Sabtu, 11 Mei 2024

KEMUNDURAN DAULAH UMAYYAH DI DAMASKUS

 

Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz, tampuk kepemimpinan dilanjutkan oleh Yazid bin Abdul Malik. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam kenyamanan dan ketentraman juga kedamaian berubah menjadi kacau. Masyarakat menyatakan

konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid bin Abdul Malik yang cenderung hidup dalam kemewahan dan kurang memperhatikan kepentingan rakyat.

Kekacauan ini terus berlanjut hingga khalifah terakhir Daulah Umayyah, Marwan bin Muhammad yang pada akhirnya meninggal di Mesir. Meninggalnya Marwan bin Muhammad menjadi penanda berakhirnya kekuasaan Daulah Umayyah yang akhirnya digantikan oleh kekhalifahan Daulah Abbasiyah.

Beberapa faktor yang mengantarkan Daulah Umayyah pada kehancuran antara

lain:

1.             Ketidak puasan pemeluk Islam non Arab, atau sering disebut dengan Mawali. Kaum Mawali pada masa Daulah Umayyanh merasa dimarginalkan dengan tidak mendapat hak yang sama dalam hal tunjangan dan beberapa hak lain yang tidak dikabulkan oleh pemerintahan Daulah Umayyah.

2.             Sistem pemilihan Khalifah melalui garis keturunan (monarchi heredities) merupakan sesuatu yang baru bagi Bangsa Arab, system ini pada prakteknya sering menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat untuk berebut kekuasaan dikalangan keluarga, dan terkadang tidak melalui pertimbangan matang berkaitan dengan faktor pengalaman dan usia.

3.             Terjadinya persaingan antara kelompok suku Arab Mudariyah (Arab Utara) dan suku Arab Himyariyah (Arab Selatan), Daulah Umayyah cenderung memebela kepada salah satu pihak tersebut.

4.             Konflik-konflik dari beberapa golongan yang melatar belakangi terbentuknya Daulah Umayah pada masa awal pembentukan seperti kaum Sui’ah, Khawarij yang terus berkembang menjadi gerakan oposisi yang semakin kuat dan mengancam kedaulatan Daulah Umayyah.

5.             Menguatnya kekuatan Abbasiyah dari keturunan Bani Hasyim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar