Berbagai kebijakan yang diambil semasa pemerintahan
Daulah Umayyah di Damaskus sedikit banyak berdampak kepada kemajuan dalam
berbagai bidang. Muawiyyah dan keturunannya tidak saja dikenal sebagai pahlawan
dalam ekspansi besar- besaran dunia Islam, tetapi juga dikenal sebagai
pembaharu, baik dalam bidang politik, ekonomi, kemasyarakatan dan ilmu
pengetahuan. Berbagai kebijakan penting pada masa Daulah Umayyah antara lain:
1.
Penduduk-penduduk diluar Jazirah Arab sangat memerlukan
berbagai penjelasan secara sistematis dan kronologis tentang Islam, dan
ilmu-ilmu yang berkembang saat itu; Hadits, tafsir, fiqh, usul fiqh, ilmu
kalam, Tarikh dan lain sebagianya. Untuk kepentingan itu maka mulai
dikembangkan ilmu-ilmu agama tersebut melalui terjamahan dan berbagai karya
lainnya.
2.
Menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa Umat, dan
berlaku bagi pengembangan administrai pemerintahan maupun keilmuan lainnya.
3.
Mengangkat keturunan orang-orang Arab sebagai pemimpin
di seluruh wilayah yang berhasil mereka taklukkan.
Perkembangan peradaban masa Daulah Umayyah mencapai
puncaknya pada masa pemerintahan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan sampai
pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik (660 M – 743 M). kemajuan-kemajuan tersebut
meliputi berbagai bidang sebagai berikut:
1.
Bidang Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan semakin berkembang setelah
bangsa-bangsa Persia, Syiria, dan negeri lainnya masuk Islam. Terjadi
akulturasi budaya dan perkawinan silang diantara mereka. Pada masa ini ada dua
aspek ilmu pengetahuan yang berkembang yaitu: ilmu pengetahuan agama dan ilmu
pengetahuan umum. Kedua ilmu pengetahuan itu semakin berkembang setelah Daulah
Umayyah berhasil menguasai Spanyol, Afrika Utara, Palestina,
Semenanjung Arabia, daerah Rusia dan kepulauan yang terdapat di Laut Tengah,
Chyprus, Rhoders dan sebagian Sicillia.
2.
Bidang Ekonomi dan Adminitrasi Pemerintahan
Dengan meluasnya wilayah yang ditaklukkan, maka memungkinkan eksploitasi potensi ekonomi dan
sumber daya alam semakin besar. Keadaan itu berimbas kepada semua biaya
oprasional di setiap propinsi dipenuhi dari pemasukan lokal, seperti untuk
urusan adminstrasi lokal, belanja tahunan Negara, gaji pasukan, dan berbagai
bentuk layanan masyarakat dan sisanya dimasukan kedalam kas negara. Daulah
Umayyah sudah membentuk organisasi ketetanegaraan meliputi:
a.
An-Nidhamus Siyasi; yaitu organisasi politik yang
meliputi kekhalifahan berubah dari sistem syura’ menjadi system monarki.
Al-Kitabah atau sekretaris Negara terdiri dari Kitabur Rasail, Kitabul Kharraj,
Kitabul Jundi, Kitabus Syurtah dan yang baru adalah al-Hijabah (pengawal khalifah)
b.
An-Nidzamul Idari; Organisasi Tata Usaha Negara
terdiri dari Ad-Dawawin, yaitu kantor pusat yang bertugas mengurus tata usaha
negara yang terdiri dari Diwanul Kharraj, Diwanul
Rasail, Diwanul Mustagilat al-Mutanawiyah dan
Diwanul Katibi.
c.
An-Nidzamul Mal; organisasi keuangan
d.
An-Nidzamul Harbi; organinasi pertahanan
e.
An-Nidzamul Qadha’i; organisasi kehakiman
3.
Bidang Pembangunan Kota
Pusat peradaban Daulah Umayyah di Damaskus terletak di
beberapa kota sebagai berikut:
a.
Kota Damaskus
Damaskus menjadi pusat pemerintahan Islam sejak masa kekhalifahan
Muawiyah bin Abu Sufyan. Pada masa itu Damaskus menjadi kota paling besar dan
paling megah di wilayah pemerintahan Islam. kota Damaskus memiliki delapan
pintu gerbang yang dilengkapi dengan menara tinggi, sehingga jika akan
mengunjunginya, menara-menara itu sudah terlihat dari kejauhan. Pada masa Al-
Walid kota Damaskus dipercantik lagi dengan berbagai fasilitas umum sehingga
menjadi buah bibir pada masa itu.
b.
Kota Qairawan
Kota Qairawan dibangun oleh gubernur Afrika Utara Uqbah bin Nafi al-Fihri
yang diangkat oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Uqbah membangun Qairawan sebagai
benteng perlindungan bagi pasukan tentara kaum muslimin dan harta kekayaannya
dari serangan musuh, Qairawan yang letaknya jauh dari pantai menjadikan kaum
muslimin merasa aman dari serangan tentara Romawi.
4.
Bidang Pendidikan
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a.
Kedokteran
Ahli kedokteran pada masa Daulah Umayyah adalah Abu al-Qasim al Zahrawi.
Beliau dikenal sebagai ahli bedah, perintis ilmu penyakit telinga, dan pelopor
ilmu penyakit kulit. Karyanya yang terkenal berjudul al- Ta’rif li man ‘Ajaza ‘an al Ta’lif yang pada abad XII diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dan dicetak ulang di Genoa (1497M). Buku tersebut
menjadi rujukan di universitas- universitas terkemuka di Eropa, di dunia Barat
Abu al Qasim dikenal dengan sebutan Abulcasis.
b.
Sejarah
Salah satu tokoh terkenal dalam bidang sejarah antara lain; Abu Bakar bin
Umar, atau nama lainnya ibn Qithiyah dengan karyanya berjudul Tarikhh iftitah
al- Andalus. Abu Marwan Abdul Malik bin Habib dengan karyanya yang terkenal
berjudul al-Tarikh.
c.
Bahasa dan Sastra
Tokoh terkenal pada masa
ini antara lain; Abu Amir Abdullah, karyanya dalam bentuk prosa berjudul
Risalah al Awabi wa al Zawawi, Kasyf al
Dakk wa Azar al- Syakk dan Hanut
Athar. Ali al_Qali, karyanya yang terkenal al-Amali dan al- Nawadir. Abu
Amr Ibn Muhammad dengan karyanya al ‘Aqd
al Farid.
d.
Kimia
Ahli kimia terkenal pada masa ini adalah Abu al-Qasim Abbas ibn Famas,
beliau mengembangkan ilmu kimia murni dan kimia terapan yang merupakan dasar
bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran.
e.
Ilmu-ilmu Naqli
Ilmu-ilmu Naqli ini meliputi: ilmu Qira’at, ilmu Tafsir, ilmu hadits,
ilmu fikih, ilmu nahwu, ilmu bahasa dan kesesastraan. Dalam ilmu Qira’at pada
masa ini termasyhur tujuh bacaan al-Qur’an yang terkenal dengan istilah Qira’ah
Sab’ah yang kemudian ditetapkan
menjadi dasar bacaan, yaitu cara bacaan yang dinisbatkan kepada cara membaca
yang dikemukakan oleh tujuh orang ahli Qira’at. Ahli ilmu Tafsir pada masa ini
adalah Ibnu Abbas, ahli ilmu Hadits Muhammad bin Syihab az-Zuhri, Hasan Basri.
Sementara itu ahli ilmu Nahwu dan merupakan penyusun buku ilmu Nahwu yang
pertama adalah Abu Aswad ad- Dualy,
beliau belajar kepada Ali bin Abi Thalib sehingga beberapa ahli sejarah
mengatakan bahwa bapak ilmu nahwu adalah Ali bin Abi Thalib. Pada akhir periode
Umayyah melahirkan sejumlah mujtahid dan muncul dua tokoh imam madzhab yaitu
Imam Abu Hanifah di Kuffah dan Imam Malik di Madinah. Sementara Imam Syafi’i
dan Imam Hambali lahir pada masa pemerintahan Abbasiyah.
5.
Bidang Arsitektur
Salah satu orientasi pemerintahan Daulah Umayyah
adalah pengembangan wilayah kekuasaan. Orientasi ini tidak kemudian melupakan
kemajuan-kemajuan dalam bidang yang lain, perkembangan ilmu pengetahuan
berjalan dengan sangat pesat. Demikian juga perkembangan dalam bidang seni
arsitektur, salah satu kemajuan seni arsitektur yang dicapai pada masa Daulah
Umayyah adalah berdirinya masjid Umayyah di Damaskus dan Masjid Baitul Maqdis
di Yerussalem atau yang terkenal dengan Kubah
al-Sakha yang didirikan pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin
Marwan. Disamping itu beberapa peninggalan seni arsitektur menunjukan
ketinggian peradaban pada masa itu, misalnya; Masjid Agung di Kufah, Masjid
Batu Karang, Istana Aljaferia di Saragosa dan lain lain.
6.
Bidang Militer
Pada masa ini kemajuan militer bangsa Arab telah
mencapai kemajuan signifikan. Mereka mempelajari berbagai ilmu kemiliteran dari
banyaknya ekspedisi militer yang meraka lakukan termasuk dari metode militer
Romawi. Muawiyah melakukan perubahan besar dan menonjol di dalam
pemerintahannya dengan mengandalkan angkatan daratnya yang kuat dan efisien.
Sumber: Kementrian Agama Republik Indonesia. 2019. Buku Siswa
: Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X. Jakarta.