Jumat, 24 Juli 2020

SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH




A.    Latar belakang terbentuknya dinasti abbasiyah
Abbasiyah berasal dari kata al-abbas , yaitu salah satu keturunan dari bani hasyim yang termasuk paman dari muhammad saw. Bani hasyim merupakan mitra politik bani umayyah sejak zaman jahiliyah sampai kelahiran islam, juga pada saat bani umayyah berkuasa.
Posisi bani hasyim tersingkir dalam pemerintahan setelah berakhirnya masa pemerintahan khulafaur rasyidin. Pemerintahan islam kemudian dikuasai oleh keluarga bani umayyah. Bani umayyah adalah kelompok keluarga besar atau bani yang didirikan oleh muawiyah bin abu sofyan.
Sementara itu keluarga bani hasyim berada pada posisi dibawah dan tidak berperan sedikitpun dalam peerintahan bani umayyah. Keluarga bani hasyim merasakan keadilan ketika pemerintahan bani umayyah dipimpin oleh khalifah kedelapan, yaitu umar bin abdul aziz. Beliau memang adil danmenghargai hak asasi manusia bagi rakyatnya.
Pada masa itu, tidak boleh seorangpun keluar dari garis undang-undang atau hukum negara. Kebiasaan mencela keluarga ali dilarang. Para pejabat yang melakukan kesalahan harus segera dilaporkan kepada mahkamah tertinggi yang diberi hak penuh untuk menghukum siapapun yang bersalah.
Langkah-langkah kebijakan khaalifah umar bin abdul aziz , yang memberlakukan persamaan hak bagi seluruh warganya, ternyata merupakan kesempatan bagi bani abbasyiah menyusun kekuatan untuk merebut kekuasaan dari bani umayyah.
Pada masa pemerintahan bani umayyah, kelompok yang paling gigih menentang adalah kaum khawarij dan kelompok syiah. Kelompok syiah bekerja sama dengan keturunan abbas, karena kedua kelompok ini merupakan keturunan hasyim. Perubahan sikap politik bani abbas ini dimotori oleh muhammad bin ali paada masa pada masa pemerintahan khalifah umar bin abdul aziz pada tahun 104 H/723 M. Dari muhammad bin ali lahirlah putra pertama bernama abdullah bin muhammad yang dikemudian hari terkenal dengan nama abu abbas as-safah, sebagai khalifah pertama dari daulah bani abbasiyah.
B.     Tokoh-tokoh yang berperan dalam pembentukan dinasti abbasiyah
1.      Langkah-langkah bani abbas untuk mendirikan daulah abbasiyah
a.       Membentuk gerakan bawah tanah
Tokoh yang berperan sebagai berikut.
1)      Muhammad bin Ali
2)      Ibrahim al-imam
3)      Abu muslim al-khurasani
b.      Menerapkan politik persahabatan , artinya keturunan abbas tidak menunjukan sikap permusuhan dengan pemerintahan bani umayyah.
c.       Dalam gerakannya meninggalkan nama bani abbas, tetapi bani hasyim. Tujuan dari penggunaan nama tersebut adalah agar mendapat dukungan dari kelompok pendukung ali bin abi thalib, karena berasal dari bani yang sama yaitu bani hasyim.
d.      Menetapkan wilayah khurasan sebagai pusat gerakan politik bani abbas dibawah pimpinan abu muslim al-khurasan.
2.      Silsilah bani abbasiyah
Para tokoh yang mempunyai peran penting dalam proses berdirinya daulah bani abbasiyah yaitu sebagai berikut:
a.       Ali bin Abdullah
Penggagas pembentukan Dinasti Abbasiyah
b.      Muhammad bin ali
Muhammad bin ali adalah tokoh utama pendiri daulah bani abbasiyah . beliau ini berhasil menghimpun kekuatan dan memiliki pengikut-pengikut yang setia, terutama didaerah khurasan.
c.       Ibrahim al Imam
Pemimpin gerakan perlawanan Dinasti Abbasiyah secara terang-terangan
d.      Abdullah bin Muhammad/ Abu Abbas Assafah
Abdullah bin muhammad bergelar abu abbas as-safah. Dia meneruskan usaha ayahnya dalam gerakan dakwah setelah berhasil menumbangkan khalifah marwan bin muhammad sebagai khalifah bani umayyah terakhir (132 H/750 M) . abu abbas as-safah adalah khalifah pertama dan dianggap sebagai pendiri kekhalifahan bani abbasiyah (132 – 136 M/750-754 H)
e.       Abu muslim al-khurasani
Abu muslim al-khurasan merupakan tokoh penting gerakan dakwah bani abbasiyah. Setelah kelompok abbasiyah cukup kuat kemudian menyerang bani umayyah didaerah tersebut, dibawah komando abu muslim al-khurasani sendiri. Gerakan ini berakhir setelah marwan bin muhammad dari bani umayyah tumbang tahun 132 H/750 M . gerakan abu muslim al-khurasani dimulai dari daerahnya sendiri, yaitu Khurasan. gubernur khurasan ketika itu dijabat oleh Nasr bin Syyar yang berasal dari suku arab Qaisy. Abu muslim al-khurasani bersekutu dengan suku arab yamani di khurasan yang dipimpin oleh al-kirmani untuk menurunkan gubernur Nasr bin Sayyar. Akhirnya abu muslim al-khurasani berhasil menduduki kota Merv dan Nisabur.  

Sumber: Kementrian Agama Republik Indonesia. 2019. Buku Siswa : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI. Jakarta.