LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNISNU JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
DI MA NU HASYIM ASY’ARI BANGSRI
Diajukan untuk Melengkapi
Persyaratan
Penyelesaian Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL)
Disusun Oleh:
CHOIRIN WIDADIYAH
NIM: 141310003147
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN
2017
PENGESAHAN
PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAB ILMU KEGURUAN UNISNU JEPARA
TAHUN
AKADEMIK 2016/2017
DI MA NU
HASYIM ASY’ARI BANGSRI
Nama Mahasiswa : CHOIRIN WIDADIYAH
NIM : 141310003147
Jepara, September 2017
Guru Pamong
Hasan
Mustofa, S.Ag.
Mengetahui,
Dosen
Pembimbing Lapangan
Darnoto,
M.Pd.I.
|
Kepala
Madrasah
Nindomudin,
S.Pd.I.
|
Ketua
Program Studi PAI,
Khalimatus
Sa’diyah, M.Pd.I.
NIY. 1
771103 14 146
|
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT Rabb semesta alam
sebagai wujud syukur atas segala ni’mat yang telah diberikan kepada penulis. Atas ridha Allah mamberikan kami Hidayah-Nya
sehingga penulis tidak tersesat dalam jurang kebodohan dengan memberi penulis
setetes ilmu dan secercah nur pengetahuan dalam kehidupan ini.
Sholawat serta
salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi yang selalu
menjadi panutan dan suri tauladan bagi umatnya yang selalu ditunggu syafaat-Nya
terlebih-terlebih syafaat al udzma fin yaum al makhsayar. Amin.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama 34 hari, terhitung sejak 12 Agustus sampai
dengan 14 September 2017 di MA NU Hasyim
Asy’ari Bangsri telah berjalan dengan lancar. Untuk itu penulis ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dan membantu penulis dalam pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri sampai proses penulisan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan ini, khususnya kepada:
1.
Bapak Dr. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag., selaku Rektor UNISNU Jepara.
2.
Bapak Drs. H. Mahalli, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara.
3.
Ibu Khalimatus Sa’diyah,
M.Pd.I, selaku ketua panitia pelaksana kegiatan PPL Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara.
4.
Bapak Darnoto, M.Pd.I, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan dalam pelaksanaan dan pembuatan
laporan PPL ini.
5.
Bapak Nindomudin, S.Pd.I, selaku Kepala MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri.
6.
Bapak Hasan Mustofa, S.Ag., selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Akidah
Akhlak.
7.
Bapak Muhammad Mansyur, S.Pd., selaku Waka Kurikulum MA NU Hasyim Asy’ari
Bangsri.
8.
Bapak Moh. Arif, S.Pd.I., Waka Kesiswaan MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri.
9.
Segenap Guru dan karyawan MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri.
10. Semua pihak yang tidak dapat di
sebutkan satu persatu yang telah berjasa dalam pelaksanaan serta penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
Meskipun
penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik untuk
laporan ini, namun penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan
maupun kekurangan. Oleh karena itu, saran, kritik, serta masukan yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Jepara, 19 September
2017
Choirin
Widadiyah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL/GAMBAR............................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................................... 1
B.
Tujuan..................................................................................... 16
C.
Manfaat................................................................................... 16
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A.
Perencanaan Pembelajaran...................................................... 18
B.
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran........................................... 25
C.
Refleksi Pembelajaran............................................................. 32
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan................................................................................. 36
B.
Saran....................................................................................... 37
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 1 : Data siswa tiap kelas
TP. 2017/2018
Tabel
2 :
Jadwal jam belajar mengajar
Tabel 3 : kalender Akademik TP.
2017/2018
Gambar 1 : Gedung MA NU Hasyim Asy’ari.
Gambar 2
: Kegiatan Observasi mahasiswa praktikan dengan pihak Madrasah.
Gambar 3 : Denah
Lokasi Sarpras Madrasah.
Gambar 4 : Pos
Satpam Madrasah
Gambar 5 : Lapangan Madrasah yang
serbaguna
Gambar 6 :
Green House
Gambar 7 :
Auditorium/GSG (Gedung Serba Guna)
Gambar 8 :
Lapangan Bola Volley
Gambar 9 : Area parkir
Gambar 10 : Perpustakaan
Gambar 11 : Kantin
Gambar 12 : Kegiatan Belajar
mengajar di Kelas
Gambar 13 : kegiatan
presentasi hasil diskusi
Gambar 14 : Kegiatan evaluasi belajar dengan lembar penilaian vCrossword puzzle
Gambar 15 : Kartu Kecocokan
sifat mustahil Allah
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kalender Akademik
Lampiran 2 : Rincian Pekan Efektif
Lampiran 3 : Program Tahunan
Lampiran 4 : Program Semester
Lampiran 5 : Silabus Pembelajaran
Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 7 : Hasil Evaluasi Pembelajaran
Lampiran 8 : Daftar Hadir Mahasiswa PPL
Lampiran 9 : Daftar Hadir Dosen Pembimbing Lapangan
Lampiran 10 : Jurnal mengajar
Lampiran 11 : Logbook Bimbingan Mahasiswa
Lampiran 12 : Foto kegiatan selama PPL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
1.
Observasi
a. Profil MA NU
Hasyim Asy’ari Bangsri
Madrasah Aliyah NU Hasyim Asy'ari Bangsri berdiri
pada tanggal 1 Januari 1971. Madrasah ini merupakan pengembangan
dari Madrasah Mualimin-Mualimat NU 4 tahun, yang kemudian menjadi Madrasah
Mualimin-Mualimat NU 6 tahun, lalu berkembang lagi menjadi Madrasah Tsanawiyah
Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara.
Pada saat berdiri, di
wilayah Kecamatan Bangsri belum ada sekolah atau Madrasah yang sederajat,
sehingga MA Hasyim Asy'ari merupakan lembaga pendidikan setingkat SLTA tertua
di sana. Pada
awal berdirinya, MA Hasyim Asy’ari belum banyak memperoleh
respon dari masyarakat. Namun dengan berjalannya waktu, akibat semakin
tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan meningkatnya kepercayaan
mareka terhadap lembaga pendidikan tersebut, pada akhirnya banyak orang tua di
wilayah Kecamatan Bangsri dan sekitarnya yang menyekolahkan
anak-anaknya di MA Hasyim Asy'ari. Kepercayaan masyarakat ini
tumbuh karena banyak alumninya yang menjadi tokoh masyarakat di daerahnya
masing-masing. Di samping itu, faktor kharisma dan ketokohan para pendiri dan
guru, khususnya KH. Mc. Amin Sholeh, juga ikut menentukan.
MA Hasyim Asy'ari Bangsri didirikan
oleh para tokoh agama Islam dan pendidik di Kecamatan Bangsri. Pendirian
madrasah ini merupakan realisasi kepedulian mereka terhadap masalah pendidikan.
Di antara tokoh-tokoh yang ikut membidani lahirnya MA Hasyim Asy'ari Bangsri adalah
sebagai berikut:
1)
Bapak KH. Mc. Amin Sholeh dari Bangsri
Jepara
2) Bapak KH. Abdul Hadi dari Tengguli Bangsri
3) KH. Toha dari Tengguli Bangsri
4)
Bapak KH. Muhdi dari
Kedungleper Bangsri
5)
Bapak K. Khayyun dari
Kedungleper Bangsri
6)
Bapak KH. Nur Salim dari Banjaran
Bangsri
7)
Bapak K. Zamroni dari Banjaran
Bangsri
8)
Bapak A. Damuri dari Banjaran
Bangsri
Setelah berjalan delapan tahun, akhirnya pada
tanggal 19 Maret 1979 MA Hasyim
Asy'ari Bangsri mendapat Piagam Terdaftar dari Kanwil Depag Propinsi Jawa
Tengah dengan Nomor Piagam: LK/3C/34/PGMMA/1980 dan Nomor Statistik Madrasah:
312.33.20.09.172.
Dengan semakin berkembangnya MA Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara, maka pada
tanggal 3 Juli 1997 diajukan permohonan akreditasi untuk mendapatkan Status
Diakui. Piagam akreditasi Diakui diperoleh setahun kemudian, tepatnya pada
tanggal 9 Pebruari 1998 dengan nomor : B/E.IV/MA/0688/1998 tertanggal 9 Februari 1998.
Dan pada tahun 2005 diadakan akreditasi lagi dan berhasil mendapatkan kategori
A. Selanjutnya pada akreditasi berikutnya yaitu pada tahun 2009
berhasil mendapatkan kategori A dengan nilai 88.
Saat ini MA Hasyim Asy’ari memiliki empat
jurusan/program, yaitu : Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Imersi, dan Keagamaan.
Program Keagamaan dibuka pada tahun 1997 sebagai upaya untuk mencetak para
ulama. Untuk itu, materi-materi yang diajarkan kebanyakan adalah ilmu-ilmu
agama dan bahasa Arab. Sedang Program Imersi mulai dibuka pada tahun 2007
dengan materi-materi yang diajarkan melalui pengantar bahasa Inggris.
Gedung MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dibangun di atas sebidang tanah seluas
1.055 m2 yang diperoleh dari wakaf H. Muslih, dengan nomor: C
NO.3670, Persil 116, Kelas SII, terletak di Jalan Pramuka No. 09 Desa Bangsri
RT 03 RW VII, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.
Gambar 1: Gedung MA NU Hasyim Asy’ari
Letak Madrasah
Aliyah ini termasuk di daerah perkotaan yang ramai, karena dekat dengan Puskesmas,
kantor Kecamatan, pasar hewan, terminal, pusat-pusat perbelanjaan dan
lembaga-lembaga pendidikan. Di sekitar madrasah juga banyak berdiri
pesantren-pesantren.
Visi, Misi dan Tujuan Madrasah:
a)
Visi:
Unggul,
trampil dan berakhlakul karimah
b)
Misi:
Menyelenggarakan
pendidikan yang berkualitas untuk menyiapkan SDM yang berwawasan Ahlussunnah Waljamaah
c)
Tujuan
Madrasah :
-
Untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup di tengah-tengah masyarakat.
-
Mengelola dan
mengembangkan lembaga pendidikan formal.
-
Mengembangkan
dan meningkatkan pendidikan dan pengajaran Islam menurut faham Ahlussunnah Wal Jama’ah dan mengikuti salah satu madzhab empat :
Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.
-
Mengembangkan
dan meningkatkan kualitas hidup beragama bagi umat Islam serta kesejahteraan
masyarakat.
b. Karakteristik Peserta
didik
MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri termasuk salah satu
Madrasah yang cukup diminati terlihat pada saat ini tahun
pelajaran 2017/2018 jumlah siswa/siswi keseluruhan mencapai 885. Dengan manyoritas siswa berasal dari
Bangsri dan sekitarnya juga ada pula siswa dari luar daerah.
Berikut ini
penulis tampilkan data siswa perkelas dan perbandingan antara lelaki dan
perempuan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1: Data siswa tiap kelas TP.
2017/2018
No
|
Kelas
|
L
|
P
|
Jumlah
|
1
|
X Keagamaan
|
13
|
23
|
36
|
2
|
X IA Imersi
|
5
|
23
|
28
|
3
|
X IS Imersi
|
4
|
26
|
30
|
4
|
X IA
|
11
|
29
|
40
|
5
|
X IS-1
|
18
|
20
|
38
|
6
|
X IS-2
|
19
|
18
|
37
|
7
|
X IS-3
|
18
|
20
|
38
|
8
|
X IS-4
|
18
|
18
|
36
|
Jumlah X Keagamaan
|
13
|
23
|
26
|
|
Jumlah X IA & X IA Imersi
|
16
|
52
|
68
|
|
Jumlah X IS & X IS Imersi
|
77
|
102
|
179
|
|
Jumlah Kelas X
|
106
|
177
|
283
|
|
9
|
XI Keagamaan
|
17
|
19
|
36
|
10
|
XI IA Imersi
|
7
|
22
|
29
|
11
|
XI IS Imersi
|
3
|
26
|
29
|
12
|
XI IA
|
12
|
32
|
44
|
13
|
XI IS-1
|
21
|
23
|
44
|
14
|
XI IS-2
|
20
|
22
|
44
|
15
|
XI IS-3
|
20
|
20
|
40
|
16
|
XI IS-4
|
18
|
44
|
42
|
Jumlah XI Keagamaan
|
17
|
19
|
36
|
|
Jumlah XI IA & XI IA Imersi
|
19
|
54
|
73
|
|
Jumlah XI IS & XI IS Imersi
|
82
|
135
|
217
|
|
Jumlah Kelas XI
|
118
|
208
|
326
|
|
17
|
XII Keagamaan
|
10
|
25
|
35
|
18
|
XII IA Imersi
|
3
|
26
|
29
|
19
|
XII IS Imersi
|
5
|
22
|
27
|
20
|
XII IA
|
8
|
28
|
36
|
21
|
XII IS-1
|
19
|
21
|
40
|
22
|
XII IS-2
|
19
|
21
|
40
|
23
|
XII IS-3
|
17
|
19
|
36
|
24
|
XII IS-4
|
17
|
16
|
33
|
Jumlah XII Keagamaan
|
10
|
25
|
35
|
|
Jumlah XII IA & XII IA Imersi
|
11
|
54
|
65
|
|
Jumlah XII IS & XII IS Imersi
|
77
|
99
|
176
|
|
Jumlah Kelas XII
|
98
|
178
|
276
|
|
|
||||
Jumlah Keagamaan
|
40
|
67
|
107
|
|
Jumlah IA & IA Imersi
|
46
|
160
|
206
|
|
Jumlah IS & IS Imersi
|
236
|
336
|
572
|
|
Total
|
322
|
563
|
885
|
Jumlah siswa
yang besar merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi lembaga
pendidikan. Dari data tersebut juga terlihat
jumlah siswi jauh lebih besar dari siswa. Selain itu siswa/siswi juga disediakan pondok pesantren yang lokasinya
berada di luar madrasah.
c.
Kurikulum
MA
NU Hasyim Asy’ari Bangsri menggunakan Program Madrasah (promad) Kurikulum 2013
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menjadi pedoman bagi seluruh civitas akademika MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dalam
menjalankan aktivitas di madrasah, agar penyelenggaraan madrasah dapat
dilaksanakan secara efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka mencapai tujuan
madrasah.
Guna membimbing siswa
sesuai minat dan kemampuannya MA NU Hasyim Asy’ari sampai saat ini menyediakan
4 jurusan, yaitu: Ilmu Sosial, Ilmu Alam, Imersi dan Keagamaan. Sejak tahun
pelajaran 2017/2018 penjurusan langsung dimulai dari kelas X, berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya yang mulai penjurusan dari kelas XI.
Berikut
jadwal jam pembelajaran di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri:
Tabel
2: Jadwal jam belajar mengajar
PUKUL
|
KEGIATAN
|
07.00 - 10.00
|
Kegiatan Belajar Mengajar
|
10.00 – 10.25
|
Istirahat
|
10.25 - 11.55
|
Kegiatan Belajar Mengajar
|
11.55- 12.20
|
Ishoma
|
12.20 - 13.45
|
Kegiatan Belajar Mengajar
|
Catatan :
-
Untuk kelas X setiap hari Senin, Selasa dan rabu ditambah satu jam
pelajaran yaitu pukul 13.45 – 14.30 WIB.
-
Alokasi waktu satu jam
pembelajaran adalah 45 menit dan Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 30-35 minggu.
Muatan
Kurikulum MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.
MA NU Hasyim
Asy’ari Bangsri sebagai salah satu madrasah yang berhaluan Ahlussunnah Wal
Jama’ah yang telah lama berdiri dan menjadi salah satu madrasah NU unggulan
di Kabupaten Jepara. Oleh karena itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah
yang berkaitan dengan budaya NU, salah satunya yaitu kajian kitab-kitab kuning,
seperti : Ta’lim Muta’allim, Bulughul Maram, Taqrib, dkk.
Ada beberapa
kegiatan Pengembangan diri yang diarahkan untuk pengembangan karakter peserta
didik di luar kelas (ekstrakulikuler). Diantaranya adalah, ISMAHA (Ikatan Siswa
Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari), LPS Koma, Teater Keramat, PMR, Pencak Silat
Cempaka Putih, Pramuka, Passus, Basket, dan Volly.
Gambar
2: Kegiatan Observasi mahasiswa praktikan
dengan pihak Madrasah.
d. Kalender Akademik
Madrasah
Tabel 3: kalender Akademik TP.
2017/2018
e. Metode, Media, Bahan
Ajar, dan Instrumen Evaluasi Pembelajaran Guru Pamong
Sebelum penulis melaksanakan latihan mengajar secara
langsung di kelas, penulis mendapat
kesempatan untuk melaksanakan observasi kelas. Pada tahap ini penulis dapat mengamati cara Guru Pamong mengajar serta respon
peserta didik dalam mengikuti proses belajar. Dengan observasi ini penulis dapat mengamati hal-hal yang terkait dengan Kegiatan Belajar Mengajar, diantaranya:
1)
Metode Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak kelas X di MA NU Hasyim
Asy’ari Bangsri telah menggunakan beberapa metode, diantaranya: ceramah, tanya
jawab, diskusi, drill dan penugasan.
2)
Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah
alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Sejauh pengamatan penulis dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar, Media
Pembelajaran yang digunakan oleh guru pamong adalah media-media sederhana yang
berada didalam kelas, yaitu : White Board, spidol dan LCD Proyektor.
3)
Bahan Ajar
Adapun sumber belajar yang digunakan guru pamong adalah buku-buku materi
yang berhubungan dengan Akidah Akhlak berupa, buku guru dan buku siswa Akidah
Akhlak kelas X Kurikulum 2013, LKS/Modul siswa Akidah Akhlak kelas X Kurikulum
2013 dan buku-buku terkait.
4)
Instrumen Evaluasi
Pembelajaran
Untuk mengevaluasi pembelajaran dikelas guru pamong biasa menggunakan
latihan-latihan soal yang ada di buku siswa untuk menilai tingkat pengetahuan
siswa dan observasi sikap untuk penilaian sikap siswa.
f. Sarana dan Prasarana
Madrasah
Adapun sarana yang
menunjang proses pembelajaran di MA NU
Hasyim Asy’ari Bangsri adalah:
1)
Peralatan pendidikan adalah sarana yang
secara langsung digunakan untuk pembelajaran. Seperti alat praktek sholat dan
gambar tata cara wudlu.
2)
Media pendidikan adalah peralatan pendidikan
yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.
3)
Buku adalah karya tulis yang diterbitkan
sebagai sumber belajar, meliputi: Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran
yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.Buku
pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru. Buku
referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu. Juga
disediakan kitab suci Alquran guna untuk praktek membaca Alquran atau kegiatan
lainnya.
4)
Sumber belajar lainnya adalah sumber
informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar,
poster, situs (website), dan compact disk.
Sedangkan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di
MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri
adalah:
Gambar 3: Denah Lokasi Sarpras Madrasah
1)
Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran
teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus. Semua kelas dilengkapi dengan LCD
Proyektor untuk menuunjang pembelajaran.
2)
Ruang perpustakaan adalah ruang untuk
menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
3)
Ruang laboratorium adalah ruang untuk
pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Ada 3
laboratorium, yaitu Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, dan Laboratorium Komputer.
4)
Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan
melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah.
5)
Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di
luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu.
6)
Ruang UKS adalah ruang untuk menangani
peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di
sekolah/madrasah.
7)
Toilet adalah ruang untuk buang air besar
dan/atau kecil.
8)
Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan
pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum
berfungsi, dan arsip sekolah/madrasah.
9)
Gedung Serba Guna yang
berfungsi sebagai tempat pertemuan atau acara-acara tertentu.
Gambar 4: Pos Satpam Madrasah
|
Gambar
5: Lapangan Madrasah yang serbaguna
|
Gambar 6: Green House
|
Gambar 7: Auditorium/GSG
(Gedung Serba
Guna)
|
Gambar 8: Lapangan Bola Volley
|
Gambar 9: Area Parkir
|
|
|
Gambar 10: Perpustakaan
|
Gambar 11: Kantin
|
2. Proses Perencanaan
Setelah diadakan rapat penyusunan dan pembagian beban
mengajar PPL di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri, maka kegiatan berikutnya adalah
observasi Madrasah praktikan baik observasi secara fisik terhadap Sekolah
maupun Manajemen Sekolah pada tanggal 3, 7 Agustus 2017, dan tanggal 8 Agustus
2017 observasi bersama Guru Pamong di Madrasah mitra terkait dengan proses
Kegiatan Belajar Mengajar.
Usai observasi dengan Guru Pamong, penulis diberi arahan
dengan tujuan agar dalam melaksanakan pengajaran dapat secara maksimal pada
kelas tersebut, dan diharapkan nantinya dapat beradaptasi dengan peserta didik
di kelas masing-masing sesuai dengan pembagian jadwal pelajaran yang diampu.
Serta diharapkan dapat berhadapan dengan berbagai karakter peserta didik dalam
proses belajar mengajar sehingga calon seorang guru dapat mengetahui bagaimana
mengelola kelas yang baik.
Dalam praktiknya sebelum proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung diperlukan suatu perencanaan pembelajaran yang nantinya akan
menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini penulis membuat rencana pembelajaran Aqidah
Akhlak kelas X dengan menganalisis kalender akademik untuk menyusun rencana
minggu efektif selama PPL berlangsung dan dapat memenuhi ketentuan pemenuhan
persyaratan tatap muka dari panitia yaitu minimal 6 kali tatap muka.
Penyusunan perencanaan
pembelajaran penulis paparkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan penganalisisan silabus dan kompetensi yang akan diajarkan. Serta
dalam RPP ini diuraikan tentang materi ajar, metode dan media pembelajaran,
sumber belajar, sampai pada proses evaluasi pembelajaran.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam hal ini penulis menerapkan kemampuan mengajar
secara utuh dan terpadu yang dilaksanakan di kelas sesungguhnya (bukan simulasi
atau mikro teaching) dengan bimbingan intensif guru pamong.
Pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di MA NU Hasyim
Asy’ari Bangsri selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini sebisa
mungkin tetap mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
sebelumnya telah dikonsultasikan dengan Guru Pamong dengan gambaran umum
sebagai berikut:
a.
Metode yang hendak digunakan dalam kegiatan praktik
dilapangan adalah, ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi, kisah,
Snowball Trhowing, make a match, every one is teacher here,
dan Crossword puzzle.
b.
Dalam menunjang penggunaan metode pembelajaran maka
diperlukanlah suatu media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran yang
hendak digunakan adalah media-media sederhana, seperti white board, spidol, gambar, video, slide, LCD proyektor, kertas HVS, Kertas warna, kartu kecocokan dan
bola.
c.
Bahan ajar yang akan digunakan penulis dalam
pembelajaran dikelas diantaranya adalah, buku guru Akidah Akhlak, buku siswa
Akidah Akhlak, Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, modul hasil karya
musyawarah Guru Akidah Akhlak serta hasil dari studi literatur siswa di
perpustakaan, internet dan sumber lainnya.
d.
Setiap akhir pertemuan akan dievaluasi dengan Instrumen
evaluasi pembelajaran berpa tes tertulis (Teka-teki silang, soal pilihan ganda,
essay yang ada dalam buku siswa), non
tertulis (Pengamatan sikap siswa), diskusi kelompok dan prensentasi.
4. Refleksi Pembelajaran
B.
Tujuan
Berdasarkan
permasalahan dan obyek kajian yang diteliti, maka ada beberapa tujuan yang
hendak dicapai dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini, yaitu :
1.
Terbentuknya pribadi
yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam
pembentukan profesi guru Pendidikan Agama Islam.
2.
Melatih serta meningkatkan
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial agar dapat terampil
melaksanakan tugas-tugas kependidikan baik yang bersifat edukatif,
administratif maupun layanan bimbingan keagamaan dan kesiswaan.
3.
Mendapatkan pengalaman dalam memahami
keberadaan lembaga pendidikan dengan segala permalasalahannya baik yang
berhubungan dengan proses pembelajaran maupun pengelolaan sekolah secara umum.
4.
Menjalin dan meningkatkan hubungan
kerjasama kelembagaan antara Fakultas dengan Madrasah latihan / tempat PPL.
C.
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
a) Memperdalam
pemahaman penulis tentang proses pendidikan di Sekolahan/Madrasah dengan segala
permasalahannya.
b) Dapat memberikan pengalaman dan
pengetahuan bagi penulis tentang segala hal yang
berhubungan dengan dunia pendidikan serta problematika dalam dunia pendidikan.
Terutama hal-hal yang berhubungan tentang suatu kelembagaan dengan segala
permasalahan yang ada di dalamnya, baik yang berhubungan dengan proses
pembelajaran maupun dalam pengelolaan sekolah/ madrasah secara umum.
2.
Secara Pedagogis
a)
Dapat menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
b)
Mampu mengelola
pengorganisasian waktu dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas secara
kreatif, dinamis dan dialogis.
c)
Mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
d)
Mampu melaksanakan
kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar serta mempunyai komitmen untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Secara Praktis
a) Meningkatkan penguasaan dan
ketrampilan penulis terhadap ilmu-ilmu kependidikan
yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dalam praktik di lapangan.
b)
Dapat menguraikan materi
dan kurikulum PAI dalam pelaksanaan pengelolaannya, serta peningkatan standar
pendidikan siswa.
c)
Dapat mendorong penulis dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan menginovasi desain pembelajaran PAI
yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran.
d)
Dapat menerapkan metode dan
media pendidikan yang tepat dalam
pelaksanaan pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
BAB II
PELAKSANAAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A.
Perencanaan Pembelajaran
Sebelum kegiatan praktik
mengajar di dalam kelas, maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan guna
mewujudkn pembelajaran yang terencana dan terarah. Dalam hal ini perlu disusun
sebuah perencanaan pembelajaran dengan mengkaji dan menganalisis kalender akademik (Kalender akademik
terlampir) untuk mengetahui
perhitungan pekan efektif dalam satu semester.
Perhitungan pekan efektif pada setiap tahun ajaran baru sangat penting untuk menentukan dan menyusun
pembagian materi dalam satu tahun ajaran. Dalam menentukan pekan efektif ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah jumlah pekan tiap bulan dikurangi berapa pekan yang tidak efektif dalam satu semester tiap bulannya. Rincian pekan efektif ini berfungsi bagi guru dalam menjadi pedoman dalam membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Adapun Rincian
pekan efektif sebagaimana terlampir.
Selaian itu penyusunan Program Tahunan (Prota) mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X (Sepuluh)
Tahun Ajaran 2017/2018 di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri pada semester I (satu) materi pokok yang diajarkan meliputi:
(1) Memahami Akidah Islam, (2) Tauhid, (3) Menjadi Hamba Allah yang Berakhlak, (4) Memahami Induk-induk Akhlak Terpuji, (5) Ayo Kita Menjauhi Akhlak Tercela, (6) Alangkah Bahagianya Jika Kita Bersyukur, Qana’ah, Ridla,
dan Sabar, (7) Ayo Kita Hormati Orang Tua dan Guru Kita, dan (8) Kisah Teladan
Nabi Yusuf As. Dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 1x tatap muka. Adapun Program Tahunan mata pelajaran Akidah
Akhlak kelas X Kurikulum 2013 sebagaimana terlampir.
Untuk merinci program tahunan disusunlah Program
Semester (Promes) pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X (Sepuluh)
semester I Tahun
Ajaran 2017/2018 di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri yang berisi Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar
(KD), alokasi waktu, dan bulan. Adapun program semester
sebagaimana terlampir.
Setelah itu perlu
disusun silabus pembelajaran
merupakan pengulasan dari Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD) yang
masuk ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
untuk penilaian hasil belajar. Dapat juga dikaitkan dengan suatu rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran
tertentu yang berisi komponen-komponen penting, mulai dari Kompetensi Inti
(KI), Kompetensi Dasar (KD), meteri pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu hingga sumber belajar. Silabus sering kali dipakai sebagai pedoman atau
sumber utama untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih lengkap, mulai dari
menyusun rencana pembelajaran hingga mengembangkan sistem penilaian hasil
belajar. Silabus pembelajaran sebagaimana terlampir.
Dalam praktek
mengajar, maka harus disiapkan segala sesuatunya
berkenaan dengan materi yang akan diajarkan nantinya,
baik segi penguasaan materi maupun administrasi kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selama pelaksanaan praktik
secara detail berada dalam lampiran. Adapun uraian singkat perencanaan
pembelajaran dalam 6 pertemuan penulis paparkan sebagai berikut:
1)
Pertemuan pertama
Pada pertemuan ini telah disiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) materi pokok Akidah Islam dengan indikator pencapaian
sebagai berikut:
-
Mendiskripsikan tentang
pengertian akidah
-
Mengkaji literatur dan
mengidentifikasi dalil /
argument tentang akidah
-
Mendiskripsikan tujuan akidah
Islam
-
Mendiskripsikan prinsip prinsip
akidah dalam kehidupan
-
Mempresentasikan hasil diskusi
tentang pengertian akidah
-
Mendemostrasikan bacaan tartil
dalil naqli tentang akidah Islam
-
Menyajikan/ mempresentasikan
hasil diskusi tentang tujuan akidah Islam
Dengan penyampaian
materi menggunakan metode Discovery Learning dan tanya jawab terbimbing
guna menggali minat dan bakat siswa serta menumbuhkan rasa percaya diri dan membangkitkan
keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat.
Untuk menunjang proses
pembelajaran penulis menggunakan media pembelajaran dengan papan tulis dan LCD
Proyektor guna membantu siswa dalam memahami materi.
Adapun sumber belajar
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa
sebagai sumber yang telah dimiliki siswa serta mudah dipahami sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Sebagai evaluasi diakhir
pertemuan untuk melihat dan menilai ketuntasan belajar, maka dibutuhkan suatu
instrumen evaluasi. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan tanya jawab
terbimbing dengan instrumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2)
Pertemuan kedua
Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, maka
disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar tercipta pembelajaran
yang terencana dengan indikator Pencapaian:
-
Menunjukkan sikap dan perilaku meyakini ajaran tauhid dalam kehidupan sehari-hari
-
Menunjukkan sikap jujur, disiplin dan toleran dalam akidah pada kehidupan
sehari hari
-
Mendiskripsikan ruang lingkup Akidah Islam
-
Mendeskripsikan metode peningkatan kualitas
akidah
-
Menyajikan/ mempresentasikan
hasil diskusi tentang ruang
lingkup Akidah Islam
-
Menerapkan kualitas akidah
dalam kehidupan
-
Mempraktekkan dan meningkatkan metode metode peningkatan
kualitas akidah
Materi akan disampaikan
dengan metode Diskusi dan tanya jawab terbimbing antara siswa dengan siswa
maupun guru dengan siswa. Dalam penggunaan metode ini diharapkan dapat membantu
siswa dalam membangun jiwa yang berani untuk berpendapat dan belajar aktif.
Sebagai salah satu
penunjang lancarnya proses belajar mengajar maka diperlukanlah suatu media
pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran yang digunakan adalah lembar
diskusi dalam bentuk satu lembar kertas HVS.
Adapun sumber belajar
yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan
literatur lain terkait materi ajar.
Sebagai kegiatan
evaluasi akhir pembelajaran menggunakan instrumen evaluasi lembar penilaian
pengetahuan metode Crossword puzzle (Teka-Teki Silang), instrumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3)
Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga telah menginjak materi BAB II
tentang tauhid dan akan dibagi dalam dua pertemuan atau tatap muka. Maka dalam
penyusunan yang pertama penulis fokuskan penyusunan RPP dengan indikator
pencapaian sebagai berikut:
-
Mendiskripsikan pengertian tauhid
-
Mengidentifikasi ruang lingkup tauhid
-
Mengidentifikasi ilmu kalam
Dalam penyampaian materi nantinya
akan disampaikan dengan metode Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here dengan guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa
dituntut untuk lebih aktif serta lebih tanggap dalam merespon maupun menanggapi
pendapat atau pertanyaan dari temannya.
Untuk
melaksanakan metode belajar yang demikian dan menciptakan susana belajar yang nyaman
maka diperlukan beberapa media pembelajaran,
diantanya: kertas HVS, kertas warna dan bola.
Adapun sumber belajar yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan literatur
lain terkait materi ajar.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada
pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan
kategori soal pilihan ganda dan uraian. Adapun instrumen penilaian sebagaimana
terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4)
Pertemuan Keempat
Pada pertemuan ke empat materi yang akan disampaikan
adalah materi lanjutan dari pertemuan sebelumnya, yaitu kelanjutan dari materi
Tauhid. Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan
indikator pencapaian sebagai berikut:
-
Menjelaskan
makna kalimat tauhid
-
Menjelaskan
macam-macam Tauhid
-
Menelaah hikmah dan Manfaat orang bertauhid
-
mengidentifikasi
dan mengamati bahaya orang tidak
bertauhid
Dimana dalam pelaksanaan
materi ajar menggunakan metode ceramah terlebih dahulu, dilanjut metode make
a match sekaligus dengan metode tanya jawab. Selain menuntut siswa untuk
fokus juga dapat membangun komunikasi antar siswa dalam kelas.
Untuk mendukung
kelancaran penerapan metode belajar yang demikian maka media pembelajaran yang
digunakan ialah kartu jodoh atau kartu kecocokan. Dalam hal kartu jodoh yang
digunakan adalah kartu yang berisi tentang sifat-sifat Allah.
Adapun sumber belajar yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan literatur
lain terkait materi ajar.
Pada akhir pembelajaran
sekaligus terselesaikannya materi pada BAB II akan dievaluasi menggunakan
instrumen evaluasi pembelajaran dengan evaluasi pengetahuan berupa soal uraian.
Adapun instumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
5)
Pertemuan Kelima
Pada pertemuan kelima telah menginjak materi BAB III
yaitu tentang Akhlak. Materi akan disampaikan dengan 2 kali tatap muka, adapun
pada pertemuan ini difokuskan pada indikator pencapaian:
-
Menunjukkan sikap dan perilaku meyakini kebenaran akhlak islami dalam
kehidupan sehari-hari
-
Menunjukkan sikap disiplin dan toleran dalam
menerapkan akhlak pada kehidupan sehari
hari
-
Menjelaskan pengertian akhlak
-
Mengidentifikasi bentuk bentuk atau macam macam akhlak
-
Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan akhlak, etika,
moral dan budi pekerti
Dalam
penyampaian materi nantinya akan menggunakan metode kisah yang akan diimbangi
dengan tanya jawab terbimbing terkait kisah yang diceritakan. Juga dalam
penerapan Akhlak dapat menggunakan metode suri tauladan dimana guru akan
menjadi uswah baik didalam kelas maupun diluar kelas.
Untuk
melaksanakan pembelajaran dengan metode diatas maka kiranya perlu
disediakan media pembelajaran berupa naskah cerita, papan tulis dan spidol.
Sumber belajar yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/ modul siswa dan literatur lain
terkait materi ajar Akidah Akhlak kelas X.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada
pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan
kategori soal uraian. Adapun instrumen penilaian sebagaimana terlampir dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
6)
Pertemuan Keenam
Pada pertemuan ini materi melanjutkan pada pertemuan
sebelumnya dan disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan indikator
pencapaian:
-
Menunjukkan sikap dan perilaku
meyakini kebenaran
akhlak islami dalam kehidupan sehari-hari
-
Menunjukkan sikap disiplin dan
toleran dalam menerapkan akhlak pada
kehidupan sehari hari
-
Mengidentifikasi metode peningkatan kualitas akhlak
-
Menerapkan metode metode dalam peningkatan kualitas
akhlak
Penyampaian materi
menggunakan metode Discovery Learning dan tanya jawab terbimbing guna
menggali minat dan bakat siswa serta menumbuhkan rasa percaya diri dan
membangkitkan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat.
Untuk menunjang proses
pembelajaran penulis menggunakan media pembelajaran dengan papan tulis dan LCD
Proyektor guna membantu siswa dalam memahami materi.
Adapun sumber belajar
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa
sebagai sumber yang telah dimiliki siswa serta mudah dipahami sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Sebagai evaluasi diakhir
pertemuan untuk melihat dan menilai ketuntasan belajar, maka dibutuhkan suatu
instrumen evaluasi. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan tanya jawab
terbimbing dengan instrumen penilaian pengetahuan dengan soal pilihan ganda sebagaimana
terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
B.
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
Dalam
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri
seringkali rencana pembelajaran tidak selaras dengan kenyataan di dalam kelas.
Adapun pelaksanaan pembelajaran di kelas selama PPL berlangsung adalah:
1) Pertemuan pertama
Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan pertama, disampaikan materi pokok Akidah Islam dengan
indikator pencapaian sesuai dengan apa yang telah dipaparkan dalam perencanaan
pembelajaran pertemuan pertama yang melingkupi deskripsi pengertian
akidah, mengidentifikasi dalil /
argument tentang akidah, tujuan akidah Islam, serta deskripsi prinsip prinsip
akidah dalam kehidupan.
Materi disampaikan dengan menggunakan metode Discovery Learning serta tanya jawab terbimbing selama proses kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan metode Discovery Learning dapat membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan siswa dapat
belajar untuk lebih aktif.
Gambar 12: Kegiatan
Belajar mengajar di Kelas
Selama kegiatan belajar mengajar untuk
menunjang dan melaksanakan metode yang telah direncanakan maka media belajar
menggunakan papan tulis dan alat-alat sederhana
di dalam kelas. namun sangat disayangkan penggunaan media pembelajaran dengan
LCD Proyektor tidak dapat dilaksanakan karena kesalahan teknis yang tidak
diduga sebelumnya, yaitu Laptop tidak bisa tersambung di LCD Proyektor.
Adapun sumber belajar yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa sebagai
sumber yang mudah dipahami oleh setiap siswa.
Diakhir pertemuan sayang sekali tidak bisa melaksanakan
evaluasi pembelajaran dikarenakan keterbatasan waktu untuk menuntaskan materi
dalam satu pertemuan. Namun, selama proses pembelajaran berlangsung dengan
metode tanya jawab terbimbing telah efektif dan efisien untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa.
2)
Pertemuan kedua
Pada pertemuan
kedua materi melanjutkan dari materi pada pertemuan pertama tentang Akidah
Islam yang bahasannya melingkupi tentang mendiskripsikan ruang lingkup akidah, metode peningkatan kualitas
akidah serta penerapan kualitas akidah dalam kehidupan.
Adapun Materi telah disampaikan dengan metode Diskusi dan tanya jawab
terbimbing antara siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa. Sehingga
terbentuklah komunikasi antar siswa dan guru, serta terjadi umpan balik antara
keduanya.
Gambar 13: kegiatan
presentasi hasil diskusi
Untuk menunjang proses belajar mengajar maka digunakanlah
media pembelajaran lembar diskusi dalam satu lembar kertas HVS, yang berisi
tentang materi diskusi tiap kelompok, pertanyaan yang di dapat, jawaban dari
pertanyaan tersebut, serta pada poin terahir dituliskan kesimpulan/ hasil diskusi.
Sumber belajar yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan literatur lain terkait
materi ajar untuk memperluas wawasan dan pengetahuan siswa.
Evalusi pembelajaran berlangsung pada jam-jam terakhir 15
menit sebelum kegiatan belajar mengajar berakhir. Adapun instrumen evaluasi yang digunakan
adalah lembar penilaian pengetahuan berupa Crossword puzzle (Teka-Teki Silang) dengan cakupan
materi BAB I baik itu yang di sampaikan pada pertemuan pertama maupun pertemuan
kedua. Adapun hasil belajar yang dicapai ialah sebagaimana Terlampir.
Gambar 14: Kegiatan evaluasi belajar dengan lembar
penilaian Crossword puzzle
3)
Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga telah menginjak materi BAB II
tentang tauhid dan telah dibagi dalam dua
pertemuan atau tatap muka. Adapun pembagian materinya ialah mendiskripsikan pengertian tauhid,
mengidentifikasi ruang lingkup tauhid, mengidentifikasi ilmu kalam dan ditambahkan materi tentang
sifat-sifat Allah untuk memperdalam Tauhid dan memperkokoh Akidah.
Penyampaian materi dengan menggunakan metode Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here dimana guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa
saling bertukar pertanyaan dan mendapat kesempatan untuk menjelaskan didepan
kelas diikuti penguatan jawaban dari guru.
Untuk
melaksanakan metode belajar yang demikian dan menciptakan susana belajar yang
nyaman maka media pembelajaran yang digunakan
ialah kertas HVS untuk merekap jawaban dan pertanyaan siswa, kertas warna untuk
menuliskan setiap pertanyaan siswa dan jawabannya, serta bola kecil untuk
menunjuk siswa yang berkesempatan menjelaskan di depan kelas.
Adapun sumber belajar yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa yang singkat dan mudah untuk dipahami.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada
pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan
kategori soal pilihan ganda dan uraian. Adapun instrumen penilaian dan hasil belajar
sebagaimana terlampir.
4)
Pertemuan Keempat
Pada pertemuan ke empat materi yang disampaikan adalah
materi lanjutan dari pertemuan sebelumnya, yaitu kelanjutan dari materi Tauhid.
Adapun
materi yang disampaikan ialah makna
kalimat tauhid, macam-macam Tauhid, hikmah dan Manfaat orang berTauhid, serta bahaya
orang yang tidak berTauhid.
Pada pelaksanaannya materi ajar disampaikan dengan menggunakan metode ceramah terlebih dahulu, dilanjut metode make a
match sekaligus dengan metode tanya jawab. Penerapan metode make a match dilaksanakan
dengan membagi kartu yang telah disediakan kepada semua siswa dan siswa
ditugaskan untuk mencari jawaban atau jodoh dari kartu yang dipegang.
Untuk penerapan metode
belajar yang demikian maka media pembelajaran yang digunakan ialah kartu jodoh
atau kartu kecocokan. Dalam hal kartu jodoh yang digunakan adalah kartu yang
berisi tentang sifat-sifat Allah.
Gambar 15: Kartu
Kecocokan sifat mustahil Allah
Selama kegiatan belajar mengajar menggunakan sumber belajar berupa LKS/modul siswa dan bahan berupa tugas
siswa yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Pada akhir pembelajaran
sekaligus terselesaikannya materi pada BAB II maka dievaluasi menggunakan instrumen evaluasi pembelajaran dengan evaluasi
pengetahuan berupa soal uraian. Adapun instumen penilaian dan hasil belajar sebagaimana terlampir.
5)
Pertemuan Kelima
Proses pembelajaran pada pertemuan kelima telah menginjak materi BAB III yaitu tentang Akhlak.
Materi disampaikan dengan 2 kali tatap muka, adapun pada pertemuan ini materi yang
disampaikan meliputi, pengertian akhlak dan bentuk bentuk atau
macam macam akhlak.
Adapun satu indikator dalam perencanaan tidak bisa disampaikan karena
keterbatasan waktu.
Materi disampaikan dengan menggunakan
metode kisah tentang
pemuda ahli tauhid yang pemberani dan dilanjut dengan tanya
jawab terbimbing terkait kisah yang diceritakan. Siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang
kisah tersebut dan menanggapi tanggapan dari temannya dan guru dapat memberikan
penguatan. Dalam penerapan Akhlak sehari-hari menggunakan
metode suri tauladan dimana guru menjadi uswah atau contoh yang baik meskipun di dalam kelas
maupun di luar kelas.
Dalam pelaksaan pembelajaran dengan metode
diatas menggunakan media pembelajaran naskah cerita tentang pemuda ahli tauhid yang
pemberani serta media-media pembelajaran yang sederhana di dalam kelas seperti
papan tulis dan spidol untuk menuliskan poin-poin penting.
Sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/
modul siswa dan literatur lain terkait materi ajar Akidah Akhlak kelas X.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada
pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan
kategori soal uraian. Adapun instrumen penilaian dan hasil belajar sebagaimana terlampir.
6)
Pertemuan Keenam
Pada kesempatan pertemuan ini materi
melanjutkan pada pertemuan sebelumnya dan menuntaskan materi BAB III. Materi yang
disampaikan ialah persamaan maupun perbedaan akhlak, etika, moral dan budi
pekerti, penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari dan metode peningkatan
kualitas akhlak.
Penyampaian materi
menggunakan metode Discovery Learning dan tanya jawab terbimbing yang dapat menggali minat dan bakat siswa dengan berani
menjawab maupun mengajukan pertanyaan.
Untuk menunjang proses
pembelajaran penulis menggunakan media pembelajaran dengan papan tulis untuk menuliskan
poin-poin penting dan LCD Proyektor guna membantu
siswa dalam memahami materi.
Adapun sumber belajar
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa
sebagai sumber yang telah dimiliki siswa serta mudah dipahami sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Sebagai evaluasi diakhir
pertemuan untuk melihat dan menilai ketuntasan belajar, maka instrumen evaluasi
yang digunakan ialah tanya jawab instrumen pengetahuan soal pilihan ganda sebagaimana terlampir.
C.
Refleksi Pembelajaran
Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here telah memberikan pengalaman baru bagi siswa yang
biasanya belajar dengan metode yang membosankan. Metode ini dapat mengajak
siswa untuk belajar dengan santai dan merilekskan fikiran karena kegiatan
belajar dilaksanakan sambil bermain.
Dalam pelaksanaannya kedua metode ini tidak bisa berjalan
maksimal karena keterbatasan waktu dalam penerapan metode ini yang sebelumnya
penyampaian materi dari mahasiswa praktikan. Dan penjelasan tidak bisa merata
karena tidak semua siswa dapat
berkesempatan untuk menyampaikan atau mempresentasikan jawabannya dalam kelas
yang penuh.
Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here dengan kompetisi Tim dan perampingan materi.
Kelebihan:
Penggunaan metode
belajar dengan metode make a match dapat
membangun komunikasi antar siswa dan dapat membimbing siswa untuk lebih aktif
dalam kegiatan belajar mengajar.
Kelemahan:
Pada pembelajaran dengan
metode ini kurang efektif jika dilakukan dengan waktu yang singkat. Seperti
saat mahasiswa praktikan menggunakan metode ini dengan durasi satu jam
pelajaran dan siswa belum bisa mempresentasikan didepan kelas karena waktu
mencocokkan kartu berlangsung lama dan kelas menjadi gaduh sehingga suara
mahasiswam praktikan jadi tidak terdengar dan tidak mampu menguasai kelas.
Solusi:
Sebagai pendidik harus
mampu membaca situasi dan kondisi pada saat itu sehingga metode belajar dapat
berjalan maksimal. Pendidik dituntut untuk lebih tegas dan mampu mengendalikan
siswa dengan pengalihan dan pemusatan fokus belajar.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Mahasiswa Fakulas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri selama kurang lebih satu bulan dapat
penulis simpulkan sebagai berikut:
1.
PPL
merupakan praktik yang real, nyata,
yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang
notabennya sebagai Calon Pendidik yang cendekia dan berakhlaqul karimah.
2.
MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Islam tingkat menengah atas di Kabupaten Jepara yang sudah
mapan baik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun Tata Usaha Adminstrasi
Sekolah.
3.
Perlunya perencanaan pembelajaran agar kegiatan
belajar mengajar dapat terarah dan berlangsung sesuai rencana. Perencanaan
pembelajaran dapat disusun setelah menganalisis rincian minggu efektif, program
tahunan, program semester serta silabus pembelajaran.
4.
Selain memilik pengetahuan yang luas juga perlunya
penguasaan kelas dan pengkondisian siswa agar kegiatan belajar mengajar bisa
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5.
Meskipun terdapat berbagai hambatan di awal kegiatan ini,
namun secara garis besar dapat penulis laporkan bahwa
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan UNISNU Jepara di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
B. Saran
Dari pelaksanaan
PPL ini penulis memberikan beberapa saran sebagai bahan evaluasi, sebagai berikut:
1.
Kepada MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri
a.
Selama penulis melaksanakan praktik mengajar di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri, sudah banyak hal yang sangat luar
biasa penulis dapatkan. Beberapa
program di dalam praktik
jam mengajar, maupun di luar jam mengajar penulis jalankan se-efisien mungkin dengan harapan
agar para Mahasiswa Praktikan
mendapatkan barokah karena sudah dipercaya oleh MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri untuk mengajar para peserta didiknya.
b.
Beberapa
program Mahasiswa Praktikan yang sudah penulis jalankan dalam jam mengajar seperti penggunaan beberapa
metode-metode baru dalam praktik mengajar di kelas, yang mana membuat para peserta didik tidak jenuh dan bosan.
c.
Dari
lubuk hati penulis
yang terdalam, menyatakan tidak ada saran apapun yang dapat penulis sampaikan kepada MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri karena kami beranggapan bahwa MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri sangat luar biasa bagi penulis. Keramah tamahan Bapak Kepala Madrasah beserta Dewan Guru begitu mengena di hati penulis. Begitu pula dengan peserta didiknya yang sudah penulis anggap sebagai adik-adik penulis sendiri. Semoga tidak hanya MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dan Kampus UNISNU saja yang memiliki
ikatan, tetapi antara kami Mahasiswa Praktikan beserta seluruh Dewan Guru dan peserta didiknya memiliki ikatan persaudaraan yang baik dan
memberikan berkah di dunia dan akhirat Amiiinn.
2.
Kepada
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
a.
Pemberian
informasi kepada mahasiswa praktikan
untuk kedepannya bisa
disampaikan dengan lebih mendetail dan tertuang dalam Buku
Panduan PPL.
b.
Rentang antar pelaksanaan dan pembekalan PPL jangan
terlalu lama karena tidak efisien apabila pembekalan yang terlalu jauh dari
pelaksanaan PPL menjadi tak berarti dan acuh bagi mahasiswa.
c.
Pelaksanaan
PPL untuk kedepannya diperlukan perpanjangan waktu, sehingga
mahasiswa praktikan
bisa praktik lebih lama dan membiasakan diri pada kondisi pendidikan saat ini.
d.
Perlunya perhatian dari panitia saat penempatan
lokasi mahasiswa PPL dimana untuk mahasiswa yang sudah bekerja dilembaga
pendidikan sebisa mungkin untuk tidak mendapat lokasi praktik ditempat ia
mengajar atau bekerja, agar setiap mahasiswa dapat pengalaman baru dan tidak
terjadi ketimpangan antar mahasiswa.
3. Mahasiswa Praktikan
a. Setelah mengikuti kegiatan PPL ini diharapkan seluruh mahasiswa Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara baik Reguler maupun Non Reguler bisa
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru tentang dunia pendidikan.
b. Mahasiswa praktikan tidak hanya sekedar mengetahui konsep teoritis
tentang pendidikan, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan
saat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dan dapat menjadi bekal untuk
kelak menjadi seorang pendidik.
c. Selama pelaksanaan PPL dapat memotivasi mahasiswa agar menjadi guru dan tenaga
pendidik yang memiliki kompetensi profesional, pedagogik, personality dan
sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar