Senin, 19 Oktober 2020

KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM MASA DAULAH MUGHAL DAN IBRAH

 KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM MASA DAULAH MUGHAL

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan Daulah Mughal mengalami kemunduran pada setengah abad terakhir sebelum akhirnya berakhir pada tahun 1858 M. Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana berikut. Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat. Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC.

Dominasi Inggris diduga sebagai faktor pendorong kehancuran Mughal. Pada waktu itu EIC mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian dan sekaligus memenuhi kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat merasa ditekan, maka mereka, baik yang beragama Hindu maupun Islam bangkit mengadakan pemberontakan.

Singkatnya, kemunduran Daulah Mughal disebabkan karena faktor-faktor sebagai berikut;

1.     Terjadinya stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer.

2.     Kemerosota moral dan hidup mewah di lingkungan istana yang mengakibatkan pemborosan dalam keuangan.

3.     Pendekatan yang dilakukan oleh Aurangzeb terlalu kasar terhadap toleransi umat beragama, sehingga konflik antar umat beragama sangat sulit diatasi oleh sultan- sultan sesudahnya.

4.    Semua generasi penerus Daulah Mughal pada periode terakhir adalah orang-orang yang lemah dalam kepemimpinan.

IBRAH

Dengan memahami perkembangan Islam Daulah Mughal di India, maka kita bias mengambil pelajaran agar memiliki sikap sebagai berikut :

1.  Semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim di seluruh dunia.

2.        Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri sendiri

3.         Motivasi untuk selalu berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.


Sumber: Kementrian Agama Republik Indonesia. 2019. Buku Siswa : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar