Senin, 10 April 2017

Metodologi Pembelajaran PAI: Klasifikasi dan Fungsi Metode Pembelajaran PAI



MAKALAH
KLASIFIKASI DAN FUNGSI METODE PEMBELAJARAN PAI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Drs. Achmad Slamet, M.S.I.





Disusun Oleh:
Kelompok 4 (Empat)
1.      Suderkan                              (141310003014)
2.      Zainuri                                  (141310003229)
3.      Choirin Widadiyah              (141310003147)


 

UNIVERSITAS ISLAM NAHDHLATUL ULAMA’  ( UNISNU ) JEPARA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Taman Siswa (pekeng) No. 09 Tahunan Jepara. Telp/Fax (0291)593132


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah membeikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Klasifikasi dan Fungsi Metode Pembelajaran PAI dengan baik.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI. Selain itu kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengklasifikasian metode-metode pembelajaran PAI.
Kami menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang.

                                                                 Jepara, 25 Oktober 2016



                                                                  Penulis














DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................          i
DAFTAR ISI.........................................................................................................         ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................................................         1
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................         1
C.     Tujuan Penulisan........................................................................................         2
D.    Manfaat Penulisan......................................................................................         2
BAB II       TINJUAN PUSTAKA
A.    Klasifikasi dan Fungsi................................................................................         3
B.     Metode Pembelajaran PAI.........................................................................         4
C.     Klasifikasi Metode Pembelajaran...............................................................         4
BAB III     PEMBAHASAN
       Faktor Penggunaan metode dan fungsinya.....................................................       13
BAB IV     PENUTUP
A.    Simpulan....................................................................................................       16
B.     Saran..........................................................................................................       17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................       18











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh sorang guru untuk menyampaika materi pembelajaran kepada peserta didik. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh pendidik dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pembelajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Mengingat bahwa mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi belajar, metode yang digunakan diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi para pelajar. Oleh karena itu metode belajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi pelajar, dan upaya guru dalam memilih metode yang baik merupakan upaya mempertinggi mutu pengajaran atau pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
Terdapat beberapa metode mengajar yang dapat digunakan oleh seorang guru. Untuk mempermudah penggunaannya metode-metode tersebut dikelompokkan berdasarkan penggunaan pada mata pelajara PAI dan fungsi disetiap poinnya. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai pengelompokkan metode pembelajaran PAI, maka dalam makalah penulis kali ini mengangkat tema “Klasifikasi dan Fungsi Metode Pembelajaran PAI”
                                                
B.     Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah ini pemakalah menguraikan beberapa permasalahan yaitu:
1.      Bagaimana pengklasifikasian dan fungsi metode pembelajaran PAI?
2.      Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengklasifikasian dan fungsi metode pembelajaran PAI?

C.       Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengklasifikasian dan fungsi metode pembelajaran PAI.
2.      Untuk mengetahui Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengklasifikasian dan fungsi metode pembelajaran PAI.

D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Manfaat Teoritis
Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk menambah khazanah keilmuan mengenai klasifikasi dan fungsi dari metode pembelajaran PAI.
2.      Manfaat Praktis
a.    Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasan tentang klasifikasi dan fungsi metode pembelajaran PAI.
b.    Bagi Pembaca
Memberi wawasan dan pemahaman mengenai klasifikasi dan fungsi metode pembelajaran PAI.








BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Klasifikasi dan Fungsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
Klasifikasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, classificatie, yang sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification. Istilah ini menunjuk kepada sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan.
Secara harfiah bisa pula dikatakan bahwa klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas. Menurut Ilmu Pengetahuan, Klasifikasi adalah Proses pengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan.[1]
Menurut Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas, klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
Adapun Sulistyo Basuki mengemukakan bahwa klasifikasi berasal dari kata Latin “classis” atau proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama.[2]
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klasfifikasi adalah suatu kegiatan yang mengelompokkan sesuatu yang memiliki beberapa ciri yang sama dan memisahkan yang tidak sama. Jadi klasifikasi dan fungsi metode pembelajaran PAI adalah pengelompokan metode-metode pembelajaran PAI berdasarkan penggunaan pada mata pelajaran PAI yaitu, Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SKI yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.


B.     Metode Pembelajaran PAI
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa.
2.      Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut.
3.      Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4.      Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
5.      Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6.      Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai serta sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.[3]

C.     Klasifikasi Metode pembelajaran
Metode digunakan oleh seorang pendidik untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajran berlangsung. Hal yang terpenting dalam metode ialah, tujuan belajar yang ingin dicapai. Penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda bergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran yang diklasifikan sebagai berikut:
1.      Metode Pembelajaran Al-Qur’an Hadist
Agar seorang pendidik mampu menyampaikan materi secara jelas kepada peserta didik maka diperlukan metode dalam menyampaikan materi tersebut, diantara metode yang tepat untuk menyampaikan materi Al-Qur’an Hadist adalah:
a.       Metode ceramah
Al Abrasyi menyebut metode ini dengan al-thariqah al ikhbariyyah (metode penyampaian informasi). Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, ceramah ialah metode mengajar dalam bentuk penuturan bahan pelajaran secara lisan.
Dalam kehidupan sehari-hari disekolah metode ceramah paling populer dikalangan guru. Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar, metode ceramah yang paling dulu digunakan.[4]
Fungsi penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist adalah:
1)      Sebagai pengantar atau penyampai materi pembelajaran secara lisan
2)      Menjelaskan materi secara lebih jelas dan gamblang
b.      Metode hafalan
Metode hafalan adalah metode dimana peserta didik menggunakan daya ingatnya untuk mempelajari sesuatu dan dapat diingat dalam jangka yang panjang.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Untuk melatih ketangkasan daya ingat siswa
2)      Sebagai pembelajaran pada materi hadist maupun dalil Al-Qur’an yang terdapat pada materi Al-Qur’an Hadist
c.       Metode diskusi
Diskusi ialah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis, pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide atau pendapat yang dilakukan orang-orang dalam satu klompok untuk memperoleh suatu kebenaran.[5]
Fungsi metode ini adalah:
1)      Melatih siswa untuk berpendapat dengan tetap menghormati orang lain
2)      Siswa dapat terangsang untuk berfikir
d.      Metode manusia sumber
Manusia sumber ialah orang luar (bukan guru) yang diminta untuk memberikan pelajaran kepada pelajar. Manusia sumber ini diharapkan orang yang memiliki keahlian khusus.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Materi akan lebih detil disampaikan karena langsung dari ahlinya
2)      Suasana kelas yag berbeda dan tidak monoton yang membuat siswa lebih semangat untuk belajar
2.      Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak
Dalam menyampaikan materi pembelajaran seorang pendidik haruslah pandai mengemas pembelajaran itu dengan sebuah metode agar peserta didik dapat menerima materi yang disampaikan. Adapun metode-metode yang sesuai dengan pembelajaran Aqidah Akhlak adalah:
a.       Metode ceramah
Komunikasi antar guru dengan siswa pada umumnya searah. Oleh karena itu guru dapat mengawasi kelas secara cermat. Peranan siswa dalam metode ini adalah mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru.[6]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1)      Sebagai pengantar atau penyampai materi pembelajaran secara lisan
2)      Menjelaskan materi secara lebih jelas dan gamblang
b.      Metode tanya jawab
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar. Bisa dalam bentuk guru bertanya kepada pelajar, maupun sebaliknya. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.[7]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1)      Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
2)      Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
3)      Dalam proses menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut peserta didik dapat membaca, meneliti atau diskusi.
c.       Metode drama
Metode drama adalah metode pembelajaran dimana peserta didik bermain peran yang disitu ada makna pembelajarannya.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Agar pelajar dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
2)      Agar pembelajaran lebih mudah tersampaikan karena melibatkan pelajar secara aktif.
d.      Metode brain storming
Metode ini disebut juga dengan metode curah gagasan dimana peserta didik dihadapkan pada suatu permasalahan atau yang sesuai dengan bahan ajar lalu peserta didik dapat saling mengajukan gagasannya.
Adapun fungsi metode ini adalah:
1)      Melatih siswa untuk menganalisis suatu permasalahan
2)      Melatih keberanian siswa untuk curah pendapat
3)      Metode Pembelajaran Fiqih
Pendidik memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, karena mereka akan mentransfer ilmu kepada para peserta didiknya. Oleh karena itu dalam pelaksaan pembelajaran tidak jarang pendidik menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang cocok untuk pembelajaran Fiqih adalah:
a.       Metode ceramah
Metode ceramah adalah penyampaian materi pembelajaran oleh guru secara lisan.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Sebagai pengantar atau penyampai materi pembelajaran secara lisan
2)      Menjelaskan materi secara lebih jelas dan gamblang
b.      Metode tanya jawab
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar. Bisa dalam bentuk guru bertanya kepada pelajar, maupun sebaliknya. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.[8]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1)      Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
2)      Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
3)      Dalam proses menemukan jawaban atas pertanyaan  tersebut peserta didik dapat membaca, meneliti atau diskusi.
c.       Metode praktik
Metode praktik adalah metode belajar yang tidak hanya materi saja tapi siswa juga melakukan atau mempratikkan.
Adapun fungsi metode ini adalah:
1)      Sebagai penyampai materi fiqih yang bisa dipraktikkan seperti materi pegurusan jeazah dan lain-lain
2)      Pelibatan siswa secara aktif pada proses pembelajaran
d.      Metode drama
Metode drama adalah metode pembelajaran dimana peserta didik bermain peran yang disitu ada makna pembelajarannya.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Agar pelajar dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
2)      Agar pembelajaran lebih mudah tersampaikan karena melibatkan pelajar secara aktif
4)      Metode Pembelajaran SKI
Upaya untuk menunjang pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dimengerti oleh siswa telah banyak dilakukan oleh para guru. Tentang penggunaan media, sumber belajar, bahan ajar maupun metode yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam hal ini akan dibahas kaitannya dengan metode-metode yang sesuai untuk pembelajaran SKI, diantaranya:
a.       Metode ceramah
Komunikasi antar guru dengan siswa pada umumnya searah. Oleh karena itu guru dapat mengawasi kelas secara cermat. Peranan siswa dalam metode ini adalah mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru.[9]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1)      Sebagai pengantar atau penyampai materi pembelajaran secara lisan
2)      Menjelaskan materi secara lebih jelas dan gamblang
b.      Metode tanya jawab
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar. Bisa dalam bentuk guru bertanya kepada pelajar, maupun sebaliknya. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.[10]
Adapun fungsi metode ini adalah:
1)      Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
2)      Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
3)      Dalam proses menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut peserta didik dapat membaca, meneliti atau diskusi.
c.       Metode penugasan
Metode pemberian tugas dan resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari.[11]
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Merangsang pelajar untuk aktif belajar baik dilingkungan sekolah maupun rumah
2)      Menanamkan tanggung jawab terhadap siswa
d.      Metode karyawisata
Metode karyawisata berbeda dari wisata yang selalu bersifat rekreatif. Karyawisata sebagai metode mengajar memang mengandung unsur rekreasi, tetapi unsur pembelajarannya selalu menjadi pusat perhatian. Dengan kata lain, karyawisata disini harus diartika sebagai kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar.[12]
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Memberikan pengalaman baru bagi siswa
2)      Pembelajaran jadi lebih menyenangkan karena ada unsur rekreatifnya
e.       Metode kisah
Metode kisah adalah metode pembelajaran yang berisi cerita tentang materi yang ada. Metode kisah dalam penerapannya pada mata pelajaran SKI sangat sesuai karena berhubungan dengan kisah dimasa lalu.
Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Siswa dapat mengambil teladan dari kisah yang telah diceritakan
2)      Siswa dapat lebih menerima materi karena dikemas dan dibawakan dalam bentuk cerita
f.       Metode lyric history
Metode pembelajaran yang dikemas secara kreatif karena materi pembelajaran dijadikan sebuah lirik lagu yang dapat dinyanyikan oleh siswa. Berikut ini adalah satu contoh metode lyric history materi SKI kelas IX MTs

MUHAMMAD ARSYAD ALBANJARI
Oleh: Siti Najikhak, S.Ag. (guru mapel SKI MTs Wahid Hasyim Bangsri)
Muhammad Arsyad Al-Banjari
Putra Abdullah dan Siti Aminah
Karena kecerdasannya
Jadi putra angkat Sultan Tahilullah

Muhammad Arsyad Al-Banjari
Mufti kesultanan banjar
Berasal dari Kalimantan
Disebut juga datuk kalampayan

Muhammad Arsyad Al-Banjari
Menuntut ilmu hingga Makkah Madinah
Berteman akrab dengan Syeh Abdus Somad
Abdul wahab bugis dan Syeh Abdur Rohman

Karyanya yang terkenal
Sabilul muhtadin
Membangun perkampungan
Bernama dalam pagar

Adapun fungsi dari metode ini adalah:
1)      Mempermudah siswa dalam mengingat materi karena dikemas secara menyenangkan dengan bentuk nyanyian
2)      Pembelajaran jadi lebih menyenangkan


BAB III
PEMBAHASAN

Menentukan metode atau kegiatan belajar merupakan langkah penting yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Kegiatan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan. Dalam   proses   pembelajaran guru harus mampu menetapkan kegiatan mana yang perlu dan tidak perlu dilakukan, karena tiap-tiap metode memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Ada metode yang tepat digunakan didalam kelas, ada pula yang tepat digunakan diluar kelas.
Pemilihan metode mengajar yang tepat terkait dengan efektifitas pengajaran. Ketepatan penggunaan metode mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, diataranya:
a.       Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan ini hendaknya dijadikan tumpuan perhatian karena akan memberi arah dalam memperhitungkan efektivitas suatu metode.
b.      Keadaan pelajar
Metode mengajar merupakan alat untuk menggerakkan pelajar agar dapat mempelajari bahan pelajaran. Seorang pendidik dapat menggerakkan pelajar jika metode mengajar yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan pelajar.
c.       Bahan pengajaran
Pendidik hendaknya mampu menguraikan bahan pengajaran kedalam unsu-unsur secara rinci.
d.      Situasi belajar mengajar
Pengertian situasi belajar mencakup suasana dan keadaan kelas-kelas yang berdekatan yang mungkin mengganggu jalannya proses belajar-mengajar, keadaan siswa masih semangat atau sudah lelah, keadan cuaca dan sebagainya.
e.       Fasilitas
Metode-metode mengajar sebagian dapat digunakan dengan fasilitas yang minim, dan sebagian yang lain menuntut fasilitas memadai yang tidak dapat digunakan apabila tidak didukung fasilitas tertentu. Guru hendaknya memperhitungkan peran fasilitas tersebut dalam menetapkan metode mengajar yang akan digunakan.
f.       Kekuatan dan kelemahan metode
Pendidik dapat menegtahui dan mempertimbangkan batas-batas kekuatan dan kelemahan metode yang digunakan, karena setiap metode memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda.[13]

Selain beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan penggunaan metode belajar, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, metode pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1.      Alat Motivasi Ekstrinsik.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lain. Tidak ada satu pun kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan metode pembelajaran. Ini berarti, fungsi metode pembelajaran sebagai alat motivasi ekstrinsik, dengan menempatkan guru sebagai motivatornya. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Metode pembelajaran berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar peserta didik.
2.      Strategi Pembelajaran.
Daya serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam. Ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor inteligensi mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan guru. Perbedaan daya serap peserta didik memerlukan strategi pembelajaran yang tepat, dan metode merupakan salah satu solusinya. Bagi sekelompok peserta didik boleh jadi mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya jawab, tapi bagi sekelompok peserta didik yang lain. Di sinilah letak fungsi metode pembelajaran.
3.      Alat untuk Mencapai Tujuan.
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pedoman yang memberi arah kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa. Tujuan dari kegiatan pembelajaran tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satu komponen tersebut adalah metode. Fungsi metode pembelajaran adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan.
Selain itu penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 
a.       Sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b.      Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
c.       Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
d.      Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.[14]






BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik sebuah simpulan sebagai berikut:
1.        Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.
2.        Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran yaitu: Metode Ceramah, Metode tanya jawab, Metode Diskusi, Demonstrasi dan Eksperimen, Tugas belajar dan Resitasi, Kerja Kelompok, Karyawisata, Manusia sumber, Simulasi dan Latihan.
3.        Ketepatan penggunaan metode mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, diataranya: Tujuan yang hendak dicapai, Keadaan pelajar, Bahan pengajaran, Situasi belajar mengajar, Fasilitas dan Kekuatan dan kelemahan metode.
4.        Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, metode pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya: Alat Motivasi Ekstrinsik, Strategi Pembelajaran dan Alat untuk Mencapai Tujuan.
5.        Selain itu penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : Sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran, Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran, Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran serta Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.

B.     Saran
Dengan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu dari referensi atau pedoman pendidik dalam menentukan metode pembelajaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Dengan segala keterbatasan dan kemampuan penulis, maka untuk pengembangan lebih lanjut disarankan kepada para pembaca untuk turut mencari reverensi lain terkait dengan materi ini guna menjadi masukan kepada penulis dan perbaikan serta penyempurnaan kedepannya.




















DAFTAR PUSTAKA

Dra. Sumiati dan Asra, M.Pd. 2008. Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Drs. H. M. Suparta dan Drs. Herry Noer Aly, MA. 2008. Metodologi pengajaran agama islam. Jakarta: Amissco.

Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. 2003. Konsep dan makna. Bandung: Alfabeta.

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta : Quantum teaching.

Septiandi, dendi. 2012. Prinsip dan Fungsi Metode Mengajar. http://dendiseptiandi27.blogspot.co.id/2012/12/prinsip-dan-fungsi-metode-mengajar.html (25 Oktober 2016)





[1] Diakses dari, https://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi pada tanggal 01 Februari 2017
[3] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta : Quantum teaching, 2005). Hlm. 52-53
[4] Drs. H. M. Suparta, MA, et al,  Metodologi pengajaran agama islam (Jakarta: Amissco, 2008), Hlm. 170
[5] Ibid, hal 208
[6] Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Konsep dan makna (Bandung: Alfabeta, 2003), Hlm. 202
[7] Drs. H. M. Suparta, MA, Op Cit, hal 203
[8] Ibid, hal 203
[9] Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Konsep dan makna (Bandung: Alfabeta, 2003), Hlm. 202
[10] Drs. H. M. Suparta, MA, Op Cit, hal 203
[11] Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Op.Cit, hal 219
[12] Ibid, Hlm. 182
[13] Drs. H. M. Suparta, MA, et al,  Op.Cit. Hlm. 161 et.seq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar