MAKALAH
KLASIFIKASI DAN FUNGSI METODE PEMBELAJARAN PAI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Drs. Achmad Slamet, M.S.I.
Disusun
Oleh:
Kelompok
4 (Empat)
1.
Suderkan (141310003014)
2.
Zainuri (141310003229)
3.
Choirin
Widadiyah (141310003147)
UNIVERSITAS ISLAM NAHDHLATUL ULAMA’ ( UNISNU ) JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
Jl. Taman Siswa (pekeng) No. 09 Tahunan Jepara.
Telp/Fax (0291)593132
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah membeikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Klasifikasi dan Fungsi Metode Pembelajaran PAI” dengan baik.
Adapun maksud
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI. Selain itu kami berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
pengklasifikasian metode-metode pembelajaran PAI.
Kami
menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di
masa mendatang.
Jepara,
25
Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan...................................................................................... 2
BAB II TINJUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
dan Fungsi................................................................................ 3
B. Metode
Pembelajaran PAI......................................................................... 4
C. Klasifikasi
Metode Pembelajaran............................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
Faktor Penggunaan metode dan fungsinya..................................................... 13
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................... 16
B. Saran.......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metode
mengajar ialah cara yang digunakan oleh sorang guru untuk menyampaika materi
pembelajaran kepada peserta didik. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi
edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh
pendidik dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya
pembelajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan
proses belajar mengajar.
Mengingat
bahwa mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi
belajar, metode yang digunakan diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan
belajar bagi para pelajar. Oleh karena itu metode belajar yang baik adalah metode
yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi pelajar, dan upaya guru dalam
memilih metode yang baik merupakan upaya mempertinggi mutu pengajaran atau
pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
Terdapat
beberapa metode mengajar yang dapat digunakan oleh seorang guru. Untuk
mempermudah penggunaannya metode-metode tersebut dikelompokkan berdasarkan
penggunaan pada mata pelajara PAI dan fungsi disetiap poinnya. Untuk pembahasan
lebih lanjut mengenai pengelompokkan metode pembelajaran PAI, maka dalam
makalah penulis kali ini mengangkat tema “Klasifikasi dan Fungsi Metode
Pembelajaran PAI”
B. Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok
persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah ini pemakalah
menguraikan beberapa permasalahan yaitu:
1.
Bagaimana
pengklasifikasian dan fungsi metode
pembelajaran PAI?
2.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam pengklasifikasian dan fungsi metode
pembelajaran PAI?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan di atas, maka tujuan
yang ingin
dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
pengklasifikasian
dan fungsi metode pembelajaran PAI.
2.
Untuk mengetahui
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam pengklasifikasian dan fungsi metode
pembelajaran PAI.
D.
Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1.
Manfaat
Teoritis
Penyusunan
karya tulis ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk menambah khazanah
keilmuan mengenai klasifikasi dan fungsi dari metode pembelajaran PAI.
2.
Manfaat
Praktis
a.
Bagi
Penulis
Penulis
dapat menambah wawasan tentang klasifikasi dan fungsi metode pembelajaran PAI.
b.
Bagi
Pembaca
Memberi
wawasan dan pemahaman mengenai klasifikasi dan fungsi metode pembelajaran PAI.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Klasifikasi dan Fungsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam
kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
Klasifikasi merupakan kata
serapan dari bahasa
Belanda, classificatie, yang
sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification. Istilah ini
menunjuk kepada sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis atau
menurut beberapa aturan atau kaidah
yang telah ditetapkan.
Secara
harfiah
bisa pula dikatakan bahwa klasifikasi
adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas. Menurut Ilmu
Pengetahuan, Klasifikasi
adalah Proses pengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri persamaan dan
perbedaan.[1]
Menurut Towa P. Hamakonda dan J.N.B.
Tairas, klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari obyek, gagasan,
buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan
ciri-ciri yang sama.
Adapun Sulistyo Basuki mengemukakan bahwa klasifikasi
berasal dari kata Latin “classis” atau proses pengelompokan, artinya
mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak
sama.[2]
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klasfifikasi adalah suatu
kegiatan yang mengelompokkan sesuatu
yang memiliki beberapa ciri yang sama dan memisahkan yang tidak sama. Jadi klasifikasi dan fungsi metode pembelajaran PAI
adalah pengelompokan metode-metode pembelajaran PAI berdasarkan penggunaan pada
mata pelajaran PAI yaitu, Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SKI yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B.
Metode Pembelajaran PAI
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau
teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat
menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus
mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai
metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai
dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada
tujuan pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus
diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1.
Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan
motif, minat, atau gairah belajar siswa.
2.
Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa
untuk belajar lebih lanjut.
3.
Metode yang digunakan harus dapat memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4.
Metode yang digunakan harus dapat menjamin
perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
5.
Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam
teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6.
Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai serta sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.[3]
C.
Klasifikasi Metode pembelajaran
Metode digunakan oleh seorang
pendidik untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana
guru dan siswa terlibat selama proses pembelajran berlangsung. Hal yang
terpenting dalam metode ialah, tujuan belajar yang ingin dicapai. Penetapan
metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda bergantung pada tujuan
yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran.
Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran yang diklasifikan sebagai berikut:
1. Metode Pembelajaran Al-Qur’an Hadist
Agar seorang pendidik mampu
menyampaikan materi secara jelas kepada peserta didik maka diperlukan metode
dalam menyampaikan materi tersebut, diantara metode yang tepat untuk
menyampaikan materi Al-Qur’an Hadist adalah:
a. Metode ceramah
Al Abrasyi menyebut metode ini dengan al-thariqah al
ikhbariyyah (metode penyampaian informasi). Dalam kaitannya dengan dunia
pendidikan, ceramah ialah metode mengajar dalam bentuk penuturan bahan
pelajaran secara lisan.
Dalam kehidupan sehari-hari disekolah metode ceramah paling
populer dikalangan guru. Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar,
metode ceramah yang paling dulu digunakan.[4]
Fungsi penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran
Al-Qur’an Hadist adalah:
1) Sebagai pengantar atau penyampai
materi pembelajaran secara lisan
2) Menjelaskan materi secara lebih
jelas dan gamblang
b. Metode hafalan
Metode hafalan adalah metode dimana peserta didik
menggunakan daya ingatnya untuk mempelajari sesuatu dan dapat diingat dalam
jangka yang panjang.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Untuk melatih ketangkasan daya ingat
siswa
2) Sebagai pembelajaran pada materi
hadist maupun dalil Al-Qur’an yang terdapat pada materi Al-Qur’an Hadist
c. Metode diskusi
Diskusi ialah percakapan ilmiah yang responsif berisikan
pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis,
pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide atau pendapat yang dilakukan
orang-orang dalam satu klompok untuk memperoleh suatu kebenaran.[5]
Fungsi metode ini adalah:
1) Melatih siswa untuk berpendapat
dengan tetap menghormati orang lain
2) Siswa dapat terangsang untuk
berfikir
d. Metode manusia sumber
Manusia sumber ialah orang luar (bukan guru) yang diminta
untuk memberikan pelajaran kepada pelajar. Manusia sumber ini diharapkan orang
yang memiliki keahlian khusus.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Materi akan lebih detil disampaikan
karena langsung dari ahlinya
2) Suasana kelas yag berbeda dan tidak
monoton yang membuat siswa lebih semangat untuk belajar
2. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak
Dalam menyampaikan materi
pembelajaran seorang pendidik haruslah pandai mengemas pembelajaran itu dengan
sebuah metode agar peserta didik dapat menerima materi yang disampaikan. Adapun
metode-metode yang sesuai dengan pembelajaran Aqidah Akhlak adalah:
a. Metode ceramah
Komunikasi antar guru dengan siswa pada umumnya searah. Oleh
karena itu guru dapat mengawasi kelas secara cermat. Peranan siswa dalam metode
ini adalah mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan
oleh guru.[6]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1) Sebagai pengantar atau penyampai
materi pembelajaran secara lisan
2) Menjelaskan materi secara lebih
jelas dan gamblang
b. Metode tanya jawab
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
antara guru dan pelajar. Bisa dalam bentuk guru bertanya kepada pelajar, maupun
sebaliknya. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan
menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.[7]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1) Pertanyaan adalah pembangkit
motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
2) Melalui pertanyaan peserta didik
didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
3) Dalam proses menemukan jawaban atas
pertanyaan tersebut peserta didik dapat membaca, meneliti atau diskusi.
c. Metode drama
Metode drama adalah metode pembelajaran dimana peserta didik
bermain peran yang disitu ada makna pembelajarannya.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Agar pelajar dapat menghayati dan
menghargai perasaan orang lain
2) Agar pembelajaran lebih mudah
tersampaikan karena melibatkan pelajar secara aktif.
d. Metode brain storming
Metode ini disebut juga dengan metode curah gagasan dimana
peserta didik dihadapkan pada suatu permasalahan atau yang sesuai dengan bahan
ajar lalu peserta didik dapat saling mengajukan gagasannya.
Adapun fungsi metode ini adalah:
1) Melatih siswa untuk menganalisis
suatu permasalahan
2) Melatih keberanian siswa untuk curah
pendapat
3) Metode Pembelajaran Fiqih
Pendidik memegang peranan penting
dalam proses belajar mengajar, karena mereka akan mentransfer ilmu kepada para
peserta didiknya. Oleh karena itu dalam pelaksaan pembelajaran tidak jarang
pendidik menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang cocok untuk
pembelajaran Fiqih adalah:
a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah penyampaian materi pembelajaran oleh
guru secara lisan.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Sebagai pengantar atau penyampai materi
pembelajaran secara lisan
2) Menjelaskan materi secara lebih
jelas dan gamblang
b. Metode tanya jawab
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
antara guru dan pelajar. Bisa dalam bentuk guru bertanya kepada pelajar, maupun
sebaliknya. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan
menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.[8]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1) Pertanyaan adalah pembangkit
motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
2) Melalui pertanyaan peserta didik
didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
3) Dalam proses menemukan jawaban atas
pertanyaan tersebut peserta didik dapat
membaca, meneliti atau diskusi.
c. Metode praktik
Metode praktik adalah metode belajar yang tidak hanya materi
saja tapi siswa juga melakukan atau mempratikkan.
Adapun fungsi metode ini adalah:
1) Sebagai penyampai materi fiqih yang
bisa dipraktikkan seperti materi pegurusan jeazah dan lain-lain
2) Pelibatan siswa secara aktif pada
proses pembelajaran
d. Metode drama
Metode drama adalah metode pembelajaran dimana peserta didik
bermain peran yang disitu ada makna pembelajarannya.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Agar pelajar dapat menghayati dan
menghargai perasaan orang lain
2) Agar pembelajaran lebih mudah
tersampaikan karena melibatkan pelajar secara aktif
4) Metode Pembelajaran SKI
Upaya untuk menunjang pembelajaran
agar materi yang disampaikan dapat dimengerti oleh siswa telah banyak dilakukan
oleh para guru. Tentang penggunaan media, sumber belajar, bahan ajar maupun
metode yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam hal ini akan dibahas kaitannya
dengan metode-metode yang sesuai untuk pembelajaran SKI, diantaranya:
a. Metode ceramah
Komunikasi antar guru dengan siswa pada umumnya searah. Oleh
karena itu guru dapat mengawasi kelas secara cermat. Peranan siswa dalam metode
ini adalah mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan
oleh guru.[9]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1) Sebagai pengantar atau penyampai
materi pembelajaran secara lisan
2) Menjelaskan materi secara lebih
jelas dan gamblang
b. Metode tanya jawab
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
antara guru dan pelajar. Bisa dalam bentuk guru bertanya kepada pelajar, maupun
sebaliknya. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan
menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.[10]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1) Pertanyaan adalah pembangkit
motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
2) Melalui pertanyaan peserta didik
didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
3) Dalam proses menemukan jawaban atas
pertanyaan tersebut peserta didik dapat membaca, meneliti atau diskusi.
c. Metode penugasan
Metode pemberian tugas dan resitasi adalah cara penyajian
bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan
kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan
oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang
telah dipelajari.[11]
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Merangsang pelajar untuk aktif
belajar baik dilingkungan sekolah maupun rumah
2) Menanamkan tanggung jawab terhadap
siswa
d. Metode karyawisata
Metode karyawisata berbeda dari wisata yang selalu bersifat
rekreatif. Karyawisata sebagai metode mengajar memang mengandung unsur
rekreasi, tetapi unsur pembelajarannya selalu menjadi pusat perhatian. Dengan
kata lain, karyawisata disini harus diartika sebagai kunjungan keluar kelas
dalam rangka belajar.[12]
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Memberikan pengalaman baru bagi
siswa
2) Pembelajaran jadi lebih menyenangkan
karena ada unsur rekreatifnya
e. Metode kisah
Metode kisah adalah metode pembelajaran yang berisi cerita
tentang materi yang ada. Metode kisah dalam penerapannya pada mata pelajaran
SKI sangat sesuai karena berhubungan dengan kisah dimasa lalu.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Siswa dapat mengambil teladan dari
kisah yang telah diceritakan
2) Siswa dapat lebih menerima materi
karena dikemas dan dibawakan dalam bentuk cerita
f. Metode lyric history
Metode pembelajaran yang dikemas secara kreatif karena
materi pembelajaran dijadikan sebuah lirik lagu yang dapat dinyanyikan oleh
siswa. Berikut ini adalah satu contoh metode lyric history materi SKI
kelas IX MTs
MUHAMMAD ARSYAD ALBANJARI
Oleh: Siti Najikhak, S.Ag. (guru mapel SKI MTs Wahid Hasyim
Bangsri)
Muhammad Arsyad Al-Banjari
Putra Abdullah dan Siti Aminah
Karena kecerdasannya
Jadi putra angkat Sultan Tahilullah
Muhammad Arsyad Al-Banjari
Mufti kesultanan banjar
Berasal dari Kalimantan
Disebut juga datuk kalampayan
Muhammad Arsyad Al-Banjari
Menuntut ilmu hingga Makkah Madinah
Berteman akrab dengan Syeh Abdus Somad
Abdul wahab bugis dan Syeh Abdur Rohman
Karyanya yang terkenal
Sabilul muhtadin
Membangun perkampungan
Bernama dalam pagar
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1) Mempermudah siswa dalam mengingat
materi karena dikemas secara menyenangkan dengan bentuk nyanyian
2) Pembelajaran jadi lebih menyenangkan
BAB III
PEMBAHASAN
Menentukan metode atau kegiatan
belajar merupakan langkah penting yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian
tujuan pembelajaran. Kegiatan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan. Dalam proses pembelajaran
guru harus mampu menetapkan kegiatan mana yang perlu dan tidak perlu dilakukan,
karena tiap-tiap metode memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Ada
metode yang tepat digunakan didalam kelas, ada pula yang tepat digunakan diluar
kelas.
Pemilihan metode mengajar yang
tepat terkait dengan efektifitas pengajaran. Ketepatan penggunaan metode
mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, diataranya:
a. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan ini hendaknya dijadikan tumpuan perhatian karena akan
memberi arah dalam memperhitungkan efektivitas suatu metode.
b. Keadaan pelajar
Metode mengajar merupakan alat untuk menggerakkan pelajar
agar dapat mempelajari bahan pelajaran. Seorang pendidik dapat menggerakkan
pelajar jika metode mengajar yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan
pelajar.
c. Bahan pengajaran
Pendidik hendaknya mampu menguraikan bahan pengajaran
kedalam unsu-unsur secara rinci.
d. Situasi belajar mengajar
Pengertian situasi belajar mencakup suasana dan keadaan
kelas-kelas yang berdekatan yang mungkin mengganggu jalannya proses
belajar-mengajar, keadaan siswa masih semangat atau sudah lelah, keadan cuaca
dan sebagainya.
e. Fasilitas
Metode-metode mengajar sebagian dapat digunakan dengan
fasilitas yang minim, dan sebagian yang lain menuntut fasilitas memadai yang
tidak dapat digunakan apabila tidak didukung fasilitas tertentu. Guru hendaknya
memperhitungkan peran fasilitas tersebut dalam menetapkan metode mengajar yang
akan digunakan.
f. Kekuatan dan kelemahan metode
Pendidik dapat menegtahui dan mempertimbangkan batas-batas
kekuatan dan kelemahan metode yang digunakan, karena setiap metode memiliki
kekuatan dan kelemahan yang berbeda.[13]
Selain beberapa faktor yang
mempengaruhi ketepatan penggunaan metode belajar, menurut Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain, metode pembelajaran memiliki beberapa fungsi,
diantaranya:
1.
Alat Motivasi Ekstrinsik.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran metode menempati
peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lain. Tidak ada satu pun
kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan metode pembelajaran. Ini berarti,
fungsi metode pembelajaran sebagai alat motivasi ekstrinsik, dengan menempatkan
guru sebagai motivatornya. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif
dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Metode pembelajaran berfungsi
sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar peserta
didik.
2.
Strategi Pembelajaran.
Daya serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga
bermacam-macam. Ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor
inteligensi mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang
diberikan guru. Perbedaan daya serap peserta didik memerlukan strategi
pembelajaran yang tepat, dan metode merupakan salah satu solusinya. Bagi
sekelompok peserta didik boleh jadi mudah menyerap bahan pelajaran bila guru
menggunakan metode tanya jawab, tapi bagi sekelompok peserta didik yang lain. Di
sinilah letak fungsi metode pembelajaran.
3.
Alat untuk Mencapai Tujuan.
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam
kegiatan pembelajaran dan menjadi pedoman yang memberi arah kemana kegiatan
pembelajaran akan dibawa. Tujuan dari kegiatan pembelajaran tidak akan pernah
tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satu komponen
tersebut adalah metode. Fungsi metode pembelajaran adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat guru akan mampu
mencapai tujuan pembelajaran. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki
keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan
tujuan.
Selain itu penggunaan metode mengajar dalam
pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut :
a.
Sebagai cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b.
Sebagai gambaran aktivitas yang harus
ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
c.
Sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan alat penilaian pembelajaran.
d.
Sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan
pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.[14]
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari
pembahasan diatas dapat ditarik sebuah simpulan sebagai berikut:
1.
Metode pembelajaran
adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh
guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara
kelompok.
2.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran yaitu: Metode Ceramah, Metode
tanya jawab, Metode Diskusi, Demonstrasi dan Eksperimen, Tugas belajar dan
Resitasi, Kerja Kelompok, Karyawisata, Manusia sumber, Simulasi dan Latihan.
3.
Ketepatan penggunaan metode mengajar dipengaruhi oleh banyak
faktor, diataranya: Tujuan yang hendak dicapai, Keadaan pelajar, Bahan
pengajaran, Situasi belajar mengajar, Fasilitas dan Kekuatan dan kelemahan
metode.
4.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, metode
pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya: Alat Motivasi Ekstrinsik,
Strategi Pembelajaran dan Alat untuk Mencapai Tujuan.
5.
Selain itu penggunaan metode
mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut : Sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran, Sebagai
gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan
pembelajaran, Sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan alat penilaian pembelajaran serta Sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan
pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.
B. Saran
Dengan makalah ini diharapkan dapat
menjadi salah satu dari referensi atau pedoman pendidik dalam menentukan metode
pembelajaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tiada gading
yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Dengan segala keterbatasan dan
kemampuan penulis, maka untuk pengembangan lebih lanjut disarankan kepada para
pembaca untuk turut mencari reverensi lain terkait dengan materi ini guna
menjadi masukan kepada penulis dan perbaikan serta penyempurnaan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Sumiati dan Asra, M.Pd. 2008. Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima.
Drs. H. M. Suparta dan Drs. Herry Noer
Aly, MA. 2008. Metodologi pengajaran
agama islam. Jakarta: Amissco.
Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. 2003. Konsep dan makna. Bandung: Alfabeta.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro
Teaching. Jakarta : Quantum teaching.
Septiandi, dendi. 2012. Prinsip dan Fungsi Metode Mengajar. http://dendiseptiandi27.blogspot.co.id/2012/12/prinsip-dan-fungsi-metode-mengajar.html (25
Oktober 2016)
[2] Diakses dari, https://donyprisma.wordpress.com/2016/02/12/definisi-klasifikasi-perpustakaan/ pada tanggal 01 Februari 2017
[3] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar
Micro Teaching (Jakarta :
Quantum teaching, 2005). Hlm. 52-53
[4] Drs. H.
M. Suparta, MA, et al, Metodologi
pengajaran agama islam (Jakarta: Amissco, 2008), Hlm. 170
[5] Ibid, hal 208
[6] Prof.
Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Konsep dan
makna (Bandung: Alfabeta, 2003), Hlm. 202
[8] Ibid, hal 203
[9] Prof.
Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Konsep dan
makna (Bandung: Alfabeta, 2003), Hlm. 202
[11] Prof.
Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Op.Cit, hal
219
[12] Ibid, Hlm. 182
[13] Drs. H.
M. Suparta, MA, et al, Op.Cit. Hlm.
161 et.seq.
[14] Diakses
dari, http://dendiseptiandi27.blogspot.co.id/2012/12/prinsip-dan-fungsi-metode-mengajar.html, pada
tanggal 25 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar