomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada
seseorang atau instansi, memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Memberitahukan
atau menjelaskan dasar penyusunan, kebijakan, keputusan atau pemecahan masalah.
2. Memberitahukan
atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan kegiatan.
3. Merupakan
bahan untuk pendokumentasian.
4. Merupakan
sumber informasi.
Laporan
juga memiliki suatu tujuan, secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.
Untuk mengatasi suatu
masalah.
b.
Untuk mengambil suatu
keputusan yang lebih efektif.
c.
Untuk mengetahui
kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
d.
Untuk mengadakan
pengawasan dan perbaikan.
e.
Untuk menentukan
langkah-langkah atau tindak lanjut yang tepat terhadap penyelesaian terhadap
suatu masalah.[5]
C.
Jenis-jenis
Laporan
Berdasarkan media yang digunakan,
laporan dapat disampaikan secara lisan dan tertulis.
1. Laporan
lisan
Laporan yang
disampaikan sesuai dengan situasi yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan
dengan laporan tertulis.
2. Laporan
Tertulis
Laporan yang
disampaikan dengan menuangkannya dalam sebuah tulisan yang terstruktur.
Menurut
isi atau masalah yang disampaikan, laporan dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu:
1. Laporan
peristiwa
Laporan peristiwa yaitu
laporan yang menyajikan berita tentang proses ataupun keadaan berlangsungnya
suatu peristiwa.
2. Laporan
perjalanan
Laporan perjalanan
yaitu laporan yang menyajikan kegiatan perjalanan ke suatu tempat yang dianggap
unik atau menarik.
3. Laporan
diskusi
Laporan diskusi ialah
laporan mengenai catatan singkat jalannya diskusi atau rapat.
Unsur-unsur yang harus
diperhatikan dalam menulis laporan hasil diskusi antara lain:
a) Nama
kelompok atau instansi
b) Tujuan
melakukan diskusi
c) Permasalahan
yang hendak didiskusikan
d) Pelaksanaan
diskusi
e) Kesimpulan
hasil diskusi
f) Saran
Laporan
hasil diskusi dapat dilampiri hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
diskusi, mislanya notula, makalah pembicara dan daftar hadir peserta.
4. Laporan
kegiatan
Laporan kegiatan yaitu
laporan yang dibuat setelah mengadakan sebuah kegiatan dengan tujuan tertentu.
5. Laporan
penelitian
Laporan penelitian
yaitu laporan yang mengemukakan suatu keadaan atau peristiwa berdasarkan hasil
pengamatan atau penelitian.[6]
Adapun
menurut pemberi dan penerimanya laporan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Laporan
berbentuk formulir isian
Pembuat laporan tidak
perlu membuat format laporan sendiri, tetapi cukup dengan mengisi formulir
laporan yang telah disiapkan, kemudian diserahkan kepada penerima laporan.
Laporan jenis ini biasanya bersifat rutin, dan berbentuk angka-angka.
2. Laporan
berbentuk surat
Bahasa yang digunakan
dalam laporan berbentuk surat juga harus mengikuti bahasa surat haruslah jelas,
lugas, singkat, santun dan resmi.
3. Laporan
berbentuk memorandum
laporan berbentuk
memorandum hampir mirip dengan laporan berbentuk surat, tetapi isinya lebih
singkat. Pada umumnya bentuk laporan seperti ini digunakan dalam suatu
organisasi atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
4. Laporan
perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan adalah
laporan yang digunakan untuk mengidentifikasi laporan-laporan yang menyajikan
kemajuan-kemajuan yang telah dicapai untuk mencapai suatu tujuan yang umum.
Adapun laporan keadaan
adalah laporan yang menggambarkan kondisi atau keadaan yang ada pada saat
laporan yang bersangkutan dibuat.
Laporan perkembangan
dan laporan keadaan sebenarnya saling berkaitan, karena dalam suatu laporan
yang mengemukakan perkembangan-perkembangan yang telah dicapai, tidak lepas
dari aspek-aspek keadaan yang ada. Begitu juga sebaliknya, dalam laporan
keadaan juga tidak dapat lepas dari aspek-aspek segala sesuatu yang telah
terjadi sebelumnya.
5. Laporan
berkala
Laporan berkala dibuat
atau disusun dalam jangka waktu tertentu. Sederhananya, laporan berkala ini
dapat disusun dalam bentuk-bentuk formulir atau meorandum. Berdasarkan
bentuk-bentuk yang sederhana tersebut, dapat diadakan penyempurnaan sehingga
menjadi bentuk yang lengkap dan bentuk yang kompleks berupa laporan tahunan.
6. Laporan
laboratoris
Tujuan dari laporan
laobratoris adalah untuk menyampaikan hasil percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria. Oleh karena
itu laporan ini hanya memuat perobaan-percobaan yang telah dilakukan tanpa
menggunakan referensi mengapa laporan tersebut dibuat atau disusun.
7. Laporan
formal
Laporan formal adalah
laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah ditetapkan
oleh badan atau institusi penerima laporan. Adapun ciri-ciri laporan formal
sebagai berikut:
a) Harus
ada halaman judul
b) Ada
surat pernyataan
c) Memiliki
daftar isi
d) Terdapat
ikhtisar atau abstrak untuk mengawali laporan
e) Pendahuluan
f) Rekomendasi
g) Isi
laporan
h) Bahasa
yang digunakan merupakan bahsa resmi[7]
D.
Syarat-syarat
laporan yang baik
Agar laporan benar-benar dibutuhkan dan
bermanfaat peranannya maka harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
1. Jelas
Kejelasan suatu laporan
diperlukan baik dalam pemakaian bahasa, istilah maupun kata-kata harus yang
mudah dimengerti.
2. Mengenai
sasaran permasalahannya
Hindari pemakaian
kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga dalam hal
penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelas dan tidak terkesan bertele-tele
agar bisa fokus ke intinya.
3. Lengkap
Permasalahan yang
dibahas harus sudah terselesaikan semua. Pembahasan urutan permasalahan harus
sesuai dengan prioritas penting tidaknya permaslahan tersebut.
4. Tepat
waktu dan cermat
Tepat waktu sangat
diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang
bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan
secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
5. Tetap
Lapoaran didukung
data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah
sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih
dapat dipercaya dan diterima.
6. Obyektif
dan faktual
Pembuatan laporan harus
berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya dan dibuat secara
obyektif.
7. Harus
ada proses timbal balik
Laporan yang baik harus
bisa dipahami dan dimengerti sehingga memancing minat pembaca. Jika pembaca
memberikan respon berarti menunjukan adanya proses timbal balikyang bisa
memanfaatkan laporan tersebut.
E.
Langkah-langkah
dalam pembuatan laporan
Menurut F X Soedjadi laporan merupakan
hal yang sangat penting sehingga pembuatan laporan haruslah tepat, adapun
ketepatan tersebut haruslah melalui prosedur-prosedur yang tepat pula dimana
prosedur pembuatan laporan mencakup beberapa pokok langkah, yaitu:
1. Pengumpulan
data dan fakta
Laporan yang tepat
adalah laporan dengan data yang lengkap dan memuat fakta yang akurat. Agar data
dan fakta tersebut nyata dan dapat dipercaya maka pengumpulannya bisa dengan
cara mengadakan wawancara bagi data dan fakta yang memerlukan dukungan pendapat
yang obyektif.
2. Pemindahan
tabulating data dan fakta
Setelah melakukan
pengumpulan data maka selanjutnya adalah melakukan pemilihan data dan fakta
tersebut. Mengumpulkan data dan fakta sesuai dengan cakupan bahasan laporan
tersebut.
3. Membuat
kerangka laporan
Pembuatan kerangka
laporan sangat diperlukan karena dalam kerangka ini termasuk juga didalamnya
pemaparan mengenai bab-bab laporan yang dibuat ataupun inti masalah yang
dirangkum dalam suatu laporan.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Laporan
adalah bentuk berkomunikasi secara lisan maupun tulis dari seseorang atau
kelompok orang (tim) untuk menyampaikan informasi kepada orang lain atau suatu
badan (institusi) berkaitan dengan tanggung jawab atau tugas yang diberikan atau
dibebankan kepadanya.
2. Laporan
memiliki banyak fungsi, yaitu: memberitahukan atau menjelaskan dasar
penyusunan, kebijakan, keputusan atau pemecahan masalah, memberitahukan atau
menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan sebagai sumber informasi.
3. Laporan
juga memiliki suatu tujuan, secara umum yaitu: untuk mengatasi suatu masalah,
untuk mengambil suatu keputusan, mengadakan pengawasan dan perbaikan dan juga
untuk menentukan langkah-langkah atau tindak lanjut yang tepat terhadap
penyelesaian terhadap suatu masalah.
4. Laporan
memiliki banyak jenis, yaitu:
Berdasarkan media yang
digunakan, laporan dapat disampaikan secara lisan dan tertulis.
Menurut isi atau
masalah yang disampaikan, laporan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu: laporan peristiwa, laporan perjalanan, laporan diskusi, laporan
kegiatan, dan laporan penelitian.
Adapun menurut pemberi
dan penerimanya laporan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: laporan
berbentuk formulir isian, laporan berbentuk surat, laporan berbentuk
memorandum, laporan perkembangan, laporan keadaan, laporan berkala, laporan
laboratoris dan laporan formal.
5. Agar
laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat peranannya maka harus memenuhi
beberapa syarat, yaitu: jelas, mengenai sasaran permasalahannya, lengkap, tepat
waktu, cermat, obyektif dan faktual.
6. Prosedur
pembuatan laporan mencakup beberapa pokok langkah, yaitu: pengumpulan data dan
fakta, pemindahan tabulating data dan fakta, serta pembuatan kerangka laporan
B.
Saran
Laporan
sebagai suatu sarana komunikasi antar perseorangan atau seseorang dengan suatu
badan yang didalamnya terdapat informasi baik disampaikan secara tertulis
ataupun lisan. Laporan yang baik termasuk salah satu dari komunikasi yang baik.
Untuk itu disarankan sebelum membuat laporan harus terlebih dahulu memahami
seluk-beluk tentang laporan itu. Sebagai salah satu referensi makalah ini bisa
dipergunakan secara bijak.
DAFTAR PUSTAKA
Kanzunnudin,
Mohammad. 2013. Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Kudus: Yayasan Adhigama
Priyatni, Endah
Tri, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra
Indonesia Kelas 3 SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Sosial. Malang: Bumi Aksara
Soimatun. Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas
XII. Sukoharjo: CV. Sindunata
http://Elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab8_laporan.pdf.
Diakses pada hari selasa 06 Oktober 2015
[1]
Mohammad Kanzunnudin, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Kudus, 2013),
Hlm. 239
[2]http://Elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab8_laporan.pdf. Diakses pada hari
selasa 06 Oktober 2015
[5] Endah Tri Priyatni, et al, Bahasa
dan Sastra Indonesia Kelas 3 SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Hlm. 127-128.
[7]Mohammad Kanzunnudin, Op.Cit. Hlm. 243-247
[8]http://Elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab8_laporan.pdf.
Diakses pada hari selasa 06 Oktober 2015
Terima Kasih Banyak kak
BalasHapusSama-sama
Hapus