Rabu, 25 Oktober 2017

Laporan PPL UNISNU Jepara 2017



LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNISNU JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
DI MA NU HASYIM ASY’ARI BANGSRI



Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


 



Disusun Oleh:
CHOIRIN WIDADIYAH
NIM: 141310003147


 
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2017

PENGESAHAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAB ILMU KEGURUAN UNISNU JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

DI MA NU HASYIM ASY’ARI BANGSRI

Nama Mahasiswa        : CHOIRIN WIDADIYAH
NIM                            : 141310003147


Jepara,      September 2017
Guru Pamong


Hasan Mustofa, S.Ag.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan


Darnoto, M.Pd.I.
Kepala Madrasah


Nindomudin, S.Pd.I.

Ketua Program Studi PAI,


Khalimatus Sa’diyah, M.Pd.I.
NIY. 1 771103 14 146

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT Rabb semesta alam sebagai wujud syukur atas segala ni’mat yang telah diberikan kepada penulis. Atas ridha Allah mamberikan kami Hidayah-Nya sehingga penulis tidak tersesat dalam jurang kebodohan dengan memberi penulis setetes ilmu dan secercah nur pengetahuan dalam kehidupan ini.
Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi yang selalu menjadi panutan dan suri tauladan bagi umatnya yang selalu ditunggu syafaat-Nya terlebih-terlebih syafaat al udzma fin yaum al makhsayar. Amin.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama 34 hari, terhitung sejak 12 Agustus sampai dengan 14 September 2017 di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri telah berjalan dengan lancar. Untuk itu penulis ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu penulis dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri sampai proses penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini, khususnya kepada:
1.      Bapak Dr. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag., selaku Rektor UNISNU Jepara.
2.    Bapak Drs. H. Mahalli, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara.
3.    Ibu Khalimatus Sa’diyah, M.Pd.I, selaku ketua panitia pelaksana kegiatan PPL Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara.
4.    Bapak Darnoto, M.Pd.I, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan dalam pelaksanaan dan pembuatan laporan PPL ini.
5.    Bapak Nindomudin, S.Pd.I, selaku Kepala MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri.
6.    Bapak Hasan Mustofa, S.Ag., selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Akidah Akhlak.
7.    Bapak Muhammad Mansyur, S.Pd., selaku Waka Kurikulum MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri.
8.    Bapak Moh. Arif, S.Pd.I., Waka Kesiswaan MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri.
9.    Segenap Guru dan karyawan MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri.
10.  Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah berjasa dalam pelaksanaan serta penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
Meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik untuk laporan ini, namun penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu, saran, kritik, serta masukan yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jepara, 19 September 2017


Choirin Widadiyah













DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i   
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL/GAMBAR............................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... vii
BAB I                         PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B.  Tujuan..................................................................................... 16
C.  Manfaat................................................................................... 16
BAB II            PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A. Perencanaan Pembelajaran...................................................... 18
B.  Pelaksanaan Proses Pembelajaran........................................... 25
C.  Refleksi Pembelajaran............................................................. 32
BAB III          PENUTUP
A. Simpulan................................................................................. 36
B.  Saran....................................................................................... 37












DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1             : Data siswa tiap kelas TP. 2017/2018
Tabel 2             : Jadwal jam belajar mengajar
Tabel 3             : kalender Akademik TP. 2017/2018

Gambar 1         : Gedung MA NU Hasyim Asy’ari.
Gambar 2        : Kegiatan Observasi mahasiswa praktikan dengan pihak Madrasah.
Gambar 3         : Denah Lokasi Sarpras Madrasah.
Gambar 4         : Pos Satpam Madrasah
Gambar 5         : Lapangan Madrasah yang serbaguna
Gambar 6         : Green House
Gambar 7         : Auditorium/GSG (Gedung Serba Guna)
Gambar 8         : Lapangan Bola Volley
Gambar 9         : Area parkir
Gambar 10       : Perpustakaan
Gambar 11       : Kantin
Gambar 12       : Kegiatan Belajar mengajar di Kelas
Gambar 13       : kegiatan presentasi hasil diskusi
Gambar 14       : Kegiatan evaluasi belajar dengan lembar penilaian  vCrossword puzzle
Gambar 15       : Kartu Kecocokan sifat mustahil Allah









DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1      : Kalender Akademik
Lampiran 2      : Rincian Pekan Efektif
Lampiran 3      : Program Tahunan
Lampiran 4      : Program Semester
Lampiran 5      : Silabus Pembelajaran
Lampiran 6      : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 7      : Hasil Evaluasi Pembelajaran
Lampiran 8      : Daftar Hadir Mahasiswa PPL
Lampiran 9      : Daftar Hadir Dosen Pembimbing Lapangan
Lampiran 10    : Jurnal mengajar
Lampiran 11    : Logbook Bimbingan Mahasiswa
Lampiran 12    : Foto kegiatan selama PPL














BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
1.    Observasi
a.    Profil MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri
Madrasah Aliyah NU Hasyim Asy'ari Bangsri berdiri pada tanggal 1 Januari 1971. Madrasah ini merupakan pengembangan dari Madrasah Mualimin-Mualimat NU 4 tahun, yang kemudian menjadi Madrasah Mualimin-Mualimat NU 6 tahun, lalu berkembang lagi menjadi Madrasah Tsanawiyah Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara.
Pada saat berdiri, di wilayah Kecamatan Bangsri belum ada sekolah atau Madrasah yang sederajat, sehingga MA Hasyim Asy'ari merupakan lembaga pendidikan setingkat SLTA tertua di sana. Pada awal berdirinya, MA Hasyim Asy’ari belum banyak memperoleh respon dari masyarakat. Namun dengan berjalannya waktu, akibat semakin tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan meningkatnya kepercayaan mareka terhadap lembaga pendidikan tersebut, pada akhirnya banyak orang tua di wilayah Kecamatan Bangsri dan sekitarnya yang menyekolahkan anak-anaknya di MA Hasyim Asy'ari. Kepercayaan masyarakat ini tumbuh karena banyak alumninya yang menjadi tokoh masyarakat di daerahnya masing-masing. Di samping itu, faktor kharisma dan ketokohan para pendiri dan guru, khususnya KH. Mc. Amin Sholeh, juga ikut menentukan.
MA Hasyim Asy'ari Bangsri didirikan oleh para tokoh agama Islam dan pendidik di Kecamatan Bangsri. Pendirian madrasah ini merupakan realisasi kepedulian mereka terhadap masalah pendidikan. Di antara tokoh-tokoh yang ikut membidani lahirnya MA Hasyim Asy'ari Bangsri adalah sebagai berikut:
1)   Bapak KH. Mc. Amin Sholeh dari Bangsri Jepara
2)   Bapak KH. Abdul Hadi dari Tengguli Bangsri

3)    KH. Toha dari Tengguli Bangsri
4)   Bapak KH. Muhdi dari Kedungleper Bangsri
5)   Bapak K. Khayyun dari Kedungleper Bangsri
6)   Bapak KH. Nur Salim dari Banjaran Bangsri
7)   Bapak K. Zamroni dari Banjaran Bangsri
8)   Bapak A. Damuri dari Banjaran Bangsri
Setelah berjalan delapan tahun, akhirnya pada tanggal 19 Maret 1979 MA Hasyim Asy'ari Bangsri mendapat Piagam Terdaftar dari Kanwil Depag Propinsi Jawa Tengah dengan Nomor Piagam: LK/3C/34/PGMMA/1980 dan Nomor Statistik Madrasah: 312.33.20.09.172.
Dengan semakin berkembangnya MA Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara, maka pada tanggal 3 Juli 1997 diajukan permohonan akreditasi untuk mendapatkan Status Diakui. Piagam akreditasi Diakui diperoleh setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 9 Pebruari 1998 dengan nomor : B/E.IV/MA/0688/1998 tertanggal 9 Februari 1998. Dan pada tahun 2005 diadakan akreditasi lagi dan berhasil mendapatkan kategori A. Selanjutnya pada akreditasi berikutnya yaitu pada tahun 2009 berhasil mendapatkan kategori A dengan nilai 88.
Saat ini MA Hasyim Asy’ari memiliki empat jurusan/program, yaitu : Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Imersi, dan Keagamaan. Program Keagamaan dibuka pada tahun 1997 sebagai upaya untuk mencetak para ulama. Untuk itu, materi-materi yang diajarkan kebanyakan adalah ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab. Sedang Program Imersi mulai dibuka pada tahun 2007 dengan materi-materi yang diajarkan melalui pengantar bahasa Inggris.
Gedung MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dibangun di atas sebidang tanah seluas 1.055 m2 yang diperoleh dari wakaf H. Muslih, dengan nomor: C NO.3670, Persil 116, Kelas SII, terletak di Jalan Pramuka No. 09 Desa Bangsri RT 03 RW VII, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.
Gambar 1: Gedung MA NU Hasyim Asy’ari
Letak Madrasah Aliyah ini termasuk di daerah perkotaan yang ramai, karena dekat dengan Puskesmas, kantor Kecamatan, pasar hewan, terminal, pusat-pusat perbelanjaan dan lembaga-lembaga pendidikan. Di sekitar madrasah juga banyak berdiri pesantren-pesantren.
Visi, Misi dan Tujuan Madrasah:
a)      Visi:
Unggul, trampil dan berakhlakul karimah
b)      Misi:
Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menyiapkan SDM yang berwawasan Ahlussunnah Waljamaah
c)      Tujuan Madrasah :
-          Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup di tengah-tengah masyarakat.
-          Mengelola dan mengembangkan lembaga pendidikan formal.
-          Mengembangkan dan meningkatkan pendidikan dan pengajaran Islam  menurut faham Ahlussunnah Wal Jama’ah dan mengikuti salah satu madzhab empat : Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.
-          Mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup beragama bagi umat Islam serta kesejahteraan masyarakat.
b.    Karakteristik Peserta didik
MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri termasuk salah satu Madrasah yang cukup diminati terlihat pada saat ini tahun pelajaran 2017/2018 jumlah siswa/siswi keseluruhan mencapai 885. Dengan manyoritas siswa berasal dari Bangsri dan sekitarnya juga ada pula siswa dari luar daerah.
Berikut ini penulis tampilkan data siswa perkelas dan perbandingan antara lelaki dan perempuan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1: Data siswa tiap kelas TP. 2017/2018
No
Kelas
L
P
Jumlah
1
X Keagamaan
13
23
36
2
X IA Imersi
5
23
28
3
X IS Imersi
4
26
30
4
X IA
11
29
40
5
X IS-1
18
20
38
6
X IS-2
19
18
37
7
X IS-3
18
20
38
8
X IS-4
18
18
36
Jumlah X Keagamaan
13
23
26
Jumlah X IA & X IA Imersi
16
52
68
Jumlah X IS & X IS Imersi
77
102
179
Jumlah Kelas X
106
177
283
9
XI Keagamaan
17
19
36
10
XI IA Imersi
7
22
29
11
XI IS Imersi
3
26
29
12
XI IA
12
32
44
13
XI IS-1
21
23
44
14
XI IS-2
20
22
44
15
XI IS-3
20
20
40
16
XI IS-4
18
44
42
Jumlah XI Keagamaan
17
19
36
Jumlah XI IA & XI IA Imersi
19
54
73
Jumlah XI IS & XI IS Imersi
82
135
217
Jumlah Kelas XI
118
208
326
17
XII Keagamaan
10
25
35
18
XII IA Imersi
3
26
29
19
XII IS Imersi
5
22
27
20
XII IA
8
28
36
21
XII IS-1
19
21
40
22
XII IS-2
19
21
40
23
XII IS-3
17
19
36
24
XII IS-4
17
16
33
Jumlah XII Keagamaan
10
25
35
Jumlah XII IA & XII IA Imersi
11
54
65
Jumlah XII IS & XII IS Imersi
77
99
176
Jumlah Kelas XII
98
178
276

Jumlah Keagamaan
40
67
107
Jumlah IA & IA Imersi
46
160
206
Jumlah IS & IS Imersi
236
336
572
Total
322
563
885

Jumlah siswa yang besar merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi lembaga pendidikan. Dari data tersebut juga terlihat jumlah siswi jauh lebih besar dari siswa. Selain itu siswa/siswi juga disediakan pondok pesantren yang lokasinya berada di luar madrasah.

c.    Kurikulum
MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri menggunakan Program Madrasah (promad) Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menjadi pedoman bagi seluruh civitas akademika MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dalam menjalankan aktivitas di madrasah, agar penyelenggaraan madrasah dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka mencapai tujuan madrasah.
Guna membimbing siswa sesuai minat dan kemampuannya MA NU Hasyim Asy’ari sampai saat ini menyediakan 4 jurusan, yaitu: Ilmu Sosial, Ilmu Alam, Imersi dan Keagamaan. Sejak tahun pelajaran 2017/2018 penjurusan langsung dimulai dari kelas X, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mulai penjurusan dari kelas XI.
Berikut jadwal jam pembelajaran di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri:
Tabel 2: Jadwal jam belajar mengajar
PUKUL
KEGIATAN
07.00 - 10.00
Kegiatan Belajar Mengajar
10.00 – 10.25
Istirahat
10.25 - 11.55
Kegiatan Belajar Mengajar
11.55- 12.20
Ishoma
12.20 - 13.45
Kegiatan Belajar Mengajar

Catatan :
-          Untuk kelas X setiap hari Senin, Selasa dan rabu ditambah satu jam pelajaran yaitu pukul 13.45 – 14.30 WIB.
-          Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit dan Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 30-35 minggu.
Muatan Kurikulum MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan dan muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.
MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri sebagai salah satu madrasah yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang telah lama berdiri dan menjadi salah satu madrasah NU unggulan di Kabupaten Jepara. Oleh karena itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah yang berkaitan dengan budaya NU, salah satunya yaitu kajian kitab-kitab kuning, seperti : Ta’lim Muta’allim, Bulughul Maram, Taqrib, dkk.
Ada beberapa kegiatan Pengembangan diri yang diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik di luar kelas (ekstrakulikuler). Diantaranya adalah, ISMAHA (Ikatan Siswa Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari), LPS Koma, Teater Keramat, PMR, Pencak Silat Cempaka Putih, Pramuka, Passus, Basket, dan Volly.
Gambar 2: Kegiatan Observasi mahasiswa praktikan dengan pihak Madrasah.



d.   Kalender Akademik Madrasah
Tabel 3: kalender Akademik TP. 2017/2018
e.    Metode, Media, Bahan Ajar, dan Instrumen Evaluasi Pembelajaran Guru Pamong
Sebelum penulis melaksanakan latihan mengajar secara langsung di kelas, penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan observasi kelas. Pada tahap ini penulis dapat mengamati cara Guru Pamong mengajar serta respon peserta didik dalam mengikuti proses belajar. Dengan observasi ini penulis dapat mengamati hal-hal yang terkait dengan Kegiatan Belajar Mengajar, diantaranya:
1)      Metode Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak kelas X di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri telah menggunakan beberapa metode, diantaranya: ceramah, tanya jawab, diskusi, drill dan penugasan.
2)      Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Sejauh pengamatan penulis dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar, Media Pembelajaran yang digunakan oleh guru pamong adalah media-media sederhana yang berada didalam kelas, yaitu : White Board, spidol dan LCD Proyektor.
3)      Bahan Ajar
Adapun sumber belajar yang digunakan guru pamong adalah buku-buku materi yang berhubungan dengan Akidah Akhlak berupa, buku guru dan buku siswa Akidah Akhlak kelas X Kurikulum 2013, LKS/Modul siswa Akidah Akhlak kelas X Kurikulum 2013 dan buku-buku terkait.
4)      Instrumen Evaluasi Pembelajaran
Untuk mengevaluasi pembelajaran dikelas guru pamong biasa menggunakan latihan-latihan soal yang ada di buku siswa untuk menilai tingkat pengetahuan siswa dan observasi sikap untuk penilaian sikap siswa.
f.     Sarana dan Prasarana Madrasah
Adapun sarana yang menunjang proses pembelajaran di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri adalah:
1)        Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran. Seperti alat praktek sholat dan gambar tata cara wudlu.
2)        Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.
3)        Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar, meliputi: Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu. Juga disediakan kitab suci Alquran guna untuk praktek membaca Alquran atau kegiatan lainnya.
4)        Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
Sedangkan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri adalah:
Gambar 3: Denah Lokasi Sarpras Madrasah
1)      Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus. Semua kelas dilengkapi dengan LCD Proyektor untuk menuunjang pembelajaran.
2)      Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
3)      Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Ada 3 laboratorium, yaitu Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, dan Laboratorium Komputer.
4)      Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah.
5)      Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu.
6)      Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.
7)      Toilet adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
8)      Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah/madrasah.
9)      Gedung Serba Guna yang berfungsi sebagai tempat pertemuan atau acara-acara tertentu.
Gambar 4: Pos Satpam Madrasah
Gambar 5: Lapangan Madrasah yang serbaguna

Gambar 6: Green House
Gambar 7: Auditorium/GSG
(Gedung Serba Guna)
Gambar 8: Lapangan Bola Volley
Gambar 9: Area Parkir




Gambar 10: Perpustakaan
Gambar 11: Kantin

2.      Proses Perencanaan
Setelah diadakan rapat penyusunan dan pembagian beban mengajar PPL di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri, maka kegiatan berikutnya adalah observasi Madrasah praktikan baik observasi secara fisik terhadap Sekolah maupun Manajemen Sekolah pada tanggal 3, 7 Agustus 2017, dan tanggal 8 Agustus 2017 observasi bersama Guru Pamong di Madrasah mitra terkait dengan proses Kegiatan Belajar Mengajar.
Usai observasi dengan Guru Pamong, penulis diberi arahan dengan tujuan agar dalam melaksanakan pengajaran dapat secara maksimal pada kelas tersebut, dan diharapkan nantinya dapat beradaptasi dengan peserta didik di kelas masing-masing sesuai dengan pembagian jadwal pelajaran yang diampu. Serta diharapkan dapat berhadapan dengan berbagai karakter peserta didik dalam proses belajar mengajar sehingga calon seorang guru dapat mengetahui bagaimana mengelola kelas yang baik.
Dalam praktiknya sebelum proses kegiatan belajar mengajar berlangsung diperlukan suatu perencanaan pembelajaran yang nantinya akan menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini  penulis membuat rencana pembelajaran Aqidah Akhlak kelas X dengan menganalisis kalender akademik untuk menyusun rencana minggu efektif selama PPL berlangsung dan dapat memenuhi ketentuan pemenuhan persyaratan tatap muka dari panitia yaitu minimal 6 kali tatap muka.
Penyusunan perencanaan pembelajaran penulis paparkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penganalisisan silabus dan kompetensi yang akan diajarkan. Serta dalam RPP ini diuraikan tentang materi ajar, metode dan media pembelajaran, sumber belajar, sampai pada proses evaluasi pembelajaran.
3.      Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam hal ini penulis menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terpadu yang dilaksanakan di kelas sesungguhnya (bukan simulasi atau mikro teaching) dengan bimbingan intensif guru pamong.
Pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini sebisa mungkin tetap mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan Guru Pamong dengan gambaran umum sebagai berikut:
a.       Metode yang hendak digunakan dalam kegiatan praktik dilapangan adalah, ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi, kisah, Snowball Trhowing, make a match, every one is teacher here, dan Crossword puzzle.
b.      Dalam menunjang penggunaan metode pembelajaran maka diperlukanlah suatu media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran yang hendak digunakan adalah media-media sederhana, seperti white board, spidol, gambar, video, slide, LCD proyektor, kertas HVS, Kertas warna, kartu kecocokan dan bola.
c.       Bahan ajar yang akan digunakan penulis dalam pembelajaran dikelas diantaranya adalah, buku guru Akidah Akhlak, buku siswa Akidah Akhlak, Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, modul hasil karya musyawarah Guru Akidah Akhlak serta hasil dari studi literatur siswa di perpustakaan, internet dan sumber lainnya.
d.      Setiap akhir pertemuan akan dievaluasi dengan Instrumen evaluasi pembelajaran berpa tes tertulis (Teka-teki silang, soal pilihan ganda, essay yang ada dalam buku siswa), non tertulis (Pengamatan sikap siswa), diskusi kelompok dan prensentasi.

4.      Refleksi Pembelajaran
Refleksi Pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) terkait dengan kekuatan dan kelemahan terhadap perencanaan dan palaksanaan pembelajaran yang telah dipraktikkan di lapangan.
Dalam poin bahasan ini penulis akan memaparkan tentang kekuatan dan kelemahan dari apa yang telah direncanakan serta dilaksanakan. Setelah itu akan dianalisis pula tentang kemungkinan penyebab dari kekuatan dan kelemahan tersebut. Disamping itu pula perlunya analisis pemecahan masalah yang dapat menjadi pedoman dan perbaikan untuk setiap pertemuan pada saat pelaksanaan PPL.

B.     Tujuan
Berdasarkan permasalahan dan obyek kajian yang diteliti, maka ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini, yaitu :
1.      Terbentuknya pribadi yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pembentukan profesi guru Pendidikan Agama Islam.
2.      Melatih serta meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial agar dapat terampil melaksanakan tugas-tugas kependidikan baik yang bersifat edukatif, administratif maupun layanan bimbingan keagamaan dan kesiswaan.
3.      Mendapatkan pengalaman dalam memahami keberadaan lembaga pendidikan dengan segala permalasalahannya baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun pengelolaan sekolah secara umum.
4.      Menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama kelembagaan antara Fakultas dengan Madrasah latihan / tempat PPL.

C.    Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah sebagai berikut :
1.      Secara Teoritis
a)      Memperdalam pemahaman penulis tentang proses pendidikan di Sekolahan/Madrasah dengan segala permasalahannya.
b)      Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi penulis tentang segala hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan serta problematika dalam dunia pendidikan. Terutama hal-hal yang berhubungan tentang suatu kelembagaan dengan segala permasalahan yang ada di dalamnya, baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun dalam pengelolaan sekolah/ madrasah secara umum.
2.      Secara Pedagogis
a)      Dapat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun.
b)      Mampu mengelola pengorganisasian waktu dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas secara kreatif, dinamis dan dialogis.
c)      Mampu menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
d)     Mampu melaksanakan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar serta mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3.      Secara Praktis
a)      Meningkatkan penguasaan dan ketrampilan penulis terhadap ilmu-ilmu kependidikan yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dalam praktik di lapangan.
b)      Dapat menguraikan materi dan kurikulum PAI dalam pelaksanaan pengelolaannya, serta peningkatan standar pendidikan siswa.
c)      Dapat mendorong penulis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan menginovasi desain pembelajaran PAI yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran.
d)     Dapat menerapkan metode dan media pendidikan yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

A.    Perencanaan Pembelajaran
Sebelum kegiatan praktik mengajar di dalam kelas, maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan guna mewujudkn pembelajaran yang terencana dan terarah. Dalam hal ini perlu disusun sebuah perencanaan pembelajaran dengan mengkaji dan menganalisis kalender akademik (Kalender akademik terlampir) untuk mengetahui perhitungan pekan efektif dalam satu semester.
Perhitungan pekan efektif pada setiap tahun ajaran baru sangat penting untuk menentukan dan menyusun pembagian materi dalam satu tahun ajaran. Dalam menentukan pekan efektif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah jumlah pekan tiap bulan dikurangi berapa pekan yang tidak efektif dalam satu semester tiap bulannya. Rincian pekan efektif  ini berfungsi bagi guru dalam menjadi pedoman dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun Rincian pekan efektif sebagaimana terlampir.
Selaian itu penyusunan Program Tahunan (Prota) mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X (Sepuluh) Tahun Ajaran 2017/2018 di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri pada semester I (satu) materi pokok yang diajarkan meliputi: (1) Memahami Akidah Islam, (2) Tauhid, (3) Menjadi Hamba Allah yang Berakhlak, (4) Memahami Induk-induk Akhlak Terpuji, (5) Ayo Kita Menjauhi Akhlak Tercela, (6) Alangkah Bahagianya Jika Kita Bersyukur, Qana’ah, Ridla, dan Sabar, (7) Ayo Kita Hormati Orang Tua dan Guru Kita, dan (8) Kisah Teladan Nabi Yusuf As. Dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 1x tatap muka. Adapun Program Tahunan mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X Kurikulum 2013 sebagaimana terlampir.
Untuk merinci program tahunan disusunlah Program Semester (Promes) pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X (Sepuluh) semester I Tahun Ajaran 2017/2018 di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri yang berisi Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), alokasi waktu, dan bulan. Adapun program semester sebagaimana terlampir.
Setelah itu perlu disusun silabus pembelajaran merupakan pengulasan dari Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD) yang masuk ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian untuk penilaian hasil belajar. Dapat juga dikaitkan dengan suatu rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran tertentu yang berisi komponen-komponen penting, mulai dari Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), meteri pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu hingga sumber belajar. Silabus sering kali dipakai sebagai pedoman atau sumber utama untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih lengkap, mulai dari menyusun rencana pembelajaran hingga mengembangkan sistem penilaian hasil belajar. Silabus pembelajaran sebagaimana terlampir.
Dalam praktek mengajar, maka harus disiapkan segala sesuatunya berkenaan dengan materi yang akan diajarkan nantinya, baik segi penguasaan materi maupun administrasi kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selama pelaksanaan praktik secara detail berada dalam lampiran. Adapun uraian singkat perencanaan pembelajaran dalam 6 pertemuan penulis paparkan sebagai berikut:

1)      Pertemuan pertama
Pada pertemuan ini telah disiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pokok Akidah Islam dengan indikator pencapaian sebagai berikut:
-          Mendiskripsikan tentang pengertian akidah
-          Mengkaji literatur dan mengidentifikasi dalil / argument tentang akidah
-          Mendiskripsikan tujuan akidah Islam
-          Mendiskripsikan prinsip prinsip akidah dalam kehidupan
-          Mempresentasikan hasil diskusi tentang pengertian akidah
-          Mendemostrasikan bacaan tartil dalil naqli tentang akidah Islam
-          Menyajikan/ mempresentasikan hasil diskusi tentang tujuan akidah Islam
Dengan penyampaian materi menggunakan metode Discovery Learning dan tanya jawab terbimbing guna menggali minat dan bakat siswa serta menumbuhkan rasa percaya diri dan membangkitkan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat.
Untuk menunjang proses pembelajaran penulis menggunakan media pembelajaran dengan papan tulis dan LCD Proyektor guna membantu siswa dalam memahami materi.
Adapun sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa sebagai sumber yang telah dimiliki siswa serta mudah dipahami sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sebagai evaluasi diakhir pertemuan untuk melihat dan menilai ketuntasan belajar, maka dibutuhkan suatu instrumen evaluasi. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan tanya jawab terbimbing dengan instrumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2)      Pertemuan kedua
Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, maka disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar tercipta pembelajaran yang terencana dengan indikator Pencapaian:
-          Menunjukkan sikap dan perilaku meyakini ajaran tauhid dalam kehidupan sehari-hari
-          Menunjukkan sikap jujur, disiplin dan toleran dalam akidah pada kehidupan sehari hari
-          Mendiskripsikan ruang lingkup Akidah Islam
-          Mendeskripsikan metode peningkatan kualitas akidah
-          Menyajikan/ mempresentasikan hasil diskusi tentang ruang lingkup Akidah Islam
-          Menerapkan kualitas akidah dalam kehidupan
-          Mempraktekkan dan meningkatkan metode metode peningkatan kualitas akidah
Materi akan disampaikan dengan metode Diskusi dan tanya jawab terbimbing antara siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa. Dalam penggunaan metode ini diharapkan dapat membantu siswa dalam membangun jiwa yang berani untuk berpendapat dan belajar aktif.
Sebagai salah satu penunjang lancarnya proses belajar mengajar maka diperlukanlah suatu media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran yang digunakan adalah lembar diskusi dalam bentuk satu lembar kertas HVS.
Adapun sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan literatur lain terkait materi ajar.
Sebagai kegiatan evaluasi akhir pembelajaran menggunakan instrumen evaluasi lembar penilaian pengetahuan metode Crossword puzzle (Teka-Teki Silang), instrumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3)      Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga telah menginjak materi BAB II tentang tauhid dan akan dibagi dalam dua pertemuan atau tatap muka. Maka dalam penyusunan yang pertama penulis fokuskan penyusunan RPP dengan indikator pencapaian sebagai berikut:
-          Mendiskripsikan pengertian tauhid
-          Mengidentifikasi ruang lingkup tauhid
-          Mengidentifikasi ilmu kalam
Dalam penyampaian materi nantinya akan disampaikan dengan metode Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here dengan guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa dituntut untuk lebih aktif serta lebih tanggap dalam merespon maupun menanggapi pendapat atau pertanyaan dari temannya.
Untuk melaksanakan metode belajar yang demikian dan menciptakan susana belajar yang nyaman maka diperlukan beberapa media pembelajaran, diantanya: kertas HVS, kertas warna dan bola.
Adapun sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan literatur lain terkait materi ajar.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan kategori soal pilihan ganda dan uraian. Adapun instrumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

4)      Pertemuan Keempat
Pada pertemuan ke empat materi yang akan disampaikan adalah materi lanjutan dari pertemuan sebelumnya, yaitu kelanjutan dari materi Tauhid. Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan indikator pencapaian sebagai berikut:
-          Menjelaskan makna kalimat tauhid
-          Menjelaskan macam-macam Tauhid
-          Menelaah  hikmah dan Manfaat orang bertauhid
-          mengidentifikasi dan  mengamati bahaya orang tidak bertauhid
Dimana dalam pelaksanaan materi ajar menggunakan metode ceramah terlebih dahulu, dilanjut metode make a match sekaligus dengan metode tanya jawab. Selain menuntut siswa untuk fokus juga dapat membangun komunikasi antar siswa dalam kelas.
Untuk mendukung kelancaran penerapan metode belajar yang demikian maka media pembelajaran yang digunakan ialah kartu jodoh atau kartu kecocokan. Dalam hal kartu jodoh yang digunakan adalah kartu yang berisi tentang sifat-sifat Allah.
Adapun sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan literatur lain terkait materi ajar.
Pada akhir pembelajaran sekaligus terselesaikannya materi pada BAB II akan dievaluasi menggunakan instrumen evaluasi pembelajaran dengan evaluasi pengetahuan berupa soal uraian. Adapun instumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

5)      Pertemuan Kelima
Pada pertemuan kelima telah menginjak materi BAB III yaitu tentang Akhlak. Materi akan disampaikan dengan 2 kali tatap muka, adapun pada pertemuan ini difokuskan pada indikator pencapaian:
-          Menunjukkan sikap dan perilaku meyakini kebenaran akhlak islami dalam kehidupan sehari-hari
-          Menunjukkan sikap disiplin dan toleran dalam menerapkan akhlak pada  kehidupan sehari hari
-          Menjelaskan pengertian akhlak
-          Mengidentifikasi  bentuk bentuk atau macam macam akhlak
-          Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan akhlak, etika, moral dan budi pekerti
Dalam penyampaian materi nantinya akan menggunakan metode kisah yang akan diimbangi dengan tanya jawab terbimbing terkait kisah yang diceritakan. Juga dalam penerapan Akhlak dapat menggunakan metode suri tauladan dimana guru akan menjadi uswah baik didalam kelas maupun diluar kelas.
Untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode diatas maka kiranya perlu disediakan media pembelajaran berupa naskah cerita, papan tulis dan spidol.
Sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/ modul siswa dan literatur lain terkait materi ajar Akidah Akhlak kelas X.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan kategori soal uraian. Adapun instrumen penilaian sebagaimana terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

6)      Pertemuan Keenam
Pada pertemuan ini materi melanjutkan pada pertemuan sebelumnya dan disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan indikator pencapaian:
-          Menunjukkan sikap dan perilaku meyakini kebenaran akhlak islami dalam kehidupan sehari-hari
-          Menunjukkan sikap disiplin dan toleran dalam menerapkan akhlak pada  kehidupan sehari hari
-          Mengidentifikasi metode peningkatan kualitas akhlak
-          Menerapkan metode metode dalam peningkatan kualitas akhlak
Penyampaian materi menggunakan metode Discovery Learning dan tanya jawab terbimbing guna menggali minat dan bakat siswa serta menumbuhkan rasa percaya diri dan membangkitkan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat.
Untuk menunjang proses pembelajaran penulis menggunakan media pembelajaran dengan papan tulis dan LCD Proyektor guna membantu siswa dalam memahami materi.
Adapun sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa sebagai sumber yang telah dimiliki siswa serta mudah dipahami sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sebagai evaluasi diakhir pertemuan untuk melihat dan menilai ketuntasan belajar, maka dibutuhkan suatu instrumen evaluasi. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan tanya jawab terbimbing dengan instrumen penilaian pengetahuan dengan soal pilihan ganda sebagaimana terlampir dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

B.     Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri seringkali rencana pembelajaran tidak selaras dengan kenyataan di dalam kelas. Adapun pelaksanaan pembelajaran di kelas selama PPL berlangsung adalah:
1)      Pertemuan pertama
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama, disampaikan  materi pokok Akidah Islam dengan indikator pencapaian sesuai dengan apa yang telah dipaparkan dalam perencanaan pembelajaran pertemuan pertama yang melingkupi deskripsi pengertian akidah, mengidentifikasi dalil / argument tentang akidah, tujuan akidah Islam, serta deskripsi prinsip prinsip akidah dalam kehidupan.
Materi disampaikan dengan menggunakan metode Discovery Learning serta tanya jawab terbimbing selama proses kegiatan belajar mengajar. Penggunaan metode Discovery Learning dapat membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan siswa dapat belajar untuk lebih aktif.
Gambar 12: Kegiatan Belajar mengajar di Kelas
Selama kegiatan belajar mengajar untuk menunjang dan melaksanakan metode yang telah direncanakan maka media belajar menggunakan papan tulis dan alat-alat sederhana di dalam kelas. namun sangat disayangkan penggunaan media pembelajaran dengan LCD Proyektor tidak dapat dilaksanakan karena kesalahan teknis yang tidak diduga sebelumnya, yaitu Laptop tidak bisa tersambung di LCD Proyektor.
Adapun sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa sebagai sumber yang mudah dipahami oleh setiap siswa.
Diakhir pertemuan sayang sekali tidak bisa melaksanakan evaluasi pembelajaran dikarenakan keterbatasan waktu untuk menuntaskan materi dalam satu pertemuan. Namun, selama proses pembelajaran berlangsung dengan metode tanya jawab terbimbing telah efektif dan efisien untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

2)      Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua materi melanjutkan dari materi pada pertemuan pertama tentang Akidah Islam yang bahasannya melingkupi tentang mendiskripsikan ruang lingkup akidah, metode peningkatan kualitas akidah serta penerapan kualitas akidah dalam kehidupan.
Adapun Materi telah disampaikan dengan metode Diskusi dan tanya jawab terbimbing antara siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa. Sehingga terbentuklah komunikasi antar siswa dan guru, serta terjadi umpan balik antara keduanya.
Gambar 13: kegiatan presentasi hasil diskusi

Untuk menunjang proses belajar mengajar maka digunakanlah media pembelajaran lembar diskusi dalam satu lembar kertas HVS, yang berisi tentang materi diskusi tiap kelompok, pertanyaan yang di dapat, jawaban dari pertanyaan tersebut, serta pada poin terahir dituliskan kesimpulan/ hasil diskusi.
Sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa dan literatur lain terkait materi ajar untuk memperluas wawasan dan pengetahuan siswa.
Evalusi pembelajaran berlangsung pada jam-jam terakhir 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar berakhir. Adapun instrumen  evaluasi yang digunakan adalah lembar penilaian pengetahuan berupa Crossword puzzle (Teka-Teki Silang) dengan cakupan materi BAB I baik itu yang di sampaikan pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Adapun hasil belajar yang dicapai ialah sebagaimana Terlampir.

Gambar 14: Kegiatan evaluasi belajar dengan lembar penilaian Crossword puzzle

3)      Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga telah menginjak materi BAB II tentang tauhid dan telah dibagi dalam dua pertemuan atau tatap muka. Adapun pembagian materinya ialah mendiskripsikan pengertian tauhid, mengidentifikasi ruang lingkup tauhid, mengidentifikasi ilmu kalam dan ditambahkan materi tentang sifat-sifat Allah untuk memperdalam Tauhid dan memperkokoh Akidah.
Penyampaian materi dengan menggunakan metode Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here dimana guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa saling bertukar pertanyaan dan mendapat kesempatan untuk menjelaskan didepan kelas diikuti penguatan jawaban dari guru.
Untuk melaksanakan metode belajar yang demikian dan menciptakan susana belajar yang nyaman maka media pembelajaran yang digunakan ialah kertas HVS untuk merekap jawaban dan pertanyaan siswa, kertas warna untuk menuliskan setiap pertanyaan siswa dan jawabannya, serta bola kecil untuk menunjuk siswa yang berkesempatan menjelaskan di depan kelas.
Adapun sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/modul siswa  yang singkat dan mudah untuk dipahami.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan kategori soal pilihan ganda dan uraian. Adapun instrumen penilaian dan hasil belajar sebagaimana terlampir.

4)      Pertemuan Keempat
Pada pertemuan ke empat materi yang disampaikan adalah materi lanjutan dari pertemuan sebelumnya, yaitu kelanjutan dari materi Tauhid. Adapun materi yang disampaikan ialah makna kalimat tauhid, macam-macam Tauhid, hikmah dan Manfaat orang berTauhid, serta bahaya orang yang tidak berTauhid.
Pada pelaksanaannya materi ajar disampaikan dengan menggunakan metode ceramah terlebih dahulu, dilanjut metode make a match sekaligus dengan metode tanya jawab. Penerapan metode make a match dilaksanakan dengan membagi kartu yang telah disediakan kepada semua siswa dan siswa ditugaskan untuk mencari jawaban atau jodoh dari kartu yang dipegang.
Untuk penerapan metode belajar yang demikian maka media pembelajaran yang digunakan ialah kartu jodoh atau kartu kecocokan. Dalam hal kartu jodoh yang digunakan adalah kartu yang berisi tentang sifat-sifat Allah.
Gambar 15: Kartu Kecocokan sifat mustahil Allah

Selama kegiatan belajar mengajar menggunakan sumber belajar berupa LKS/modul siswa dan bahan berupa tugas siswa yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Pada akhir pembelajaran sekaligus terselesaikannya materi pada BAB II maka dievaluasi menggunakan instrumen evaluasi pembelajaran dengan evaluasi pengetahuan berupa soal uraian. Adapun instumen penilaian dan hasil belajar sebagaimana terlampir.

5)      Pertemuan Kelima
Proses pembelajaran pada pertemuan kelima telah menginjak materi BAB III yaitu tentang Akhlak. Materi disampaikan dengan 2 kali tatap muka, adapun pada pertemuan ini materi yang disampaikan meliputi, pengertian akhlak dan bentuk bentuk atau macam macam akhlak. Adapun satu indikator dalam perencanaan tidak bisa disampaikan karena keterbatasan waktu.
Materi disampaikan dengan menggunakan metode kisah tentang pemuda ahli tauhid yang pemberani dan dilanjut dengan tanya jawab terbimbing terkait kisah yang diceritakan. Siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang kisah tersebut dan menanggapi tanggapan dari temannya dan guru dapat memberikan penguatan. Dalam penerapan Akhlak sehari-hari menggunakan metode suri tauladan dimana guru menjadi uswah atau contoh yang baik meskipun di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dalam pelaksaan pembelajaran dengan metode diatas menggunakan media pembelajaran naskah cerita tentang pemuda ahli tauhid yang pemberani serta media-media pembelajaran yang sederhana di dalam kelas seperti papan tulis dan spidol untuk menuliskan poin-poin penting.
Sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ialah LKS/ modul siswa dan literatur lain terkait materi ajar Akidah Akhlak kelas X.
Sebagai evaluasi hasil belajar pada pertemuan ini, penulis menggunakan instrumen evaluasi pengetahuan dengan kategori soal uraian. Adapun instrumen penilaian dan hasil belajar sebagaimana terlampir.

6)      Pertemuan Keenam
Pada kesempatan pertemuan ini materi melanjutkan pada pertemuan sebelumnya dan menuntaskan materi BAB III. Materi yang disampaikan ialah persamaan maupun perbedaan akhlak, etika, moral dan budi pekerti, penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari dan metode peningkatan kualitas akhlak.
Penyampaian materi menggunakan metode Discovery Learning dan tanya jawab terbimbing yang dapat menggali minat dan bakat siswa dengan berani menjawab maupun mengajukan pertanyaan.
Untuk menunjang proses pembelajaran penulis menggunakan media pembelajaran dengan papan tulis untuk menuliskan poin-poin penting dan LCD Proyektor guna membantu siswa dalam memahami materi.
Adapun sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS/modul siswa sebagai sumber yang telah dimiliki siswa serta mudah dipahami sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sebagai evaluasi diakhir pertemuan untuk melihat dan menilai ketuntasan belajar, maka instrumen evaluasi yang digunakan ialah tanya jawab instrumen pengetahuan soal pilihan ganda sebagaimana terlampir.

C.    Refleksi Pembelajaran
Sebagai kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) Refleksi pembelajaran disini terkait dengan kekuatan dan kelemahan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dipraktikkan di lapangan.
Berikut paparan tentang Refleksi Pembelajaran 6 kali pertemuan selama tatap muka pelaksanaan PPL, yaitu:
1)      Pertemuan Pertama
Kelebihan:
Pembelajaran dengan metode visual atau tayangan vidio dapat memberikan rangsangan kepada siswa untuk berfikir kritis dan mampu mengajak siswa seolah-olah benar-benar berada pada posisi tersebut.
Kelemahan:
Terkendala pada masalah teknis Laptop tidak dapat terhubung dengan kabel Proyektor sehingga pelaksanaan tidak selaras dengan perencanaan. Selain itu siswa masih dalam penyesuaian dengan mahasiswa praktik sehingga pembelajaran belum dapat terfokuskan.
Solusi:
Penggunaan media pembelajaran elektronik perlu persiapan yang matang dan perlu tahap percobaan terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar.



2)      Pertemuan Kedua
Kelebihan:
Penggunaan metode diskusi dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan jangkauan materi yang luas, karena pembagian materi dapat lebih banyak pada kelas penuh.
Kelemahan:
Ketuntasan tiap materi belum bisa dijamin karena ketidak kondusifan siswa dan kurang sadarnya minat siswa untuk belajar mandiri. Selain itu juga pembahasan diskusi bisa meluas dan tak terarah serta memakan waktu karena ada beberapa materi yang harus kembali diterangkan oleh mahasiswa praktikan dan penyampaian materi menjadi dua kali lipat.
Solusi:
Penegasan materi dan batasan materi harus lebih kuat agar siswa dapat berdiskusi sesuai cakupan materinya. Serta kontrol terhadap siswa sangat diperlukan untuk meminimalisir kegaduhan-kegaduhan oleh beberapa siswa yang bisa mengganggu konsentrasi belajar yang lain.

3)      Pertemuan Ketiga
Kelebihan:
Metode Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here telah memberikan pengalaman baru bagi siswa yang biasanya belajar dengan metode yang membosankan. Metode ini dapat mengajak siswa untuk belajar dengan santai dan merilekskan fikiran karena kegiatan belajar dilaksanakan sambil bermain.
Kelemahan:
Dalam pelaksanaannya kedua metode ini tidak bisa berjalan maksimal karena keterbatasan waktu dalam penerapan metode ini yang sebelumnya penyampaian materi dari mahasiswa praktikan. Dan penjelasan tidak bisa merata karena tidak semua siswa dapat berkesempatan untuk menyampaikan atau mempresentasikan jawabannya dalam kelas yang penuh.

Solusi:
Untuk mengantisipasi ketidak cukupan waktu pelaksanaan, maka bisa menggunakan metode Snowball Throwing dan Everyone is a Teacher Here dengan kompetisi Tim dan perampingan materi.

4)      Pertemuan Keempat
Kelebihan:
Penggunaan metode belajar dengan metode make a match dapat membangun komunikasi antar siswa dan dapat membimbing siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Kelemahan:
Pada pembelajaran dengan metode ini kurang efektif jika dilakukan dengan waktu yang singkat. Seperti saat mahasiswa praktikan menggunakan metode ini dengan durasi satu jam pelajaran dan siswa belum bisa mempresentasikan didepan kelas karena waktu mencocokkan kartu berlangsung lama dan kelas menjadi gaduh sehingga suara mahasiswam praktikan jadi tidak terdengar dan tidak mampu menguasai kelas.
Solusi:
Sebagai pendidik harus mampu membaca situasi dan kondisi pada saat itu sehingga metode belajar dapat berjalan maksimal. Pendidik dituntut untuk lebih tegas dan mampu mengendalikan siswa dengan pengalihan dan pemusatan fokus belajar.

5)      Pertemuan Kelima
Kelebihan:
Dapat mengajak siswa untuk berada pada situasi dalam cerita dan melatih siswa untuk peka serta memberikan pendapat dari cerita tersebut. Siswa bisa memvisualisasikan ceritanya dalam bayangan dan merekamnya dalam memori yang cukup lama.
Kelemahan:
Dalam membawakan cerita harus bisa menyesuaikan intonasi dan ekspresi yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh siswa.
Solusi:
Dalam pelaksanaannya dapat menggunakan alat peraga, misalnya dalam hal ini adalah wayang atau boneka yang dapat mewakili setiap tokoh. Selain untuk menampilkan pengalaman nyata kepada siswa, alat peraga ini dapat membantu mahasiswa praktikan/guru untuk turut meghayati cerita tersebut.

6)      Pertemuan Keenam
Kelebihan:
Pembelajaran aktif dapat dikemas dengan menyenangkan dengan guru/mahasiswa praktikkan bertindak sebagai fasilitator dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan mengajarkan.
Kelemahan:
Setiap siswa tidaklah sama karena mereka adalah unik. Sehingga untuk beberapa siswa tidak mau untuk aktif dan acuh dengan pembelajaran yang demikian.
Solusi:
Perlunya pendekatan yang tidak sebentar untuk terlebih dahulu mengambil hati dan menjadi bagian dari mereka. Penambahan perhatian kepada siswa-siswi unik tersebut sangatlah diperlukan, agar sikap yang demikian tidak lantas mempengaruhi teman yang lain.

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Fakulas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri selama kurang lebih satu bulan dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1.      PPL merupakan praktik yang real, nyata, yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang notabennya sebagai Calon Pendidik yang cendekia dan berakhlaqul karimah.
2.      MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Islam tingkat menengah atas di Kabupaten Jepara yang sudah mapan baik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun Tata Usaha Adminstrasi Sekolah.
3.      Perlunya perencanaan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat terarah dan berlangsung sesuai rencana. Perencanaan pembelajaran dapat disusun setelah menganalisis rincian minggu efektif, program tahunan, program semester serta silabus pembelajaran.
4.      Selain memilik pengetahuan yang luas juga perlunya penguasaan kelas dan pengkondisian siswa agar kegiatan belajar mengajar bisa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5.      Meskipun terdapat berbagai hambatan di awal kegiatan ini, namun secara garis besar dapat penulis laporkan bahwa kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dapat berjalan dengan lancar dan sukses.




B.  Saran
Dari pelaksanaan PPL ini penulis memberikan beberapa saran sebagai bahan evaluasi, sebagai berikut:
1.    Kepada MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri
a.    Selama penulis melaksanakan praktik mengajar di MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri, sudah banyak hal yang sangat luar biasa penulis dapatkan. Beberapa program di dalam praktik jam mengajar, maupun di luar jam mengajar penulis jalankan se-efisien mungkin dengan harapan agar para Mahasiswa Praktikan mendapatkan barokah karena sudah dipercaya oleh MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri untuk mengajar para peserta didiknya.
b.    Beberapa program Mahasiswa Praktikan yang sudah penulis jalankan dalam jam mengajar seperti penggunaan beberapa metode-metode baru dalam praktik mengajar di kelas, yang mana membuat para peserta didik tidak jenuh dan bosan.
c.    Dari lubuk hati penulis yang terdalam, menyatakan tidak ada saran apapun yang dapat penulis sampaikan kepada MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri karena kami beranggapan bahwa MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri sangat luar biasa bagi penulis. Keramah tamahan Bapak Kepala Madrasah beserta Dewan Guru begitu mengena di hati penulis. Begitu pula dengan peserta didiknya yang sudah penulis anggap sebagai adik-adik penulis sendiri. Semoga tidak hanya MA NU Hasyim Asy’ari Bangsri dan Kampus UNISNU saja yang memiliki ikatan, tetapi antara kami Mahasiswa Praktikan beserta seluruh Dewan Guru dan peserta  didiknya memiliki ikatan persaudaraan yang baik dan memberikan berkah di dunia dan akhirat Amiiinn.
2.    Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara
a.    Pemberian informasi kepada mahasiswa praktikan untuk kedepannya bisa disampaikan dengan lebih mendetail dan tertuang dalam Buku Panduan PPL.
b.    Rentang antar pelaksanaan dan pembekalan PPL jangan terlalu lama karena tidak efisien apabila pembekalan yang terlalu jauh dari pelaksanaan PPL menjadi tak berarti dan acuh bagi mahasiswa.
c.    Pelaksanaan PPL untuk kedepannya diperlukan perpanjangan waktu, sehingga mahasiswa praktikan bisa praktik lebih lama dan membiasakan diri pada kondisi pendidikan saat ini.
d.   Perlunya perhatian dari panitia saat penempatan lokasi mahasiswa PPL dimana untuk mahasiswa yang sudah bekerja dilembaga pendidikan sebisa mungkin untuk tidak mendapat lokasi praktik ditempat ia mengajar atau bekerja, agar setiap mahasiswa dapat pengalaman baru dan tidak terjadi ketimpangan antar mahasiswa.
3.    Mahasiswa Praktikan
a.    Setelah mengikuti kegiatan PPL ini diharapkan seluruh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara baik Reguler maupun Non Reguler bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru tentang dunia pendidikan.
b.    Mahasiswa praktikan tidak hanya sekedar mengetahui konsep teoritis tentang pendidikan, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan saat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dan dapat menjadi bekal untuk kelak menjadi seorang pendidik.
c.    Selama pelaksanaan PPL dapat memotivasi mahasiswa agar menjadi guru dan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi profesional, pedagogik, personality dan sosial.